Rabu, 09 Oktober 2013

MANUSIA YANG PALING RENDAH DERAJATNYA DI SURGA

 

Dari Abdullah bin Mas’ud, katanya : “bersabda Rsulullah s.a.w., ‘Aku mengetahui orang yang terakhir keluar dari neraka dan terakhir pula masuk Surga, yaitu seorang laki-laki keluar dari api neraka sambil merangkak, Berfirman  Allah S.W.T kepadanya, “Pergilah negkau masuk Surga!'” Orang itupun segera berjalan, sesampainya di Surga dilihatnya seakan-akan Surga itu telah penuh sesak, orang itu lalu kembali dan berkata, “Ya Allah S.W.T ! Hamba dapati Surga itu telah penuh,'” Berkata Allah S.W.T kepadanya, “Pergilah Masuk!” Orang itu kembali lagi dan dilihatnya masih dalam keadaan penuh, karena itu pula ia kembali menghadap Allah S.W.T menceritakan keadaan seperti semula. demikianlah orang itu pergi berkali-kali antara Surga dan Hadrat Allah S.W.T. Akhirnya Allah berkata kepadanya, “Masuklah engkau kedalam Surga ini! untukmu seluas dunia ini dan ditambah sepuluh kali luas dunia. Lalu berkata orang itu, “Apakah Tuhanku sedang mengejek Hamba ? Sedangan Tuhanku Raja.”  Saya lihat Rasulullah s.a.w. tertawa sampai terlihat gerahamnya sambil berkata, “Orang itulah yang dikatakan paling rendah derajatnya.”

Baca Selengkapnya >>

PENGHUNI ABADI NERAKA SENANTIASA HIDUP MENDERITA

 

Dari Abu Sa’id, Katanya : “bersabda Rasulullah S.A.W ‘Bahwa penghuni neraka yang abadi, selamanya tidak akan mati dan selamanya akan hidup menderita. Tetapi adapula kaum yang dibakar sebatas dosanya, kemudian dimatikan, setelah menjadi arang, datanglah pembelaan. Golongan itu dibawa sekelompok lalu di dimasukkan kedalam sungai Syurga, kemudian penghuni surga diminta untuk menenggelamkan dan meratakan air atas tubuh kaum itu. Kemudian tumbuhlah orang oranng itu seperti tumbuhnya bebrbagai jenis biji-bijian yang terdampar dibawa oleh air bah.’”

Baca Selengkapnya >>

Kamis, 18 Juli 2013

HIJAB ALLAH SWT

 

Dari Abu Musa, katanya, “Rasulullah s.a.w. berpidato di hadapan kami menerangkan lima soal, yaitu, ‘Bahwasanya Allah tidak pernah tidur dan mustahil akan tidur, merendah dan meninggikan ukuran amal manusia menurut layaknya untuk masing-masing, menerima amal yang dilakukan manusia pada malam hari sebelum tiba siang, amal siang sebelum tiba malam, hijab-Nya (penutupnya) cahaya. Pada Riwayat Abu Bakar Star (seorang periwayat lain) kata ‘Cahaya yang tersebut diatas diganti dengan kalimat ‘api’ dan ditambah lagi dengan kata Rasulullah s.a.w., ‘jika api yang menjadi hijab itu disingkapkan-Nya, niscaya hanguslah semua mahluk-Nya karena hebat dan dasyat Zat Allah itu. (Hakikat cahaya atau api dalam hadist ini tidak mungkin di analisa)’”

 

Star. Dari Tabi’in, yaitu generasi yang tidak langsung mendengar dari Nabi, tetapi hanya meriyayatkan hadis dari sahabat-sahabat Nabi.

Baca Selengkapnya >>

PEMBELA KAUM MU’MIN DI AKHIRAT

 

Dari Abu Sa’id Al-Khudhry, katanya, “Dahulu banyak orang bertanya kepada Rasulullah s.a.w. tentang kemungkinan melihat Allah pada hari kiamat, Jawab Beliau ‘Benar, apakah kamu pernah terhalang melihat matahari diwaktu siang hari disaat cuaca cerah ?’ Jawab orang-orang, ‘Tidak tuan,’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘nanti pada hari kiamat, kamu akan dapat melihat Tuhan, sama seperti kamu melihat matahari dan bulan purnama.’ Berkata juga Rasulullah s.a.w. ‘Nanti pada hari kiamat akan ada seruan agar tiap-tiap kaum mengikuti apa yang disembahnya di dunia, maka semua penyembah berhala akan jatuh berbondong-bondong kedalam api neraka, sehingga yang tersisa hanyalah penyembah Allah dari orang-orang baik, orang-orang yang jahat, dan sisanya ahli kitab. Maka kaum Yahudi segera dipanggil lalu ditanya, ‘Apa yang selama ini kamu sembah ?’ Jawab mereka, ‘Uzair anak Allah.’ lalu dikatakan kepada mereka itu, ‘Bohong ! Allah tidak mempunyai Istri dan tidak mempunyai anak !’ Kemudian mereka ditanya mengenai Keinginan mereka, Jawab Kaum Yahudi ‘Kami haus Tuhan, berilah kami minum!’ Maka ditunjukkanlah dan dikatakan kepada mereka, ‘Pergilah ke air itu.’ mereka lalu digiring ka arah Fatamorgana yang terlihat seperti air, tetapi sebenarnya adalah api neraka. dan disanalah mereka semua jatuh.Kemudian dipanggil juga umat Nasrani dan diberikan pertanyaan yang sama dengan kaum Yahudi, meraka menjawab. ‘Kami menyembah Isa anak Allah.’ Maka merekapun mengalami nasib yang sama seperti kaum Yahudi. Apabila yang tersisa hanya kaum penembah Allah dari orang yang baik dan jahat, maka Allah mendatangi mereka dengan wujud yang belum mereka ketahui dan berkata ‘Apalagi yang kamu tunggu ? Tiap-tiap kaum telah mengikuti apa yang mereka sembah.’ Kaum Mu;min menjawab, ‘Ya Tuhan, disaat kami di dunia, kaum-kaum itu telah kami tinggalkan dan tidaklah kami mempunyai keyakinan dengan mereka,walaupun mereka itu Saudara-saudara kami.’ Berkata Allah dalam keadaan-Nya yang tidak dikenal. ‘Aku Tuhan mu.’ Jawab kaum itu, ‘Kami berlindung kepada Allah dari godaanmu ! kami tidak pernah menyekutukan Allah.’ Perkataan itu diulang-ulang sampai dua hingga tiga  kali, dan ada diantara mereka itu yang hampir ragu lalu berkata kepada kawan-kawannya, ‘Ya !’ Setelah itu hilanglah keragu-raguan mereka itu(1), pada saat itu juga diketahuilah diantara mereka yang benar-benar sujud, tetapi kaum Munafiq yang tadinya menyembah Allah hanya karena ria dan pura-pura saja, tidaklah dapat sujud karena tulang punggung mereka telah menjadi satu (tidak beruas-ruas lagi) sehingga tiap-tiap kali akan sujud, mereka akan jatuh terduduk. Setelah kaum Mu’min mengangkat kepalanya dari sujud, tampaklah Allah dengan wujud-Nya yang asli, wujud yang telah dikenal sebelumnya oleh mereka sebelum itu, dan Allah S.W.T Berfirman,, ‘Akulah Tuhan mu!’ Maka jawab kaum Mu’min, ‘Benar, Engkaulah Tuhan kami.’ Kemudian dipasangkanlah jembatan diatas Neraka Jahanam dan Allah memperkenankan orang-orang tertentu untuk memberi Syafaat (Pembelaan pada hari kiamat). mereka berdo’a, ‘Ya Allah, Selamatkanlah, selamatkanlah,’ Menurut Abu Sa’id, Rasulullah s.a.w. ketika ditanya tentang Jembatan itu, Beliau menjawab, ‘Jembatan itu licin dan dapat mengelincirkan, disampingnya terdapat bagian yang agak menanjak, juga terdapat besi-besi melengkung yang bentuknya seperti duri Sa’dan, namun orang-orang yang beriman dapat melaluinya dengan kecepatan yang bermacam-macam, ada yang secepat kedipan mata, secepat kilat, secepat angin, scepat terbangnya burung, secepat unta dan kuda pacuan, maka ada yang selamat sampai seberang dan tidan terkena apa-apa, ada yang terkena kaitan namun akhirnya terlepas, dan ada pula yang tergelincir dan jatuh kedalam api neraka, Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Demi Allah, setelah kaum Mu’min telah sampai di seberang melihat kawan-kawannya yang masih banyak belum keluar dari api neraka, mereka memohon dengan sangat kepada Allah S.W.T. agar berkenan mengeluarkan kawan-kawan mereka juga, sambil menyebutkan kebaikan-kebaikan yang telah dikerjakan kawan-kawan mereka itu, dan mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, saudara-saudara kami itu dahulu berpuasa, Shalat, dan melaksanakan Haji bersama-sama kami.’ Kemudian Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman itu, ‘Keluarkanlah orang-orang yang kamu kenal supaya mereka keluar dari api neraka,’ lalu kaum yang beriman itu mengeluarkan orang-orang yang mereka kenal, diantara mereka ada yang telah hangus sampai pertengahan betis, dan ada juga yang telah sampai lututnya. Kemudian berkata kaum Mu’min, ‘Ya Allah,sudah tidak ada lagi yang tersisa di dalam api neraka, orang-orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan dari sana.’ Berkata Allah, ‘Kembalilah kamu, keluarkan dari neraka, siapa saja orang-orang yang memiliki kebaikan walaupun seberat dinnar,’ Maka dikeluarkanlah oleh kaum yang beriman semua orang yang dimaksud oleh Allah S.W.T.. Demikianlah perintah Allah, hingga tidak ada lagi yang tersisa di dalam neraka orang-orang yang memiliki kebaikan walaupun sebesar biji Zarrah (Atom). Berkata Abu Sa’id, ‘Jika kalian tidak percaya cobalah baca ayat yang berbunyi, ‘Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan kebaikan walaupun sebesar biji Zarrah, bahkan jika terdapat suatu kebaikan akan dilipat gandakan-Nya, dan akan ditambahkan-Nya dengan balasan yang besar (Surah Anisa ayat 39).’ Berfirman Allah S.W.T. ‘Malaikat telah membela, Nabi-nabi telah membela, dan kaum yang berimanpun telah membela juga, yang belum hanya Yang Maha Pengasih (Allah), maka segeralah Allah S.W.T. mengeluarkan satu kaum yang belum pernah berbuat kebaikan dari dalam neraka, kaum itu telah hangus menjadi arang, kemudian Allah melemparkan kaum itu kedalam sebuah sungai yang terdapat dipintu surga, yang dinamakan ‘sungai hidup’. Kemudian kembalilah tubuh mereka seperti semula seperti tumbuhnya tanaman setelah hujan. Berkata Rasulullah s.a.w. ‘Tidakkah kamu pernah melihat biji-bijian yang terdampar pada batu atau batang kayu ? (semua orang yang dikeluarkan dari api neraka adalah orang yang tidak memiliki dosa kemusyrikan) yang terkena cahaya matahari akan berwarna kuning dan hijau, sedangkan yang terhalang sinar matahari akan berwarna putih.’ Berkata para sahabat yang datang, ‘Ya Rasulullah s.a.w. sepertinya tuan pernah menengembala di pegunungan.’ Berkata Rasulullah s.a.w. menyambung perkataannya, ‘Maka tumbuhlah mereka itu putih seperti mutiara, dan dileher masing-masing terdapat cap (tanda) yang dapat dikenal oleh penghuni surga, Mereka itulah manusia-manusia yang di bebaskan Allah dan dimasukkan kedalam Surga dengan tiada sedikitpun amal bakti yang pernah dkerjakan. Kemudian Allah Berfirman kepada mereka itu, ‘Masuklah kamu kedalam surga, dan apa saja yang kamu lihat disana, itulah milikmu.’ Maka berkatalah mereka itu, ‘Ya Tuhan kami! Engkau telah memberi kami kenikmatan yang tidak kamu berikan kepada orang lain.’ Maka Allah Berfirman, ‘Ada lagi yang lebih baik yang belum aku berikan kepadamu.’  Tanya kaum itu, ‘Ya Tuhan kami, apalagi yang lebih baik dari ini ?’ Allah Berfirman, ‘Keridhaan Ku selama-lamanya, Aku tidak akan murka kepada mu ntuk selama-lamanya.’”

Baca Selengkapnya >>

MU’MIN YANG TERAKHIR MASUK SURGA

 

Dari Abu Hurairah r.a., katanya, “Bertanya orang banyak kepada Rasulullah.s.a.w., “Apakah kami akan melihat Zat Allah dihari kiamat kelak ya Rasulullah s.a.w. ? Jawab beliau, ‘Apakah anda pernah melihat bulan purnama raya ?’ Jawab mereka, ‘Tidak.’ Berkata lagi Rasulullah s.a.w. ‘Apakah kamu sulit melihat matahari disaat tidak ada awan menutupinya ?’ Jawab mereka, ‘Tidak Tuan’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Sejelas itulah kamu akan melihat Allah nanti.’ Kemudian Rasulullah s.a.w. meneruskan pembicaraannya, beliau berkata, ‘Pada hari kiamat nanti Allah S.W.T. akan mengumpulkan semua manusia, lalu berfirman, ‘Hendaklah tiap-tiap manusia mengikuti siapa/apa yang disembahnya di dunia!’ Mendengar itu maka semua penyembah matahari mengikuti matahari, penyembah bulan mengikuti bulan, dan penyembah Thoghut (Semua hang disembah selai Allah S.W.T.) mengikuti Thoghut, dan didalam rombongan kaum Mu’min terdapat kaum Munafiq. Kemudian Allah mendatangi mereka itu dengan wajah yanng tidak dikenal, lalu berkata, “Aku Tuhanmu.” Maka jawab kaum Mu’min, ‘Kami berlindung kepada Allah dari godaanmu! Kami tidak akan bergerak dari sini sebelum datang Tuhan kami yang sebenarnya, dan apabila Ia mendatangi kami maka kami akan mengenal-Nya.’ Stelah itu datanglah Allah dengan bentuk-Nya yang dikenal oleh orang-orang Mu’min, lalu berkata, ‘Aku Tuhan-mu.’ Maka jawab kaum Mu’min, ‘Benar, Engkaulah Tuhan kami, Maka mereka segera mengikuti-Nya.’ Berkata juga Rasulullah s.a.w., ‘Jauh disana, diatas api neraka dibentangkan jembatan, maka aku beserta umatku yang pertama kali menyeberangi jembatan itu. PAda saat itu tidak ada yang diperkenankan berbicara kecuali para Rasul-Rasul  utusan Allah, Seruan Rasul-Rasul ketika itu, ‘Ya Tuhan, Selamatkanlah! Selamatkanlah!’ Diantara api neraka terdapat banyak besi melengkung seperti mata kail,  seperti duri Sa’dan (sejenis pohon yang berduri).’ Berkata Rasulullah s.a.w. kepada sahabat-sahabat yanng hadir, ‘Apakah kamu pernah melihat sa’dan ?’ Jawab mereka, ‘Ya.’ kata Rsulullah s.a.w. ‘Seperti duri sa’dan itulah bentuk besi besi itu, hanya saja besarnya tidak bisa disamakan, dan itulah yang akan digunakan untuk mengait manusia yang sedang melewati  jambatan, menurut timbangan dosanya masing-masing. Yang beriman akan terlepas dari ikatannya, yang berdosa akan terkena, walau akhirnya akan dilepaskan. Setelah Allah selesai mengadili hamba-hambanya dan berkehendak mengeluarkan penghuni neraka yanng diberi Rahmat-Nya, karena di dunia mereka tidak menyembah selai Allah (Tidak Musrik). Malaikat-Malaikat yang mendapat perintah itupun dapat mengenal orang-orang yang dimaksud Allah, dengan adanya tanda sujud shalat yang membekas yang tidak hilang di makan api. Kemudian bersegeralah Malaikat-Malaikat itu mengeluarkan mereka dengan keadaan hangus terbakar, kemudian di tuangkanlah ke tubuh mereka ‘air kehidupan’ (nama air yang khusus diberikan kepada kaum Mu’min, setelah disiksa di neraka menurut dosanya masing-masing), lalu tubuh yang telah hangus tersebut kemudian kembali seperti semula,sebagaimana tumbuhnya tanaman setelah banjir berlalu. setelah semuanya selesai dilaksanakan, rupanya di sana masih tertinggal seorang laki-laki yang menghadapkan mukanya ke api neraka, dialah orang yang terakhir sekali masuk surga. Kepada Allah ia memohon agar wajahnya dapat dipalingkan dari api neraka itu, dikarenakan bau dan panasnya telah menhacurkan dirinya. Demikianlah permohonan itu beberapa kali diucapkannya, akhirnya Allah S.W.T. berkata kepadanya, ‘Kalau Aku kabulkan permohonanmu, apakah tidak ada permohonan yang lain lagi ?’ Jawab orang itu, ‘Tidak.’ dan ia berjanji dengan sungguh-sungguh kepada Allah bahwa ia tidak akan meminta sesuatu lagi. Permohonan orang itupun dikabulkan Allah S.W.T. Setelah terlihat olehnya keindahan Surga, terdiamlah ia beberapa saat, kemudian ia memohon lagi kepada Allah S.W.T. agar dapat diijinkan ke mendekat ke pintu Surga. Berkata Allah S.W.T. kepadanya, ‘Bukankah engkau telah sungguh-sungguh berjanji tidak akan meminta apa-apa lagi ?’ Celakalah anak adam ini! Alangkah tidak menepati janjinya ia! Maka orang itupun memohon kedua kalinya kepada Allah S.W.T. serta berjanji tidak akan menambah permohonannya lagi! Setelah ia tiba di dekat pintu surga, terbukalah pintu itu selebar-lebarnya,  dan dilihatnya semua kemewahan, kenikmatan, kegembiraan yang ada didalamnya. Ia kagum, dan ta’jum hingga tidak dapat berkata apa-apa, Kemudian ia memohon untuk ketiga kalinya agar dapat dimasukkan kedalamnya. Seraya berjanji seperti janjinya yang lalu. Alangkah tidak menepati janjinya kamu hai anak Adam! Kata Allah S.W.T. kepadanya, Jawab orang itu, ‘Ya Tuhan! Janganlah jadikan hamba orang yang sangat merugi. Demikianlah permohonan itu beberapa kali diulanginya, akhirnya tertawalah Allah S.W.T seraya berfirman, ‘Masuklah engkau kedalam surga ini!’ dan berfirman juga Allah S.W.T. kepadanya, ‘Sekarang engkau dapat membayangkan apa saja keinginanmu.!’ Oranng itupun segera memohon berbagai macam permintaan dan keinginan semua kenikmatan, sehingga Allah S.W.T. memperingatkannya kepada hal-hal tertentu yang tidak diketahuinya Star, akhirnya setelah orang itu merasa cukup, berfirmanlah Allah S.W.T. kepadanya, ‘Nikmatilah kemewahan yang telah ada ini, bahkan akan Aku berikan lagi dengan berbagai nikmat sebanyak itu juga.’”

 

Star. Firman Allah S.W.T. dalam surah Sadjdah ayat 17, artinya, ‘Calon ahli surga tidak mengetahui apa yang masih tersembunyi bagi mereka itu dari berbagai macam nikmat yang akan menjadi kesenangan.’ Dan didalam Surah Zuchruf ayat 71, artinya, ‘Didalam surga itu terdapat semua keinginan hati dan semua yang sedap dipandang mata.

Baca Selengkapnya >>

MELIHAT ALLAH KENIKMATAN TERTINGGI DI SURGA

 

Dari Shuhaibah, katanya, “Rasulullah s.a.w. bersabda, Apabila ahli surga telah masuk kedalamnya. Berkatalah Allah S.W.T., ‘Apakah kamu masih menginginkan tambahan dari nikmat Ku lagi ? Maka para penghuni surga menjawab, “Bukankah Allah telah menjadikan wajah kami bersinar, dan bukankah Tuhan telah memasukkan kami kedalam surga ini serta menyelamatkan kami dari api neraka ?.’ Berkata Rasulullah s.a.w. meneruskan sbdanya, ‘Maka Allah menghilangkan hijab diri-Nya, dan tidak ada kenikmatan yang paling tinggi selain memandang Zat Allah yang Maha Tinggi dan Mulia.’”Star

 

Star. Demikian banyak nikmat yang ada didalam surga, tetapi nikmat Zat Allah-lah yanng menjadi puncak segala kenikmatan.

Baca Selengkapnya >>

Senin, 24 Juni 2013

RASULULLAH S.A.W. MELIHAT NUR ALLAH

 

Dari Abdullah bin Syaqiq, katanya, “Kataku kepada Abu Dzar, ‘Seandainya saya bertemu dengan Rasulullah s.a.w. pasti akan kutanyakan kepada beliau suatu hal.’ Abu Dzar berkata, ‘Mengenai apa ?’ Jawab Abdullah, ‘Apakah tuan melihat Allah ?.” berkata Abu Dzar,' Hal itupun pernah aku tanyakan kepada Rasulullah s.a.w. dan dijawab, ‘Aku hanya melihat sinar (Nur).’”

Baca Selengkapnya >>

NABI MUHAMMAD S.A.W. SHALAT MENJADI IMAM PARA NABI

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Teringat saya akan pertanyaan kaum Quraisy kepadaku yang berhubungan dengan kejadian Isra Mi’raj. Ketika itu sya sedang berada di Hidjir. Meraka bertanya tentang Baitul Maqdis, sedangkan saya tidak dapat menjawab dengan tepat. Karena itu saya merasa sangat sulit menjawab.’ Berkata Rasulullah s.a.w. ‘Lalu Allah memperlihatkan Baitul Maqdis kepadaku sehingga setiap pertanyaan kaum Quraisy dapat aku jawab dengan tepat. Dan saya teringat juga ketika saya berada di tengah para Nabi-Nabi, NAbi Musa sedang berdiri Shalat, ia seorang laki-laki yang tangkas, cerdas dan tegap, seperti laki-laki dari suku suku Syanu”ah, dan Isa bin Maryam sedang berdiri shalat juga, wajahnya hampir mirip dengan Urwah bin Mas’ud, demikian juga kulihat Nabi Ibrahim sedang berdiri Shalat juga, wajahnya sama dengan diriku. Pada saat itu waktu Shalat telah tiba, lalu sayapun menjadi imam dari para Nabi. Ketika selesai Shalat, tiba-tiba terdengar suara berkata,’Ini malaikat Malik penjaga Neraka, beri salam kepadanya.’ Sayapun menoleh kepadanya lalu Malikat Malik lebih dahulu mengucapkan salam.’” 

Baca Selengkapnya >>

REAKSI KAUM QURAISY MENGENAI PERISTIWA ISRA MI’RAJ

 

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Ketika kaum Quraisy tidak mempercayai aku (mengenai peristiwa Isra Mi’raj), aku lalu berdiri di Hijr Star dan di perlihatkan Allah Baitul Maqdis, lalu menceritakan keadaannya sambil aku melihatnya.’”

 

Star. Sebuah ruangan letaknya disamping  Ka’bah di sebelah Utara

Baca Selengkapnya >>

PERJUMPAAN NABI MUHAMMAD S.A.W. DENGAN NABI MUSA A.S. DAN NABI ISA A.S.

 

Dari Ibnu Abbas r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Saya bertemu dengan Musa bin Imran a.s. pada malam Isra, dia berperawakan tinggi tegap berkulit hitam manis yang mirip kepada putih, hampit mirip seperti seorang laki-laki Syanu’ah dan Isa bin Maryam, berperawakan sedang, berkulit putih kemerah-merahan dan berambut lurus, dan aku juga melihat Malaikat Malik penjaga Neraka serta Dajjal, dan yang lainnya lagi, dari kenyataan-kenyataan yang diperlihatkan Allah kepadanya.’”

Baca Selengkapnya >>

PERJUMPAAN NABI MUHAMAD S.A.W. DENGAN NABI ADAM A.S.

 

Dari Abu Dzar r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Pada suatu waktu, ketika saya masih di Mekkah, terbukalah atap rumahku lalu Malaikat Jibril turun membelah dadaku dan dibasuhnya dengan air Zamzam. Setelah selesai dpegangnya tangaku lalu naik kelangit. Tatkala kami tiba pada langit yang paling rendah, berkatalah Jibril kepada Malaikat penjaga pintu langit, ‘Bukalah!’ Jawab Malaikat penjaga pintu langit,  ‘Siapa Tuan.’ Jawab Jibril, ‘ Saya Jibril.’ Malaikat penjaga pintu bertanya, ‘Apakah anda membawa teman ?’ Jawab Jibril, ‘Saya bersama Muhammad.’ ‘Telah diangkat menjadi Rasulkah ia ?’ Tanya Malaikat penjaga pintu kembali. ‘Benar.’ Jawab Jibril. Maka dibukalah pintu langit itu, disana ada seorang laki-laki yang di sebelah kanan dan kirinya terdapat sekelompok Ruh manusia. Apabila lelaki itu moleh kekelompok yang berada sebelah kanan, lelaki itu tertawa, dan bila ia menoleh kepada kelompok ruh yang ada disebelah kirinya maka ia menangis. Berkata lelaki tersebut, ‘Selamat datang Nabi yang Shaleh dan anak yang Shaleh.’ Rasulullah s.a.w. berkata, ‘Siapakah gerangan orang itu ?’ Jawab Jibril. ‘Inilah Adam a.s. dan kelompok ruh yang berada di sebelah kanan dan kirinya ini ialah ruh anak cucunya, yang disebelah kanan Ruh ahli Surga dan yang di sebelah kirinya Ruh ahli Neraka, karena itulah apabila ia menoleh ke kelompok yang berada disebelah kanan ia tertawa, dan bila menoleh ke kelompok yang berada di senelah kirinya maka ia menangis.Akhirnya saya dimasukkan kedalam surga, dimana terdapat bangunan-bangunan yang terbuat dari mutiara, sedangkan tanahnya adalah kasturi.’”

Baca Selengkapnya >>

PERISTIWA ISRA MI’RAJ

 

Dari Anas bin Malik r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Didatangkan kepadaku hewan yang bernama Buraq, yaitu hewan yang berbulu putih, badannya panjang, lebih besar dari Baghol (peranakan antara kuda dan keledai), ia dapat melompat jauh sepandangan mata,’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Saya tunggangi binatang itu sampai Baitu Maqdis, disana Buraq aku tambatkan pada sebuah gelang yang biasa tempat Nabi-Nabi terdahulu menambatkan kendaraan.’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Kemudia saya masuk Masjid dan Shalat sunnah dua Raka’at. Setelah itu saya keluar dan bertemu dengan Malaikat Jibril membawakan dua buah gelas yanng masing-masing gelas berisi Arak dan Susu, lalu saya memiih susu.’ Kata Jibril, ‘Tuan telah memilih yang sesuai dengan Fitrah.’ Kemudian kami dibawa naik kelangit, Jibril segera minta dibukakan, dan ditanya, ‘Siapa Tuan?’ Jawabnya. ‘Saya Jibril.’ Siapa yang bersamamu ? ‘Muhammad.’ Jawab Jibril. Telah diangkat menjadi Rasulkah ia ? ‘Benar.’ Jawab Jibril lagi. Setelah itu barulah dibukakan kepada kami, Kiranya saya berjumpa dengan Nabi Adam, dan diterimanya dengan gembira dan saya di Doakannya dengan kebaikan. Setelah itu kami meneruskan perjalanan naik kelangit kedua. Demikianlah selanjutnya Rasulullah s.a.w. terus melanjutkan naik kelangit ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh Star. Kata Rasulullah s.a.w., selanjutnya, bahwa Nabi Ibrahim dijumpai oleh beliau sedang bersandar kepada Baitul Ma’mur dimana pada tiap-tiap hari masuk kedalamnya tujuh puluh ribu Malaikat, masing-masing tidak kembali lagi untuk selama-lamanya. Kemudian saya pergi dengan Jibril ke Sidratul Muntaha, daunnya seperti telinga Gajah, dan buahnya seperti tempayan. Kata Rasulullah s.a.w., ‘Tatkala perintah Allah datang kepadanya (Sidratil Muntaha), berubahlah pohon yang agung itu sehingga tidak seorangpun dari Mahluk Allah yabg dapat menerangkan keindahaannya. Ketika itu juga Allah mewahyukan kepadaku beberapa perintah. Maka diwajibkannya atas diriku Lima Puluh kali Shalat dalam sehari semalam. Aku kemudian turun kepada Nabi Musa a.s. lalu ia berkata kepadaku. ‘Apakah yang diwajibkan Allah kepada umat mu tuan ?’ Jawabku, ‘Lima Puluh kali Shalat sehari semalam.’ Berkata Nabi Musa a.s., ‘Kembalilah kepada Allah dan mohonlah keringanan, karena umat mu tidak akan dapat melaksanakannya, saya sendiri telah menguji Bani Israil.’ Berkata Rasululullah s.a.w., ‘Sayapun kembali menghadap Allah dan memohon. ‘Ya Tuhanku! Berilah keringanan kepada umat hamba.’ Permohonan saya di perkenankan oleh Allah dengan menjadikan Lima kali Shalat. Sayapun kembali menemui Nabi Musa a.s. serta menceritakan tentang keringanan yang diberikan Allah, mendengar itu Nabi Musa kembali berkata, ‘Sesungguhnya umat mu belum tentu kuat melaksanakannya, kembalilah kepada Allah, dan mintalah keringanan kembali.’ Demikianlah saya pergi beberapa kali antara Arasy dan Nabi Musa a.s., hingga akhirnya Allah berfirman, ‘Wahai Muhammad!’ sesungguhnya lima kali Shalat dalam sehari semalam, sekali Shalat mendapatkan sepuluh Pahala, jadi semua jumlahnya Lima Puluh. Dan barang siapa yang mengerjakan satu kebajikan tetapi tidak dilaksanakan, tetap dituliskan satu kebajikan baginya, namun jika dikerjakan akan dituliskan Sepuluh kebajikan, dan barangsiapa yang ingin melaksanakan satu kejahatan namun tidak dikerjakan, tidak akan aku catat kejahatan,  namun bila kejahatan itu dikerjakan, aku akan menuliskannya satu kejahatan.’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Setelah itu saya kembali menemui Nabi Musa a.s. dan menceritakan tentang apa yang diperintakan Allah.’ Nabi Musa a.s. berkata kembali, ‘Kembalilah kepada Allah untuk meminta keringanan lagi.’ Jawabku, ‘Saya telah beberapa kali mengadap Allah sampai saya malu kepada-Nya.’”

 

Star.

  • 1.Tiap-tiap Rasulullah s.a.w. tiba pada suatu tingkatan langit, Malaikat Jibrillah yang meminta dibukakan dan selalu meminta izin terlebih dahulu dengan penjaga langit seperti kejadian ketika akan menaiki langit yang pertama.
  • 2.Dari tiap Nabi yang berdiam di masing-masing langit itu Rasulullah s.a.w. mendapat sambutan yang baik dan selalu di doakan,
  • Pada langit yanng kedua Rasulullah s.a.w. bertemu dengan Nabi Isa a.s. dan Zakaria .a.s., dilangit yang ketiga bertemu dngan Nabi Yusuf a.s., dilangit yang keempat bertemu dengan Nabi Idris a.s., dilangit yang kelima bertemu dengan Nabi Harun a.s., dilangit yang ke enam bertemu dengan Nabi Musa a.s. dan dilangit yang ke tujuh bertemu dengan Nabi Ibrhim a.s.
Baca Selengkapnya >>

KISAH TURUNNYA WAHYU YANG KEDUA

 

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya, ”Bersabda Rasulullah s.a.w. tentang terputusnya Wahyu, ’Ketika saya sedang berjalan , tiba-tiba saya mendengar suara dari langit, lalu saya mengengkat kepala, kiranya tampak olehku Malaikat yang mendatangi ku di gua Hira beberapa waktu yang lalu, ia duduk diatas kursi antara langit dengan bumi.’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Karena ketakutan, saya merasa tubuhku berat, lalu saya pulang kerumah dan berkata, ‘Selimutilah aku, selimutilah aku, lalu aku diselimuti. Ketika itu Allah S.W.T. menurunkan ayat, ‘Hai orang-orang yang sedang berselimut! Bangunlah! Peringatkan kaum mu, agungkan Tuhanmu, Sucikan lahir batin mu, hancurkan semua berhala itu (Surah Mudatstsir ayat 1,2,3, dan 5).’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Setelah itu, maka turunlah wahyu berturut-turut.’”

Baca Selengkapnya >>

KISAH TURUNNYA WAHYU PERTAMA NABI MUHAMMAD S.A.W.

 

Dari Aisyah r.r., katanya, “Permulaan wahyu datang kepada Rasulullah s.a.w. merupakan mimpi yang terang diwaktu tidur, tiba dengan jelas dan terang bagai cuaca pagi. Kemudian beliau menjadi senang menyendiri dan memilih tempat di gua gunung Hira. sambil membawa bekal. disanalah Rasulullah s.a.w. beribadah dengan tekun selama beberapa hari. Apabila bekalnya telah habis beliau kembali ke rumah Siti Khadijah, untuk mengambil bekal kembali. Hal seperti ini berjalan selama beberapa saat, sampai suatu saat beliau di kejutkan oleh kedatangan Wahyu ketika beliau sedang berada didalam gua di gunung itu. Pada suatu saat ketika Rasulullah s.a.w. berada dalm gua Hira, tiba-tiba datang Malaikat kepadanya lalu berkata, ‘Bacalah.’ Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Saya tidak bisa membaca.’ Rasul-pun di pegang dan dipeluknya sampai lelah, kemudian dilepaskan sambil berkata, ‘Bacalah!’ Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Saya tidak bisa membaca.’ Rasul-pun di pegang dan dipeluknya sampai lelah, kemudian dilepaskan sambil berkata kembali, ‘Bacalah!’ Rasul-pun kembali menjawab, ‘Saya tidak bisa membaca.’ Rasul-pun di pegang dan dipeluk untuk yang ketiga kalinya sambil berkata, ‘Bacalah dengan nama Tuhan-mu yang menciptakan manusia dari segumpal darah beku. Bacalah! dan Tuhan-mu yang maha pengasih yang mengajarkan dengan tulisan, dan mengajarkan manusia apa-apa yang belum diketahui-nya. (Surah Al-Alaq ayat 1-5, ayat inilah yang pertama kali turun).’ Setelah kejadian itu, Rasulullah s.a.w. pulang kerumah dengan tubuh gemetar dan mengigil menuju istrinya Siti Khadijah, sambil berkata, ‘Selimutilah aku, selimutilah aku!’ maka seluruh penghini rumahpun segera menelimutinya sampai hilang rasa takutnya. Beliau lalu menceritakan kejadian itu kepada Istrinya Siti Khadijah, lalu beliau berkata, ‘Saya benar benar khawatir Star atas apa yang saya alami.’ Jawab Khadijah, ‘Jangan Takut! Bergembiralah tuan, demi Allah, tidaklah Allah akan mencelakakan tuan selama-lamanya. Tuan biasa menolong semua saudara, berkata jujur, membantu orang yang susah, membantu, memuliakan tamu, dan membantu orang yang sulit karena membela kebenaran.’ Maka pergilah Siti Khadijah bersama dengan Rasulullah s.a.w. menemui Waraqah bin Naufal, yaitu anak dari paman Siti Khadijah (Sepupu) yang telah memeluk Nasrani pada masa Jahiliyah. Dia pandai menulis huruf Arab, dan banyak menterjemahkan kitab Injil kedalam bahasa Arab. Dia seorang yang sangat tua dan buta penglihatannya. Berkata Siti Khadijah kepadanya, ‘Wahai anak paman ! dengarkanlah kisah dari kemenakanmu ini (Rasulullah s.a.w.).’ Berkata Waraqah bin Naufal kepada Rasulullah s.a.w., ‘Hai kemenakan-ku! Apakah yang anda lihat?’ Maka Rasulullah s.a.w. segera menceritakan semua kejadian yang telah ia alami. Mendengar cerita tersebut Waraqah berkata, ‘Inilah Malaikat yang telah di utus kepada Nabi Musa a.s. dahulu, Seandainya saya masih muda, atau saya masih hidup ketika anda diusir oleh kaummu kelak.’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Apakah saya akan diusir oleh mereka ?’ Waraqah menjawab, ‘Belum pernah ada seorangpun yang telah mendapat wahyu seperti anda, tanpa diusir oleh kaumnya, kalau usiaku panjang sampai kepada hari itu, pasti saya akan membantumu dengan sekuat tenaga.’”

 

Star. Khawatir kalau kejadian tersebut menjadi pertanda buruk

Baca Selengkapnya >>

AKIBAT BENCANA DALAM SEJARAH ISLAM

 

Dari Huzaifah, katanya, “Ketika kami sedang berada bersama Rasulullah s.a.w. beliau bersabda, ‘Hitunhlah oleh anda jumlah kamu Muslimin.’ Jawab kami, ‘Rasulullah, apakah tuan khawatir atas jumlah kami, sedangkan kami berjumlah enam sampai tujuh ratus orang ?’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Kamu tidak tahu kemungkinan-kemungkinan yang akan menimpa.’ Setelah beberapa waktu dari wafatnya Rasulullah s.a.w. berkata Huzaifah, ‘Benar kami kena Ujian, sehingga ada diantara kami yang melaksanakan Shalat secara sembunyi-sembunyi.’” Star

 

Star. Terjadi ketika huru hara kaum Khawarij atau setelahnya.

Baca Selengkapnya >>

MENGUTAMAKAN ORANG YANG MASIH LEMAH IMAN

 

Dari Sa’ad r.a. katanya, “RAsulullah s.a.w. membagi-bagikan suatu barang kepada orang-orang yang tidak mendapat bagian banyak, tetapi ada pula orang yang tidak mendapat bagian, dan Sa’ad sendiri berpendapat bahwa orang itu baik dan harus diutamakan dalam pembagian itu. Oleh sebab itu ia bertanya kepada Rasulullah s.a.w. mengenai alasan Nabi tidak memberikan pembagian kepada orang yang dimaksud, katanya, ‘Demi Allah, saya tahu benar bahwa dia itu Mu’min (beriman).’ Jawab RAsululullah s.a.w., ‘Lebih baik katakan saja Muslim.’ Kata Sa’ad, ‘Saya Terdiam sebentar, kemudian saya minta Beliau kembali agar memberikan bahagian kepada orang itu, karena saya tahu benar keimanannya.’ Demikianlah Sa’ad berulang ulang sampai tiga kali menegaskan, Tetapi Rasulullah s.a.w. selalu menjawab, ‘Katakanlah Muslim.’ Akhirnya beliau berkata, ‘Sesungguhnya kuberi oranng-orang itu karena khawatir berubah iman mereka, lalu dimasukkan kadalam api neraka, sedangkan sebenarnya ada orang lain yang lebih kucintai (Orang-orang yang imannya lebih kuat).’”

 

-. Salah satu contoh dari keputusan Rasulullah s.a.w. beliau lebih mengutamakan orang orang yang masih lemah imannya dari pada yang lain.

Baca Selengkapnya >>

BILA MATAHARI TELAH TERBIT DARI BARAT

 

Dari Abu Dzar r.a., katanya, “Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. bertanya, ‘Tahukah kamu kemana Matahari itu pergi ?’ Jawab yang hadir, ‘Allah dan Rasul-Nyalah yang tahu.’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Matahari ini berjalan sehingga sampai pada pemberhentiannya di bawah Arasy lalu bersujud beberapa lama sehingga dikatakan kepadanya, naiklah engkau kembali dari tempat kedatangan mu. Matahari itu pun kembali ke tempat semula, kemudian berjalan lagi hingga tempat pemberhentiannya di bawah Arasy lalu bersujud pula. Demikianlah matahari itu selalu muncul seperti biasa pulang dan pergi antara tempat terbitnya dengan Arasy, tiba-tiba pa suatu saat matahari itu diperintahkan supaya terbit dari sebelah barat, matahari pun patuh.’ Berkata kembali Rasulullah s.a.w. kepada Hadirin, ‘Tahukah kamu bagaimana bila terjadi hal seperti itu ? ialah ketika taubat seseorang tidak berguna lagi jika sebelum itu dia belum lagi beriman atau belum pernah berbuat kebaikan.’”

Baca Selengkapnya >>

AL-QUR’AN MUKJIZAT NABI MUHAMMAD S.A.W.

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap-tiap Nabi telah diberi olah Allah berbagai macam Mu’jizat yang dapat menarik kaumnya kepada keimanan, dan saya hanya di beri Allah Mu’jizat Al-Qur’an, dan dengan itu saya akan memiliki pengikut yang terbanyak di hari kiamat kelak.’”

Baca Selengkapnya >>

MENOLAK SERUAN ISLAM

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap-tiap  orang yang telah pernah mendengar kenabianku, baik Nasrani maupun Yahudi, kemudian mati tidak dalam memeluk Islam, Niscaya ia dari ahli neraka.’”

Baca Selengkapnya >>

GOLONGAN YANG AKAN DIBERI GANJARAN BERLIPAT

 

Dari Abu Burdah bin Abu Musa dari bapaknya, katanya, “bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap golongan orang yang akan di beri ganjaran dua kali, yaitu ahli kitab yang percaya kepada Nabinya kemudian percaya kepada Nabi Muhammad s.a.w., lalu patuh pula kepada agamanya, sahaya yang menunaikan kewajibannya kepada Allah dan kepada Tuannya, dan seorang yang mempunyai sahaya perempuan yang diurusnya, diurus makanannya, dan pendidikannya sampai baik, kemudian dimerdekakannya lalu dikawininya,’”

Baca Selengkapnya >>

TURUNNYA NABI ISA A.S.

 

Dari Abu Hurairah r.a., katanya, “Bersabda RAsulullah s.a.w., ‘Demi Allah, sesungguhnya anak Maryam (Nabi Isa a.s.) itu pasti akan turun menjadi Hakim yang adil. Ia akan membasmi tanda salib, membunuh Babi, dan membebaskan Pajak. Pada masa itu orang tidak akan mencari harta lagi, bahkan barang-barang berharga yang ada padanya ditinggalkan, hilang hasut dan dengki, benci-membenci dan saling memusuhi. Ia berseru kepada orang untuk membagi-bagikan harta, tetapi tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.’”

Baca Selengkapnya >>

KEHORMATAN DARI ALLAH S.W.T. KEPADA UMAT MUHAMMAD S.A.W

 

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Senantiasa ada golongan dari umatku hingga datangnya hari Kiamat yang berjuang membela kebenaran dan akan menang. Pada saat itulah Nabi Isa a.s. akan turun. Berkata pimpinan mereka itu kepada Nabi Isa a.s., ‘Silahkan Tuan menjadi imam Shalat kami.’ Jawab Nabi Isa a.s. ‘Tidak, karena anda dapat saling memimpin antara sesamamu, sebagai kehormatan dari Allah kepada umat ini.’”

Baca Selengkapnya >>

IMAN DITERIMA SEBELUM TERJADI TIGA PERKARA

 

Dari AbuHurairah r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiga perkara apabila telah keluar, tidaklah berguna lagi keimanan seseorang, jika sebelum itu ia tidak beriman atau tidak pernah bebuat baik, matahari telah terbit dari barat, dan keluar Dajjal juga Dabbah bumi. Star

 

Star. Dabbah menurut riwayat adalah binatang yang sangat dasyat,

Baca Selengkapnya >>

Kamis, 20 Juni 2013

IMAN MENUNDA DATANGNYA HARI KIAMAT

Dari Anas bin Malik r.a. katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Hari kiamat itu tidak akan datang selama di muka bumi masih terdapat orang yang beriman kepada Allah.'"

Baca Selengkapnya >>

Rabu, 19 Juni 2013

ISLAM AGAMA ASING

 

Dari Abu Hurairah r.a. “Telah bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Permulaan Islam itu asing, dan akan kembali asing pula, maka gembiralah orang-orang yang asing.’”

Baca Selengkapnya >>

PEMBUNUH KHALIFAH UMAR SUMBER FITNAH

 

Dari Huzaifah, katanya, ‘Tatkala kami berada di sisi Khalifah Umar bin Khatab r.a., bertanya Beliau, ‘Siapa diantara kalian yang pernah mendengar Rasulullah s.a.w. menyebut soal-soal  sekitar fitnah (huru hara).’ Jawab hadirin, ‘Kami pernah mendengarnya,’ Kata Umar r.a., ‘Barangkali anda menyangka maksudku tentang fitnah yang bertalian dengan kerusuhan rumah tangga seseorang dan tetangganya.’ Jawab hadirin, ‘Ya.’ Kata Umar r.a. ‘Kalau fitnah itu dosanya dapat dihapuskan oleh Shalat, Puasa, dan ber Derma, yang saya maksud adalah fitnah umum yang hebat dan dasyat laksana gelombang yang menggelegar Star.’ Berkata Huzaifah, ‘Hadirin terdiam lalu saya menjawab, ‘Saya tuan!’ Kata Umar r.a. ‘Baiklah.’ Huzail lalu bercerita, katanya, ‘Saya dengar Rasulullah s.a.w. bersabda, ‘Akan dibentangkan fitnah dilubuk hati masyarakat ramai, kemudian bekasnya akan kelihatan. Adapun hati yang menolak fitnah itu, akan terdapat bekas titik putih licin diatasnya, Golongan ini tidaklah akan dapat dipengaruhi fitnah-fitnah itu selagi langit terbentang dan bumi terhampar (orang Mu’min selalu berpendirian yang hak, tidak dapat dipengaruhi oleh bujukan siapapun juga, Hatinya putih bersih berpegang kepada kebenaran). Adapun hati yang dapat dipengaruhinya, maka akan berjejak titik hitam pekat, atau dapat dimisalkan dengan cerek yang tertelungkup, golongan ini tidaklah dapat mengenal kebajikan, dan tidak pula akan menolak kemungkaran, selama-lamanya hanya akan menuruti keinginan hawa nafsunya (Orang yang lemah imannya segera terpengaruh, lalu menuruti bujukan hawa nafsu). Kata Huzaifah, ‘Sayaterangkan kepada Umar r.a., bahwa antara tuan dengan zaman fitnah itu, ada pintu tertutup (bahwa huru hara tersebut tidak akan terjadi pada masa pemerintahan Umar) dan hampir terpecahkan.’ Kata Umar r.a. ‘Akan terpecahkan ?’ ‘Kalaupun pintu itu terbuka saja barangkali dapat ditutup lagi.’ Jawab ku. ‘Tidak! bahkan akan terpecahkan.’ Kata Umar r.a. ‘Saya terangkan kepada Beliau, bahwa pintu itu adalah seorang laki-laki yang akan mati terbunuh.’”

 

Star. Fitnah besar yang di maksud pada hadis ini yaitu huru-hara yang akan terjadi pada zaman sesudah Khalifah Umar r.a., yaitu zaman Utsman dan seterusnya, dimana senantiasa ada huru-hara dalam negeri dan pemberontakan.

Baca Selengkapnya >>

AMANAH DARI MASA KE MASA

 

Dari Huzaifah, katanya, “Diajarkan oleh Rasulullah s.a.w. kepada kami dua buah hadis, salah satunyabtelah saya lihat kenyataannya, dan sekarang saya sedang menunggu kenyataan hadis yang kedua. Hadis yang pertama, bahwa amanat itu turun lalu masuk ke dalam hati seseorang, kemudian turun ayat Al-Qur’an sebagai pedomannya, demikian juga sunah Rasulullah s.a.w. Hadis yang kedua, tentang pencabutan amanat, kata Rasulullah s.a.w. ‘Seorang tidur sebentar lalu dicabut amanat dari hatinya, dan ditinggalkanlah  bekasnya seperti titik yang kecil, kemudian ia tidur dan dicabut lagi sisa amanat itu, dan hanya sisa seperti bengkak kecil di telapak tangan yang timbul setelah mengerjakan sesuatu dengan memakai kampak atau sebagai bengkak di kaki karena menginjak bara, isinya hanya sedikit cairan. Pada masa itu kelak hampir saja tidak ada lagi amanat di dalam masyarakat sehingga dikatakan, ‘O, disana ada orang yang amanat.’ kata orang kapadanya, Alangkah sabarnya, alangkah baiknya, alangkah cerdiknya, tetapi sebenarnya bathin orang itu kosong dari keimanan. Kata Huzaifah, ‘Pada masa yang silam, zaman kejujuran itu telah kualami, sehingga saya bisa berniaga dengan siapapun, jika dengan orang muslim ia jujur karena agamanya, jika dengan orang Nasrani atau Yahudi maka kejujuran itu ada ditangan atasannya, Adapun zaman sekarang aku tidak mau lagi berniaga kecuali dengan si Anu dan si Anu (karena keamanatannya).’”

Baca Selengkapnya >>

PEMIMPIN YANG TIDAK BEKERJA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH TIDAK MASUK SURGA

 

Dari Ma’qal bin Yasar Al-Muzani, katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap-tiap kepala pemerintahan (Penguasa) yang diberikan tugas memimpin kaum Muslimin, tetapi tidak bekerja dengan bersungguh-sungguh dan tidak memberikan petunjuk-petunjuk, maka tidaklah pemimpin itu akan masuk surga seperti kaumnya.’”

Baca Selengkapnya >>

PEMIMPIN YANG CURANG HARAM MASUK SURGA

 

Dari Ma’qal bin Yasar Almuzani, katanya, “Saya dengar RAsulullah s.a.w. bersabda, ‘Tiap-tiap hamba Allah yang diberikan amanah untuk memimpin rakyat, namun ia curang kepada rakyatnya itu, maka Allah mengharamkan Surga baginya.’”

Baca Selengkapnya >>

MATI SYAHID BILA MEMPERTAHANKAN HARTA

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Datang seseorang kepada Rasulullah s.a.w. dan bertanya, ‘Apakah yang harus saya perbuat terhadap seseorang yang datang untuk merampas harta saya ?’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Jangan kamu berikan harta mu !.’ Orang itu bertanya, ‘Jika ia hendak membunuh ?.’ JAwab Rasulullah s.a.w. ‘Bunuh juga dia !’ Bertanya orang itu, ‘Kalau saya mati.’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Kamu Syahid.’ Bertanya lagi orang itu, ‘Kalau dia yang mati.’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Dia masuk neraka.’

Baca Selengkapnya >>

SYAITAN MEMBISIKKAN SIAPA PENCIPTA ALLAH S.W.T.

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Kadang-kadan Syaitan itu datang kepada kamu sambil berkata, siapa yang telah menciptakan ini, menciptakan itu, sampai ia berkata, siapa yang telah menciptakan Tuhan kamu ? Apabila telah sampai seperti itu (bila terlintas dalam hati seseorang mengenai siapa yang telah menciptakan Tuhan itu) maka mintalah perlindungan Allah S.W.T. daripadanya dan usirlah bisikan itu.’”

Baca Selengkapnya >>

HUKUM BISIKAN HATI YANG BERKAITAN DENGAN KEIMANAN

 

Dari Abdullah, katanya, “Rasulullah s.a.w. ditanhya tentang hukum bisikan hati (was was) yang berhubungan dengan keimanan, Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Itu hanya semata-mata iman'.’”

Baca Selengkapnya >>

BISIKAN HATI

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Datanglah beberapa orang dan sahabat Rasulullah s.a.w. dan bertanya kepada Beliau, ‘Kadang-kadang kami merasa bahwa ada bisikan Star hati kami yang sangat berat untuk dikatakan.’ Bertanya Rasulullah s.a.w. ‘Apakah hal tersebut menimpa kalian ?’ Jawab para sahabat itu ‘Ya!’ Rasulullah bersabda, ‘Itu hanya menunjukkan iman yang sebenarnya.’”

 

Star. Rasa was-was tidak merusak keimanan

Baca Selengkapnya >>

TANGIS KEINSYAFAN TANDA KEIMANAN

 

Dari Ibnu Syumasah, katanya, “Kami Hadir ketika keadaan Amr bin Ash hampir meninggal dunia, ia lama menangis sambil menghadapkan mukanya ke dinding. Kata Anaknya, "’Bukankah bapak telah di gembirakan oleh Rasulullah s.a.w. dengan ini dan itu ?’ Perkataan itu diulangi sampai dua kali. Amr lalu menghadapkan mukanya sambil berkata, ‘Sesungguhnya seutamanya persiapan kita untuk Akhirat ialah dua kalimat syahadat, aku ini telah melalui tiga jaman, pernah aku sebagai orang yang paling benci kepada Rasulullah s.a.w. sehinga ada keinginanku yang paling besar ialah niat membunuhnya, Andaikata akku mati diwaktu itu tentulah aku ini ahli neraka. Setelah Allah S.W.T. menanamkan rasa cinta didalam hatiku kepada Islam, kudatangi Rasulullah s.a.w. seraya berkata kepadanya, ‘Ulurkan tangan mu wahai Rasulullah s.a.w. untuk ku bai’at.’ Maka Rasulullah s.a.w. mengulurkan tangannya tetapi saya tetap menggenggam tangan ku, Rasulullah s.a.w. berkata, ‘Mengapa kamu Amr ?’ Jawabku, ‘Aku akan masuk Islam Dengan syarat.’ Kata Rasulullah s.a.w. ‘Syarat apa ?.’ Jawabku, ‘Supaya Allah S.W.T. mengampuni dosa ku.’ kata Rasulullah s.a.w. ‘Apakah kamu belum tahu bahwa Islam itu menghapuskan dosa sebelumnya ? Hijrah menghapuskan dosa sebelumnya dan Haji menghapuskan dosa sebelumnya juga.’ Kata Amr, ‘Sejak itu tidak ada orang yang lebih aku cintai dari pada Rasulullah s.a.w. dan tidak ada pula yang lebih mulia dimataku lebih dari beliau, dan karena untuk memuliakannya, aku tidak kuasa untuk bertatap mata dengan Beliau, tidaklah aku dapat menerangkan dengan tepat, karena belum sekali pun juga aku bertatapan mata dengan Beliau. Andai kata aku mati pada saat itu, besar harapanku akan dapat masuk surga. Kemudian dari zaman itu telah banyaklah pekerjaan-pekerjaan yang kulakukan sehingga aku dapat menduga apa yang kan terjadi atas diriku kelak, karenanya jika aku telah wafat janganlah jenazahku diikuti oleh perempuan-perempuan yang meraung-raung meratapiku, atau diiringi dengan api. Apabila aku telah dikuburkan, maka ratakan tanah diatasnya, kemudian tunggulah sebentar sekedar masa menyembelih unta dan membagi-bagi dagingnya, sampai hilang kesepian ku, dan sementara aku berfikir, dangan apa akan aku jawab pertanyaan Mungkar dan Nakir.’”

Baca Selengkapnya >>

AMAL BAIK SEBELUM MEMELUK ISLAM TETAP DIHITUNG

 

Dari Hakim bin Nizam, katanya, “Bahwa ia bertanya kepada Rasulullah s.a.w. ‘Terangkanlah kepada saya tentang hukum pekerjaan  ibadat pada zaman jahiliyah, adakah saya akan mendapat ganjaran dari pada pekerjaan itu ?’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Anda masuk Islam bersama-sama dengan amalmu yang baik sebelumnya.’”

Baca Selengkapnya >>

BISIKAN HATI TIDAK DIPERHITUNGKAN

 

Dari Ibnu Abbas katanya, ‘Ketika turun ayat : ‘Meskipun kamu nyatakan, atau sembunyikan apa yang dikandung dihatimu, namun Allah akan memperhitungkannya (Surah Al-Baqarah ayat 283).’ maka gelisahlah para sahabat Rasulullah s.a.w. (karena bingung menghidari bisikan hati), berkata Rasulullah s.a.w. ‘Katakanlah ! Kami dengar dan akan kami Taati.’ Kata Ibnu Abbas, ‘Maka Allah S.W.T. memasukkan iman kedalam hati mereka itu, dan kemudian turun juga ayat, ‘Allah tidak akan memaksakan kepada diri hambanya diluar kemampuannya, baik atau buruk yang dilakukannya berakibat untung atau rugi baginya. Ya Tuhan! Janganlah kami diberatkan dengan beban sebagaimana Engkau telah membebankan kepada umat-umat sebelum kami. Ampuni dan kasihanilah kami. Engaku Tuhan kami Star.’ Kata Abdullah bin Abbas, ‘Apa yang berkenan dengan doa-doa di dalam ayat ini, Allah S.W.T. telah berkata, Permohonan kamu telah Kukabulkan.’”

 

Star. Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 284

Baca Selengkapnya >>

NIAT JAHAT DIDALAM HATI TIDAK DIPERHITUNGKAN SELAMA TIDAK DILAKSANAKAN

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, ‘Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Sesungguhnya Allah S.W.T. tidak akan memperhitungkan bisikan yang jahat di dalam hati seseorang, selagi orang itu tidak melaksanakan lisan atau perbuatan.’”

Baca Selengkapnya >>

BERNIAT BAIK DITULIS SATU KEBAIKAN

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Berkata Allah S.W.T ‘Apabila HambaKu berniat akan mengerjakan suatu kebaikan, maka kutuliskan satu kebaikan walaupun belum dikerjakan apa yang diniatkannya, dan apabila telah dikerjakannya maka akan Aku tuliskan sepuluh kali. Apabila ia akan berniat Keburukan maka Aku mengampuni niatnya selama belum dikerjakan niat buruknya, dan apabila telah dikerjakan keburukan apa yang ia niatkan maka akan Aku tuliskan satu keburukan.’ Berkata Malaikat, ‘Ya Allah! itu hambaMu ingin berbuat jahat! (sedangkan Allah sebenarnya mengetahui).’ Berkata Allah S.W.T. ‘Perhatikanlah dia, apabila dikerjakannya maka tuliskanlah satu kejahatan, dan apabila dia membatalkan niatnya, maka tulislah satu kebajikan, karena perbuatan itu di urungkannya sebab takut kepada Aku.’ Selanjutnya Rasulullah s.a.w. Bersabda, ‘Apabila telah baik ke-Islaman seseoranng dari padamu, maka tiap kebajikan yang telah dikerjakannya ditulis sepuluh kali sampai tujuh ratus lipat ganda, dari tiap-tiap keburukan yang dikerjakannya ditulis sekali saja sampai matinya.’”

Baca Selengkapnya >>

Selasa, 18 Juni 2013

PERHITUNGAN AMAL ORANG MUNAFIQ

 

Dari Abdullah r.a. katanya, “Banyak orang telah bertanya kepada Rasulullah s.a.w. ‘Apakah pekerjaan kami pada masa Jahiliyah (Sebelum masuk Islam) akan diperhitungkan juga ?’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Bagi yang benar-benar berbuat baik setelah masuk Islam, ia tidak akan dituntut. Tetapi bagi yang berbuat Jahat (Munafiq) maka perbuatannya di saat sebelum masuk Islam dan saat telah memeluk Islam akan di Perhitungkan semua.’”

Baca Selengkapnya >>

SADAR AKAN KESALAHAN DIRI BERARTI TAUBAT

 

DAri Abas bin Malik, Katanya, “Saat turun ayat (Surah Al-Hujurat ayat 2), Hai orang yang beriman! Janganlah suaramu melebihi / lebih tinggi dari suara Nabi, dan janganlah bicara keras-keras seperti berbicara dengan sesamamu, sebab hal itu dapat menghapuskan amal kebajikanmu tanpa kamu ketahui.” Maka Tzabit bin Kaiz berdiam diri dirumahnya dalam beberapa waktu dan tidak mendatangi Rasulullah s.a.w., Katanya, ‘Aku ini dari ahli neraka.’ Rasulullah bertanya kepada Saad bin Muad, ‘Apakah Tzabit sakit ?’ Jawab Saad, ‘Ia Tetanggaku dan aku tidak mendengar ia sedang sakit.’ Pertanyaan Rasulullah di sampaikan kepada Tzabit, lalu katanya, ‘Ayat itu telah turun, sedangkan kamu mengetahui bahwa suara akulah yang paling keras dihadapan Rasulullah s.a.w. dan karenanya aku ahli neraka.’ Oleh Saad perkataan itu disampaikan kepada Rasulullah s.a.w. Lalu Rasulullah s.a.w. berkata, ‘Sebaliknya ia termasuk dari ahli Surga Star.’”

 

Star. Sadar akan kesalahan, terutama dalam urusan agama, berarti taubat dan menjadi tanda keimanan.

Baca Selengkapnya >>

PASANG SURUT KEIMANAN

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, bersabda Rasulullah s.a.w. “Dahuluilah olehmu dengan amal-amal shaleh akan kedatangan huru-hara dasyat seperti saat-saat malam gelap gulita yang pada waktu itu akan terjadi seorang pada paginya beriman dan petangnya kafir, atau petangnya beriman paginya kafir, agamanya dijual dengan keimanan.Star’”

 

Star Bila ada pertentangan antara kepentingan dunia dan kepentingan agama, maka di pilihnya kepentingan dunia."

Baca Selengkapnya >>

HIJRAH AKAN MENGAMPUNI DOSA-DOSA TERDAHULU

 

Dari Jabir, Katanya, “Bahwa sahabat At-Thufailnmenawarkan kepada Rasulullah s.a.w. agar beliau mau tinggal didalam benteng kabilah Daus supaya terjaga dari ganguan kaum kafir (Tawaran ini ketika Rasulullah s.a.w. masih di Mekah). Tetapi Rasulullah menolak tawaran itu karena beliau percaya kepada kekuatn kaum Muslimin di Madinah, dimana beliau dalam waktu yanng singkat akan hijrah ke Madinah. Setelah Beliau Hijrah ke Madinah, hijrah pula At-Thufail bin Amar bersama-sama seorang laki-laki dari sukunya. Karena udara Madinah tak sesuai bagi mereka itu, orang laki-laki itu sakit, karena tidak sabar lalu lalu diambilnya pedangnya lalu dikerat-keratnya perbukuan jarinya, darah keluar lalu ia mati, dalam mimpi At-Thufail dilihatnya orang itu dengan gaya yang gagah, tetapi kedua tangan ditutupnya. Tanya At-Thufail, ‘Apakah yang telah diperbuat tuhanmu kepada mu ? Jawab lelaki itu, ‘Dosaku telah diampuni-Nya karena aku hijrah ke Madinah menuju Nabi Muhammad s.a.w.’ Kata At-Thufail, ‘Kenapa engkau tutupi kedua tangan mu ?’ Jawabya, ‘Telah dikatakan kepadaku, ‘Kami tidak akan memperbaiki apa yang telah kamu rusakkan sendiri.’ Setelah bermimpi itu lalu At-Thufail bercerita kepada Rasulullah s.a.w. berdoalah beliau, ‘Ya Tuhan! ampunilah pula dosanya mengerat tangannya.’”

Baca Selengkapnya >>

HUKUMAN ALLAH S.W.T BAGI YANG MENYEMBUNYIKAN HARTA RAMPASAN PERANG YANG BELUM DIBAGI

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Kami pergi bersama-sama Rasulullah s.a.w. untuk menggempur Khaibar dan akhirnya dapatlah Khaibar itu ditaklukkan. Kami tidak mendapat harta rampasan emas, perak, tetapi hanya mendapat perabot rumah tangga, makanan, dan pakaian. Setelah itu kami menuju suatu dataran disana, sedangkan RAsulullah s.a.w. membawa seorang sahayanya bernama Rifa’ah bin Zaid, pemberian seseorang dari kabilah Juzam. Tatkala kami berhenti di lembah, dan Rifa’ah sedang membuka pelana kendaraannya, tiba-tiba ia dipanah musuh lalu mati seketika itu juga. Kata kami, ‘Berbahagialah dia!’ Dia mati Syahid ya Rasulullah s.a.w. ‘Tidak! Demi Allah, bahwa api menyala-nyala pada kain selendang yang dipakainya itu, karena diambilnya dari pada kain harta rampasan pada perang Khaibar tadi sebelum pembagiannya, ‘Mendengar itu datanglah seorang laki-laki mengemballikan tali sandal yang diambilnya dari barang rampasan pada perang Khaibar juga. Kata Rasulullah s.a.w., ‘Tali sandal dari api, tali sandal dari api.’”

Baca Selengkapnya >>

LARANGAN MENYEMBUNYIKAN HARTA RAMPASAN PERANG SEBELUM DIBAGI

 

Dari Umar Bin Khattab r.a. katanya, “Setelah selesai pertempuran pada peperangan Khaibar, data beberapa sahabat Nabi sambil berkata, ‘Fulan mati Syahid, dan Orang itu juga mati Syahid’, akhirnya mereka berjumpa dengan mayat seorang laki-laki, lalu sahabat sahabat berkata lagi, ‘Orang ini mati Syahid,’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Tidak, saya melihat orang itu berada di dalam neraka, karena ia menyembunyikan  sehelai baju dan harta rampasan sebelum dibagi.’ Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata, ‘Wahai Ibnu Khattab! Pergilah anda mengumumkan, bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beriman.’”

 

*. Dalam Islam harta rampasan itu harus dibagi oleh komandan pertempuran kepada tentara-tentara yang ikut bertempur, setelah mengeluarkan 1/5 nya untuk Baitul Mal. Dan menyembunyikan harta rampasan perang sebelum dibagikan menurut yang seharusnya adalah kejahatan yang menghilangkan iman.

Baca Selengkapnya >>

LARANGAN MEMBUNUH DIRI PADA AGAMA LAIN

 

Dari Hassan, Katanya, Rasullullah s.a.w. berkata, “Pada zaman dahulu ada seorang kena penyakit bisul, tatkala bisul itu menggangunya dikeluarkannya anak panah dari tempatnya lalu dibedahnya bisul itu hingga darahnya mengucur, lalu mati. Allah S.W.T. berkata, ‘Kuharamkan Surga baginya’”

Baca Selengkapnya >>

TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG MENYERAH

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya “Kami turut serta dengan Rasulullah s.a.w. pada peperangan Hunain, Kata Rasulullah s.a.w. tentang seseorang yang dikataka telah masuk Islam, ‘Orang ini ahli neraka.’ Tatkala pertempuran terjadi, kami melihat orang itu juga bertempur dengan sungguh sungguh dan mendapat luka. Kata orang kepada Rasululah s.a.w. ‘orang yang tuan katakan ahli neraka itu, telah ikut bertempur dengan sungguh-sungguh hari ini, dan sekarang ia telah mati.’ Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Ke api neraka dia’ mendengar itu hampir saja sebagian tentara muslim ragu. Di saat meraka dalam keadaan ragu-ragu itu, tiba tiba terdengar orang berkata, ‘Ia bukan mati dalam pertempuran, tetapi ia hanya luka parah, pada mala harinya ia tidak sabar akan lukanya, lalu membunuh diri. Kabar itu disampaika kepada Rasulullah s.a.w. Kata Rasulullah s.a.w. ‘Allahu Akbar! Aku yakin aku ini hamba Allah dan pesuruhNya’ *. Kemudian beliau memerintahkan bilal untuk mengumumkan kepada khalayak banyak, ‘Bahwa tidaklah akan masuk surga kecuali jiwa yang menyerah, dan kadang-kadang Allah S.W.T memperkuat agama ini dengan orang-orang Fasiq.

 

*. Ucapan gembira dari Rasulullah s.a.w. karena apa yang terjadi benar-benar seperti yang dikatakan Beliau sebelum itu, dan inilah arti ayat Al-Quran :’Nabi Muhammad itu tidak berkata sembarangan, tetapi semua itu wahyu Allah S.W.T (Surah An-Najmi ayat 3)

Baca Selengkapnya >>

Kamis, 13 Juni 2013

HUKUM BUNUH DIRI

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Rasulullah s.a.w. bersabda, ‘Barangsiapa yang membunuh diri dengan barang tajam maka barang itu jugalah yang aka di tusuk-tusukkannya ke perutnya di dalam api neraka kelak, dan ia akan mentap untuk selama-lamanya, dan barang siapa yang membunuh diri dengan mempergunakan racun, maka racun itu jugalah yang akan di minumnya di dalam api neraka, dimana ia akan menetap untuk selama-lamanya, dan barangsiapa yang membunuh diri dengan menerjunkan dirinya dari gunung atau tempat tinggi, maka dari sana pula ia akan menerjunkan dirinya di dalam api neraka,dimana ia akan menetap selama-lamanya di neraka.’”

Baca Selengkapnya >>

NAZAR WAJIB DILAKSANAKAN BILA DINIATKAN UNTUK ALLAH S.W.T

 

Dari Tsabit bin Dhahak, katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Tidaklah wajib bagi seseorang menepati nazarnya*, jika kemudian ia tidak dapat memenuhi barang yang dijanjikan. Mencerca (mengutuk) orang mukmin seperti mumbunuhnya. Barang siapa membunuh dirnya dangan sesuatu benda di dunia ini, maka akan disiksa di akhirat dengan barang itu juga. Barangsiapa menggunakan pendakwaan bohong untuk memperbanyak miliknya, atau bersumpah dusta untuk menguasai harta orang lain maka Allah S.W.T. bukan akan menambahkannya namun akan mengurangi harta yang ada padanya.’”

*. Nazar yang diucapka atau di niatkan seseorang terhadap orang lain, bahwa ia akan akan menunaikan sesuatu untuk orang itu, apabila keinginannya tercapai. Hukum menepati Nazar itu wajib apabila untuk kebaikan dan diniatkan untuk Allah S.W.T. Tetapi haram menepatinya apabila ditujukan untuk maksiat atau diniatkan untuk selain Allah S.W.T. seperti untuk tempat tempat keramat.

Baca Selengkapnya >>

TIGA MACAM ORANG YANG AKAN MENDAPAT SIKSA PEDIH DI HARI KIAMAT

 

Dari Abu Hurairah, Katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Tiga macam orang yang bukan hanya tidak akan mendapat layanan dan ampunan pada hari kiamat kelak, dan bahkan akan mendapat siksa yang pedih, yaitu Seseorang yang mempunyai kelebihan air di tengah padang pasir, tetapi ia tidak mau memberikannya kepada orang yang kehausan*, seseorang yang menjajakan barang dagangannya sesudah lewat waktu Ashar sambil bersumpah dusta berpromosi barang dagangannya kepada pembeli, dan seorang lagi yang membai’at pemimpin hanya untuk bermaksud untuk mencari kepentingan dunia, dan apabila maksudnya telah tercapai ia patuh, dan jika tidak ia ingkar.’”

*. Menahan sesuatu yang kelebihan dari hajat hidup kita terhadap orang yang sangat membutuhkannya.

Baca Selengkapnya >>

Rabu, 12 Juni 2013

TIGA MACAM ORANG YANG TIDAK AKAN MENDAPAT AMPUNAN DI HARI KIAMAT

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiga MAcam orang yang tidak akan mendapat Layanan dan ampunan dari Allah S.W.T. pada hari kiamat, bahkan akan mendapat siksa yang sangat pedih, yaitu orang tua yang suka berzina, Pengasa yang Pendusta, dan si miskin yang sombong.’”

 

Technorati Tags:
Baca Selengkapnya >>

ORANG YANG TIDAK DI HIRAUKAN ALLAH DI HARI KIAMAT

 

Dari Abu Dzar katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Tiga macam orang yang tidak akan diindahkan oleh Allah S.W.T. di hari kiamat kelak, orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya kepada orang lain, yang menjual dagangannya dengan sumpah dusta, dan yang menggunakan pakaina dengan menyeret ke tanah.”’

Technorati Tags:
Baca Selengkapnya >>

HUKUM ORANG YANG SUKA MEMFITNAH

Dari Huzaifah, katanya, "Ia mendengar kabar bahwa ada seorang yang membuat fitnah (profokasi) dengan perkataan, maka berkatalah ia, saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Tukang Fitnah (provokasi) tidaklah akan masuk surga'".

*. Didalam Qur'an surah Al-Baqarah ayat 191, bahwa fitnah itu yang akibatnya menyusahkan orang langsung maupun tidak langsung terhitung lebih besar dosanya dari pada pembunuhan.

Baca Selengkapnya >>

HAL YANG DILARANG MERATAPI SUATU KEMATIAN

Dari Abu Burdah bin Abu Musa. Katanya, "Abu Musa sakit keras, ia pingsan dan kepalanya diatas seorang perempuan, Melihat itu salah satu istrinya menjerit-jerit. Abu Musa tidak kuasa melarngnya, setelah ia siuman (sadar), berkatalah ia, 'Saya berlepas dari pada sesuatu yang Rasulullah s.a.w. telah berlepas daripadanya. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah berlepas diri dari orang yang meraung-raung, mencukur rambut dan mengoyak-ngoyak pakaian ketika terjadi kematian.'"

Baca Selengkapnya >>

Minggu, 09 Juni 2013

LARANGAN MERATAPI KEMATIAN SECARA BERLEBIHAN

Dari Abdullah, katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Bukan dari golongan kita barang siapa yang memukul-mukul pipi, atau merobek-robek baju, atau meratap seperti ratapan kaum Jahiliyah.'"

Baca Selengkapnya >>

HUKUM MENYAMPUR BAHAN MAKANAN

Dari Abu Hurairah r.a. katany, "Rasulullah s.a.w. lewat pada setumpuk jualan barang makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan itu dan jari beliaupun basah. Rasulullah s.a.w. bertanya kepada pemilik barang itu, 'Apakah ini ?' Jawabnya, 'Itu karena hujan tuan!' Berkata pula Rasulullah s.a.w. 'Bukanlah lebih baik yang basah itu anda taruh disebelah atas supaya orang dapat melihatnya ?' Barang siapa mengecoh maka ia bukan dari umatku.'"

Baca Selengkapnya >>

HUKUM MENIPU

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barangsiapa menyatakan perang permusuhan terhadap kita, maka ia bukan dari golongan kita, dan barangsiapa yang menipu kita, maka bukanlah ia dari golongan kita (Muslimin)."

Baca Selengkapnya >>

Jumat, 31 Mei 2013

LARANGAN MEMBUNUH SESEORANG YANG TELAH BERSYAHADAT

Dari Usamah bin Zaid bin Haritsah, katanya, "Kami diutus (keperluan operasi militer) oleh Rasulullah s.a.w. ke Hurawah (nama sebuah kampung) dari suku Juhainah. Pagi-pagi buta kami mulai menyerang dan musuhpun lalu mundur. Saya dan seorang dari sahabat Anshar dapat mengejar seorang dari pihak musuh. Tatkala ia terdesak, iapun mengucapkan syahadat dan oleh karena itu teman saya orang Anshar itu terhenti, dan musuh itu segera kutikam dengan anak panah sampai mati." Kata Usamah, "Setelah kami tiba di madinah dan kabar itupun telah sampai pula kepada Rasulullah s.a.w. beliau bertanya kepada saya, katanya. 'Apakah anda membunuhnya setelah ia mengucapkan syahadat ?' Jawab ku, 'Ya Rasulullah! Dia minta perlindungan.' Maka Rasulullah s.a.w. mengulangi pertanyaan (nabi tidak mempercayai apa yang dilakukan Usamah) itu berkali-kali sehingga inginlah saya sekiranya saya belum lagi memeluk islam sebelum peristiwa itu (karena takut akan dosa perbuatannya).'"

Baca Selengkapnya >>

Kamis, 30 Mei 2013

KALIMAT SYAHADAT MENGHINDARKAN SIKSA NERAKA

Dari Abu Dzar, Katanya, "Saya datang kepada Rasulullah s.a.w. kebetulan beliau sedang tidur memakai jubah putih, kemudian saya kembali lagi, kiranya beliau masih tidur juga, kemudian saya kembali ketiga kalinya, kiranya beliau telah bangun, sayapun lalu duduk dekat beliau, dan bersabda beliau, Katanya, 'Tiap-tiap orang yang telah mengucapkan kalimat syahadat kemudian mati Halam keadaan meyakinkan kalimat itu akan masuk syurgalah ia.' Kata Abu Dzar, 'Saya lalu bertanya, Walaupun ia berzina dan mencuri.' Jawab Beliau, 'Walaupun ia berzina dan mencuri.' Pertanyaan itu diulang-ulang Abu Dzar sampai tiga kali. Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata sebagai jawaban beliau untuk pertanyaan yang keempat kalinya, katanya, 'Abu Dzar merasa senang ataupun tidak senang.' Kata Abu Dzar, 'Maka keluarlah saya sambil mengulangi, 'Abu Dzar senang ataupun tidak senang.'"

Baca Selengkapnya >>

DUA PERKARA YANG BAIK

Dari Jabir, Katanya, "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah s.a.w. lalu berkata, 'Ya Rasulullah, apakah dua perkara yang baik ?' Jawab beliau, 'Barang siapa yang Mati tidak menyekutukan Allah pasti masuk surga, dan barangsiapa yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah pasti masuk neraka.'"

Baca Selengkapnya >>

Sabtu, 18 Mei 2013

DOSA TAKABUR

Dari Abdullah, katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Tidaklah akan masuk neraka seseorang yang didalam hatinya terdapat  iman walaupun hanya sedikit, dan tidaklah akan masuk surga seseorang yang ada didalam hatinya sifat takabur walaupun sebesar atom.'"

Baca Selengkapnya >>

CIRI CIRI SIFAT TAKABUR

Dari Abdullah bin Mas'ud, katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w., "Tidak akan masuk surga bagi orang yang didalam hatinya memiliki sifat takabur (sombong) seukuran Zarrah (atom).' Berkata seorang laki-laki, 'Sesungguhnya semua orang ingin agar pakaiannya bagus dan alas kakinya bagus.' Berkata Rasulullah s.a.w. 'Sebenarnya Allah itu bagus dan cinta kepada keindahan (memakai pakaian bagus tidak menunjukkan kesombongan), Takabur itu ialah menolak kebenaran dan tidak menghargai orang lain.'"

Baca Selengkapnya >>

MEMAKI IBU BAPAK ORANG LAIN

Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, katanya, "Bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda 'Diantarapada dosa dosa yang berat, adalah memaki ibu bapaknya,' Bertanya orang yang hadir kepada beliau, 'Ya Rasulullah s.a.w. adakah orang yang memaki ibu bapaknya ?' Jawab Rasulullah s.a.w, 'Ya, dia memaki-maki bapak orang lain, orang itu pun memaki bapaknya pula, dan dia memaki ibu orang lain, dan orang itu pun memaki ibunya pula.'"

Baca Selengkapnya >>

TUJUH PERKARA YANG MENCELAKAKAN

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Jauhilah olehmu tujuh perkara yang mencelakakan !' Tanya orang kepada beliau, 'Apa itu ?' Jawab beliau, 'Menyekutukan Allah, mensihir atau percaya kepadanya, membunuh jiwa yang dilarang Allah, kecuali dengan jalan yang benar (sah menurut hukum Islam), makan harta anak yatim, menjalankan riba, mundur dari pertempuran dan menuduh zina kepada wanita wanita mukmin yang memelihara kehormatannya.'"

Baca Selengkapnya >>

DOSA DOSA YANG BERAT

Dari Anas bin Malik. Katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. tentang dosa dosa yang berat, katanya, 'Menyekutukan Allah, durhaka kepada ibu bapak, membunuh orang berdusta

Baca Selengkapnya >>

TIGA DOSA YANG TERBESAR

Dari Abu Bakrah katanya, "Ketika kami sedang berada disamping Rasulullah s.a.w. beliau berkata, 'Maukah kalian kuberi tahu tentang tiga dosa yang terbesar ?' Yaitu menyekutukan Allah, Durhaka kepada ibu bapak, dan menjadi saksi palsu atau berdusta.'"

Baca Selengkapnya >>

BERZINA DENGAN ISTRI TETANGGA

Dari Abdullah bin Mas'ud, katanya "Bertanya seorang laki-laki kepada Rasulullah s.a.w., katanya, 'Dosa apa yang besar di sisi Allah ?' Jawab beliau, 'Menyekutukan Allah, padahal Dia yang menciptakan kamu,' Katanya pula, 'Apa lagi ?' Jawab Rasulullah s.a.w. 'Membunuh anak mu karena kamu takut akan ditumgangnya makan.' Tanyanya pula, 'Kemudian apa lagi ?' Jawab Beliau. 'Menzinahi istri tetanggamu.'"

Baca Selengkapnya >>

Jumat, 17 Mei 2013

JALAN YANG TERDEKAT KE SURGA

Dari Abdullah bin Mas'ud, katanya, "Kataku kepada Rasulullah s.a.w. 'Pekerjaan mana yang terdekat dari Surga ?' Jawab beliau, 'Shalat tepat pada waktunya.' Dan apalagi ?' ,Jawab beliau, 'Berbakti kepada ibu bapak,' 'Dan apalagi ?' Jawab beliau pula, 'Berjihad di jalan Allah.'"

Baca Selengkapnya >>

TIDAK MENGGANGGU BERARTI BERDERMA

Dari Abu Dzar, katanya, "Kataku kepada Rasulullah s.a.w. 'Pekerjaan mana yang paling utama ?' Jawab Rasulullah s.a.w. 'Beriman kepada Allah dan berjihad dijalan Allah.' Tanyaku lagi, 'Membebaskan sahaya mana yang paling utama ?' Jawab beliau, 'Yang paling dikasihi oleh tuannya, dan yang termahal harganya.' Tanyaku pula, 'Jika saya tidak berbuat ini ?' Jawab beliau, 'Membimbing pembuat sesuatu sedang orang itu tidak berkeahlian.' Kata Abu Dzar, 'Ya Rasulullah s.a.w. terangkanlah kepada saya, bagaimana jika saya tak kuasa melakukan sesuatu pekerjaan ?' Jawab beliau, 'Jangan membuat bencana terhadap orang lain, karena hal itu sebagai dermamu kepada dirimu sendiri.'"

Baca Selengkapnya >>

AMAL YANG PALING UTAMA

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, "Rasulullah ditanya tentang amal yang paling utama, jawab beliau, 'Beriman kepada Allah.' Kemudian apa ? Tanyanya pula. Jawab Beliau, 'Berjihad pada jalan Allah.' Kemudian Apa ? Tanyanya pula. Jawab beliau, 'Mengerjakan haji yang makbul.'"

Baca Selengkapnya >>

BATAS ANTARA KAFIR DAN MUSLIM

Dari Jabir bin Abdullah r.a. katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Perbatasan antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran, ialah meninggalkan Shalat.'"

Baca Selengkapnya >>

HANYA SYAITAN YANG MEREMEHKAN AGAMA

Dari Abu Hurairah r.a. katanya. "Bersabdalah Rasulullah s.a.w., 'Apabila orang membaca ayat yang menyebutkan kalimat sujud lalu sujudlah (sujud Tilawah) larilah syaitan sambil menangis dan berkata, 'Celakalah aku, Manusia diperintahkan bersujud lalu bersujud maka surgalah baginya, dan aku diperintahkan bersujud tetapi aku tolak, maka nerakalah bagiku.'"

Baca Selengkapnya >>

KEKURANGAN KAUM WANITA

Dari Abdullah bin 'Umar r.a. katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Hai kaum wanita, berdermalah kamu dan perbanyaklah permintaan ampunan, karena saya lihat dari jenis kamulah yang terbanyak dari isi neraka.' Maka bertanyalah seorang wanita cerdik, katanya, 'Hai Rasulullah s.a.w. apa sebabnya kebanyakadm kami ahli neraka ?' Jawab Rasulullah s.a.w. 'Kaum wanita suka mencerca dan mudah melupakan jasa suami, dan saya tidak melihat di antara orang orang yang kurang pandangan dan agama yang merusak jiwa seorang laki-laki cerdik dan cermat, lebih dari kaum wanita.' Katanya pula, 'Apakah yang dimaksud dari kurang pandangan dan kurang agama ?' Jawab Rasulullah s.a.w., 'Adapun pandangan kurang, ialah kesaksian dua wanita sama dengan seorang laki-laki, inilah maksud kurang pandangan, dan pula wanita tidak shalat beberapa malam dan tidak berpuasa (haidh dan nifas) bulan Ramadhan, inilah maksud kurang agama.'"

Baca Selengkapnya >>

CINTA KEPADA SAHABAT NABI TANDA KEIMANAN

Dari Ali r.a. katanya, "Demi Allah yang menumbuhkan jenis biji, menciptakan jenis insan, sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah menegaskan kepadaku, 'Bahwa takkan cinta kepadaku kecuali orang mukmin, dan takkan benci kecuali orang munafiq.'"

Baca Selengkapnya >>

KEISTIMEWAAN SAHABAT ANSHAR

Dari Bara' katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. tentang sahabat sahabat Anshar, 'Tidaklah cinta kepada  mereka itu kecuali orang yang beriman, dan tidaklah benci kecuali orang Munafiq, barangsiapa yang cinta akan mereka itu akan dicintai Allah, dan barang siapa yang  membencinya akan dibenci Allah.'"

Baca Selengkapnya >>

CINTA KEPADA SAHABAT ANSHAR

Dari Anas, katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Cinta kepada sahabat-sahabat Anshar (Sahabat sahabat Rasulullah s.a.w. dari orang asli Madinah) tanda keimanan dan benci kepada mereka itu, tanda kemunafikan.'"

Baca Selengkapnya >>

PERCAYA KEPADA BINTANG BINTANG MERUSAK KEIMANAN

Dari Zaid bin Khalid, katanya, "Kami bersembahyang subuh dengan Rasulullah s.a.w. di Hudaibiah, sedangkan pada malamnya hujan turun. Setelah selesai, beliau menghadapkan mukanya kepada orang banyak seraya berkata, 'Tahukah anda apa yang telah dikatakan Allah?' Jawab mereka itu, 'Allah dan Rasul-Nyalah yang mengetahui.' Kata Rasulullah s.a.w. 'Allah telah berkata, pada pagi ini ada diantara hamba-hamba Ku yang percayakepada Ku dan ada pula yang ingkar, adapun yang mengatakan, 'Kita telah kedatangan hujan dari karunia Allah dan RahmatNya, maka orang itulah yang beriman kepadaKu dan ingkar kepada bintang-bintang, adapun yang berkata, 'Kita telah dituruni hujan sebab bintang Anu, maka orang itulah yang ingkar kepada Ku dan percaya kepada bintang-bintang.'"

Baca Selengkapnya >>

LARANGAN MERENDAHKAN KETURUNAN ORANG LAIN

Dari Abu Hurairah r.a. katanya : "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Dua pekerjaan yang menyebabkan ke kafiran, merendah keturunan orang lain dan menjerit-jerit meratapi mayat.'"

Baca Selengkapnya >>

Selasa, 07 Mei 2013

LARANGAN PERANG SESAMA SAUDARA DAN SESAMA MUSLIM

Dari Abdullah bin Umar r.a. Bersabda Rasulullah s.aw. pada haji Wada (ibadah haji terakhir Nabi Muhammad dan penghabisan ayat Qur'an turun). "Waspadalah kamu sekalian, janganlah kamu berbalik sepeninggalku kelak seperti kaum Kuffar, yaitu perang saudara diantara kalian."

Baca Selengkapnya >>

HUKUM MEMAKI SESAMA MUSLIM

Dari Abdullah bin Mas'ud. Bersabda Rasulullah s.a.w. "Memaki-maki (menghina, memarahi) orang Muslim itu kedurhakaan dan membunuhnya, adalah kekafiran."

Baca Selengkapnya >>

MENGAKUI ORANG LAIN SEBAGAI BAPAKNYA

Dari Abu Dzar. Bersabda Rasulullah s.a.w. "Barangsiapa mengakui orang lain sebagai bapaknya dengan sadar, kafirlah ia. Barangsiapa mengakui hak orang lain, bukanlah ia dari golongan kita (kaum Muslimin) dan pastilah akan berkedudukan dalam api neraka. Dan barang siapa yang memanggil seseorang dengan kata 'Kafir' atau 'musuh Allah' sedangkan orang itu tidak seperti yang dituduhkan, niscaya kata itu akan berbalik kepada dirinya sendiri."

Baca Selengkapnya >>

LARANGAN MENGHINA SESAMA MUSLIM SEBAGAI KAFIR

Dari Ibnu 'Umar r.a. Bersabda Rasulullah s.a.w. "Barangsiapa berkata kepada saudaranya, 'Hai Kafir!' Maka kalimat itu berpulang kepada salah seorang dari keduanya, jika kekafiran itu benar ada, namun jika tidak, maka kekafiran berbalik kepada diri yang mengucapkan."

Baca Selengkapnya >>

TETAP DIANGGAP ORANG MUNAFIQ WALAUPUN BERPUASA DAN SHALAT

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda, "Tanda orang munafiq itu ada tiga yaitu, apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia tidak menepati, dan apabila ia dititipi sesuatu ia berkhianat. Walaupun ia berpuasa dan mengaku orang Islam."

Baca Selengkapnya >>

TANDA -TANDA ORANG MUNAFIQ

Dari Abdullah bin 'Amr. Bersabda Rasulullah s.aw. "Barang siapa yang ada padanya empat perkara, adalah dia munafiq benar, dan barang siapa ada padanya satu sifat dari itu adalah dia munafiq dilihat dari sudut sifat itu sebelum ditinggalkannya, apabila bercakap-cakap ia berdusta, apabila memberi jaminan ia berkhianat, apabila berjanji ia tidak menepatinya, dan  apabila bertengkar ia mengeluarkan kata-kata keji.'"

Baca Selengkapnya >>

PINTU TAUBAT SELAKU TERBUKA

Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Tidaklah beriman orang yang berzina itu ketika melakukan perzinaan, pencuri ketika pencuriannya, yang meminum arak ketika meminumnya, sedangkan pintu taubat baginya masih terbuka juga sesudah itu.'"

Baca Selengkapnya >>

KEJAHATAN MENGURANGI KEIMANAN

Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Tidaklah beriman orang yang berzina itu ketika ia melakukan perzinaan, pencuri ketika ia mencuri, dan yang minum arak ketika ia meminumnya.'"

Baca Selengkapnya >>

NASIHAT KADAR KEKUATAN

Dari Jarir katanya, "Saya telah membai'at (berjanji) kepada Rasulullah s.a.w., akan patuh setia, dan menasehati tiap-tiap orang Muslimin." Kata beliau, "Sedapat anda."

Baca Selengkapnya >>

NASIHAT BUKAN KEPADA BAWAHAN SAJA

Dari Tamin Addari, katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Agama Islam itu nasihat,' kami bertanya kepada beliau, 'Nasihat terhadap siapa ?' Jawab beliau, 'Terhadap Allah, Qur'an, Rasul-Nya, pemimpin-pemimpin Islam, dan kaum Muslimin umumnya.'"

Baca Selengkapnya >>

SALAM DENGAN SESAMA

Dari Abu Hurairah r.a., katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w., 'Tidaklah kamu masuk surga tanpa beriman, dan tidaklah imanmu sempurna tanpa ber kasih-kasihan sesamamu, inginkah kamu kutunjukkan kepada sesuatu yang apabila kamu kerjakan, terwujudlah saling berkasih-kasihan sesamu ? Semarakkanlah salam antara sesamamu.'"

Baca Selengkapnya >>

TINGKAT KEIMANAN DARI WAKTU-KEWAKTU

(31). Dari Abdullah bin Mas'ud, katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Tiap-tiap Nabi yang diutus sebelum saya mempunyai pengikut-pengikut dan sahabat-sahabat yang terpilih dari umat mereka masing-masing, mereka itu berpegang teguh kepada contoh Nabinya dan menuruti perintahnya, kemudian setelah jaman itu berlalu mereka disambung oleh generasi yang hanya pandai berkata tidak berkerja, dan bekerja tidak mengikuti pedoman Nabinya. Barangsiapa menentang kaum itu dengan kekerasn, mukminlah ia, menentang perkataannya dengan perkataan, mukmin pula, dan menentang dengan hatinya mukmin juga, dan telah habislah iman dari orang orang yang tidak menentan kemungkaran, walaupun dengan hatinya.'"

Baca Selengkapnya >>

KEWAJIBAN MENCEGAH KEMUNGKARAN

(30). Dari Thariq bin Syihab, katanya, :
"Orang yang pertama berkhotbah sebelum shalat hari raya, ialah Marwan, maka pada saat itu pula datang seorang laki-laki kepadanya lalu berkata, 'Shalat terlebih dahulu dan khotbah!' Jawab Marwan, 'Cara itu tidak berlaku lagi.' Kata Abu Said, 'Bukankah orang ini telah menunaikan kewajibannya?' Saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Barang siapa dari kamu melihat kemungkaran, wajiblah ia merubah dengan tangannya, jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan tindakan yang terakhir ini menunjukkan selemah-lemahnya iman.'"

Baca Selengkapnya >>

Senin, 06 Mei 2013

LEBIH BAIK DIAM DARI PADA BERBICARA YANG TIDAK BAIK

(29).  Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam saja, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya, barang siapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah memuliakan tamunya.'"

Baca Selengkapnya >>

MEMULIAKAN TETANGGA

(28). Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
"Bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Tidaklah akan masuk syurga barang siapa yang tetangganya tidak aman dari bahayanya.'"

Baca Selengkapnya >>

KESEMPURNAAN IMAN SESEORANG

(27). Dari Anas bin Malik r.a., katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Tidaklah sempurna iman seseorang dari pada kamu sebelum ia cinta kepada saudaranya (sesama Muslim), atau tetangganya, seperti cintanya kepada dirinya sendiri.'"

Baca Selengkapnya >>

MENCINTAI RASUL LEBIH DARI MENCINTAI ORANG LAIN

(26). Dari Anas bin Malik. katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w., 'Barulah sempurna iman seseorang itu apabila cintany kepadaku, melebihi dari pada cintanya kepada anaknya, bapaknya, dan sekalian orang lain.'"

Baca Selengkapnya >>

TIGA PERKARA YANG MEMBERIKAN NIKMAT IMAN

(23). Dari Anas bin Malik, katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w, 'Tiga perkara apabila terdapat pada diri seorang ia akan menjumpai kenikmatan iman, siapa yang cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya, lebih dari cintanya kepada orang lain. Dan siapa yang cintanya kepada orang lain hanya karena Allah, dan bukan karena suatu maksud duniawi, dan dia benci kembali kepada kekafiran setelah memeluk agama Islam sebagaimana bencinya akan dilemparkan ke dalam api..'"

Baca Selengkapnya >>

MUSLIM YANG BAIK MAMPU MENJAGA LIDAH DAN TANGANNYA

(22). Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash, katanya :
"Bertanya seorang laki-laki kepada Rasulullah s.a.w., 'Siapakah yang terbaik diantara kaun muslimin ini ?' Jawab Rasulullah s.a.w., 'Ialah kaum muslimin yang terhindar dari bencana lidah dan tangannya.'"

Baca Selengkapnya >>

MEMBERI MAKAN DAN SALAM PERBUATAN TERBAIK DALAM ISLAM

(21). Dari Abdullah bin Amr r.a. katanya :
"Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah s.a.w. 'Perbuatan apa yang sebaik-baiknya dalam Islam ?' Jawab Rasulullah s.a.w. 'Mendermakan makanan, dan memberikan salam kepada orang yang telah maupun belum engkau kenal.'"

Baca Selengkapnya >>

KEJUJURAN SALAH SATU PRINSIP ISLAM

(20). Dari Sufyan bin Abdullah, katanya :
"Kataku kepada Rasulullah s.a.w., 'Ajarkanlah kepada saya prinsip-prinsip tentang Islam sehingga saya tidak perlu lagi bertanya kepada orang lain.' Jawab Rasulullah s.a.w., 'Ucapkanlah aku percaya kepada Allah, kemudian berlaku jujurlah.'"

Baca Selengkapnya >>

MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN TERMASUK KEIMANAN

(19). Dari Abu Hurairah s.a.w., katanya,
"Rasulullah s.a.w bersabda, 'Keimanan mempunyai cabang-cabang lebih dari enam puluh atau tujuh puluh, yang terutama ialah mengucapkan La ila ha illalah, dan serendah-rendahnya menyingkirkan ganguan dari jalan, sifat malu itu satu cabang dari keimanan.'"

Baca Selengkapnya >>

Minggu, 05 Mei 2013

MALU SEBAGIAN DARI IMAN

(18). Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w., 'Keimanan itu mempunyai cabang lebih dari tujuh puluh, dan sifat malu itu satu cabang dari keimanan.'"

Baca Selengkapnya >>

NIKMAT IMAN

(17). Dari Abbas bin Abdul Mutthalib, katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda. 'Telah dapatlah menikmati kelezatan iman, barangsiapa yang rela bertuhan kepada Allah, beragamakan Islam, dan mengakui Muhammad sebagai utusan Allah.'"

Baca Selengkapnya >>

DUA KALIMAT SYAHADAT MENGHINDARKAN API NERAKA

(16). Dari Mahmud bin Rabi dari Itban bin Malik, katanya :
"Sesampainya saya di Madinah dan bertemu dengan 'Itban, maka saya bertanya kepadanya, 'Ada sebuah hadist yang sampai kepadamu dari riwayatmu.' Kata Itban, 'Karena saya sakit mata maka saya meminta seseorang untuk memanggil Rasulullah s.a.w. agar beliau sudi datang ke rumahku untuk shalat, yang kemudian tempat beliau shalat itu kelak kujadikan tempat shalat yang khusus.' Kata 'Itban, seterusnya, 'Rasulullah s.a.w. pun datang bersama beberapa sahabatnya, beliau lalu masuk shalat, sedang pengiring-pengiringnya bercakap-cakap diantara mereka. Dalam percakapan itu ada menyinggung beratnya perbuatan Malik bin Dukhsyum (orang yang dituduh munafik oleh para sahabat Rasulullah s.a.w.).' Mereka ingin jika Rasulullah s.a.w. mau mendoakan agar Malik ini mati atau setidak-tidaknya terkena kesusahan. Setelah Rasulullah s.a.w. selesai shalat, beliau berkata, 'Bukankah dia telah mengucapkan dua kalimat syahadat ?' Jawab pengiring-pengiring beliau, 'Dia mengucapkan itu bukan dari hatinya.' Berkata Rasulullah s.a.w. 'Tidaklah seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat itu akan masuk api neraka atau dimakannya.'"

Baca Selengkapnya >>

KEYAKINAN HARUS DIIKUTI DENGAN AMAL PERBUATAN

(15). Dari Abu Hurairah r.a. katanya:"Ketika kami sedang duduk mengelilingi Rasulullah s.a.w. beserta kami ada Abu Bakar, Umar dan beberapa orang lain pula, tiba-tiba Rasulullah s.a.w. pergi meninggalkan kami, dan karena lamanya, kami khawatir kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atas diri Beliau, kami pun segera bangun dan saya adalah orang yang pertama khawatir, saya lalu keluar mencari Rasulullah s.a.w. sehingga sampai kepada pagar sebidang kebun milik orang Anshar di Bani Najjar, saya berkeliling mencari pintu, tetapi tidak berjumpa, tiba-tiba ada sebuah parit yang mengalir kedalam sebidang kebun yang berasal dari sebuah telaga sebelah luar. Dari situlah saya melompati seperti serigala, lalu saya masuk menjumpai Rasulullah s.a.w. dan beliau menegurku, katanya 'Anda Abu Hurairah?' Jawabku. 'Ya' berkata beliau, 'Mengapa engkau?' Jawabku, 'Tuan tadi duduk bersama kami kemudian tuan pergi lama, kami khawatir kalau ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi atas diri tuan, saya adalah orang yang pertama-tama khawatir, lalu saya segera datang ke kebun ini dengan melompati seperti serigala, kawan-kawan yang lain segera akan tiba pula.' Maka berkata Rasulullah s.a.w., 'Hai Abu Hurairah!' sambil beliau memberikan alas kakinya kepadaku, 'Pergilah anda dengan sepasang sandalku ini, barang siapa yang anda jumpai di luar kebun ini dari orang yang beriman sepenuh hatinya dengan kalimat syahadat, maka gembirakankanlah dia dengan syurga.' Singkat cerita orang yang pertama ku temui ialah Umar r.a. Katanya, 'Apa itu Sepasang sandal, hai Abu Hurairah?' Jawabku, 'Sandal Rasulullah s.a.w., dan saya di utus dengan sepasang sandal ini untuk menerangkan bahwa siapa saja yang kutemui dan dia tahu akan syahadat dengan keyakinan sepenuh hatinya, kugembirakan dengan syurga.' Mendengar itu Umar r.a. lalu memukul diantara dua susuku (dada) dengan tangannya, lalu saya jatuh terduduk, dan Umar r.a. berkata, 'Kembalilah anda kepada Rasulullah s.a.w.' sayapun kembali kepada Rasulullah s.a.w. hampir menangis, dan Umar r.a. mengikuti saya di belakang. Maka berkata Rasulullah s.a.w. 'Ada apa dengan anda hai Abu Hurairah?' sayapun segera menceritakan segala sesuatu seputar kejadian dengan Umar r.a. maka Rasulullah s.a.w. lalu berkata kepada Umar r.a., 'Hai Umar, mengapa anda melakukan semua ini ?' Jawab Umar r.a. 'Hai Rasulullah, apakah benar tuan telah mengutus Abu Hurairah dengan sandal tuan untuk menggembirakan dengan syurga kepada orang yang mengucapkan syahadat dengan sepenuh hatinya ?' Jawab Rasulullah s.a.w., 'Ya !' Kata Umar r.a. kepada Rasulullah s.a.w., 'Hendaklah jangan demikian tuan, karena saya Khawatir bahwa orang akan bersandar kepada ucapan itu, lebih baik mereka dibiarkan beramal.' Berkata Rasulullah s.a.w., 'Biarkanlah mereka itu beramal.'"

Baca Selengkapnya >>

HAK DAN KEWAJIBAN HAMBA ALLAH

(14). Dari Mu'az bin Jabal katanya :
"Saya pernah naik unta dibelakang Rasulullah s.a.w. sedang antaraku dengan beliau hanya dipisah oleh ujung pelana until. Berkata Rasulullah s.a.w., 'Hai Mu'az!' Jawabku, 'Ya!' Tidak lama kemudian dipanggilnya pula saya, dan kujawab, 'Ya!' Kemudian beliau berkata, 'Adakah anda tahu akan kewajiban hamba terhadap Allah?' Jawabku, 'Allah dan Rasul-Nyalah yang tahu.' Sabda Rasulullah s.a.w. 'Sesungguhnya kewajiban hamba terhadap Allah, ialah supaya mereka itu menyembah-Nya tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu makhluk.' Setelah berjalan pula beberapa lama Rasulullah s.a.w. berkata, 'Hai Mu'az!' Jawabku, 'Ya!' Katanya, 'Hai Rasulullah, adakah anda tahu akan ketentuan Allah terhadap mereka yang telah menjalankan kewajiban itu?' Jawabku, 'Allah dan RasulNyalah yang mengetahui.' Kata Rasulullah s.a.w. 'Ketentuannya bahwa Dia tidak akan menyiksa mereka itu.'"

Baca Selengkapnya >>

KEIMANAN TENTANG NABI ISA A.S

(13). Dari Ubadah bin Shamit, katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Barangsiapa yang mengucapkan bahwa tidak ada Tuhan yang boleh disembah kecuali Allah yang tidaktada sekutu-Nya, dan bahwa Muhammad itu hamba dan pesuruh-Nya, meyakinkan bahwa Isa itu hamba Allah, anak hambaNya (Maryam), kalimatnya yang dihembuskan-Nya kepada Maryam (Kalimat "Kun" jadilah engkau), suatu ruh suci dari pada-Nya dan syurga neraka itu benar adany, niscaya Allah akan memasukkan orang yang mengucapkan demikian itu kelak ke dalam syurg, dari salah satu delapan pintu yang dipilihnya.'"

Baca Selengkapnya >>

MUKJIZAT RASULULLAH S.A.W

(12). Dari Abu Hurairah r.a. atau Abu Sa'id, katanya :<br>
"Peperangan Tabuk terjadi pada musim kelaparan. Ditengah perjalanan, sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w bertanya kepada Beliau, 'Apakah tidak lebih baik jika tuan mengijinkan kami untuk menyembelih onta-onta beban, lalu kita makan dan kita pergunakan gemuknya?' Jawab Rasulullah s.a.w. 'Lakukanlah!' Ketika itu datanglah Umar bin Khattab r.a. lalu berkata, 'Hai Rasulullah jika tuan teruskan perintah itu niscaya kendaraan akan berkurang, tetapi lebih baik kiranya tuan perintahkan untuk mengumpulkan sisa-sisa dari bekal mereka itu, kemudian tuan doa-kan supaya bertambah banyak, mudah-mudahan Allah mengabulkan.' Jawab Rasulullah s.a.w, 'Baiklah' Lalu dimintanya alas kulit dan di hamparkannya, kemudian diminta pula sisa-sisa makanan dan bekal dari rombongan. Maka datanglah seseorang dengan segenggam jagung, ada pula yang membawa segenggam korma, dan yang lain membawa sedikit dari sisa-sisa makanan-nya, sehingga terkumpullah diatas hamparan kulit itu barang-barang sisa perbekalan, Rasulullah s.a.w pun&nbsp; mendoa-kan agar Allah memberkatinya. Kemudian beliau berkata, 'Masing-masing hendaklah mengisi wadahnya.' Kata Abu Hurairah atau Abu Sa'id r.a. 'Maka masing-masingpun mengambillah dengan wadahnya sehingga semua wadah yang ada pada pasukan itu telah terisi penuh. Katanya, maka rombonganpun makan sampai kenyang, bahkan masih bersisa. Berkatalah Rasulullah s.a.w. 'Saya menyaksikan bahwa tiada ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah S.W.T, dan saya ini utusan Allah, tidak ada seorang hambapun yang mati sambil meyakini dua kalimat syahadat ini akan terhalang masuk syurga.'"

Baca Selengkapnya >>

MATI DALAD KEADAAN YAKIN AKAN SYAHADAT AKAN MASUK SURGA

(11). Dari Ustman bin Affan r.a. Katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Barangsiapa mati dalam keadaan yakin kepada tujuan syahadat itu akan masuk surgalah dia.'"

Baca Selengkapnya >>

ABU MUTTHALIB MENINGGAL BELUM MEMELUK ISLAM

(10). Dari Sa'id bin Musayab dari bapaknya, katanya :
"Tatkala Abu Thalib (Bapak Ali r.a. paman Rasulullah) hampir meninggal dunia, datanglah Rasulullah s.a.w kepadanya, disana telah ada Abu Jahil dan Abdullah bin Abi Umaiyah. Maka berkatalah Rasulullah s.a.w. 'Hai paman, ucapkanlah syahadat! Sepatah kata yang akan kujadikan bukti untuk membelamu di hadapan Allah kelak.' Maka ketika itu pula berkatalah Abu Jahil dan Abdullah bin Umar r.a. 'Hai Abu Thalib! bencikah anda kepada agama Abdul Mutthalib?' Rasulullah s.a.w pun terus menerus mengulangi dan memperdengarkan ajarannya kepada Abu Thalib, dan kata terakhir yang diperdengarkan Abu Thalib kepada Rasulullah s.a.w. dan tamu yang lain ialah tetap diatas agama Abdul Mutthalib, tidak mau mengucapkan syahadat. Maka berkatalah Rasulullah s.a.w. 'Demi Allah, sesungguhnya saya akan memohonkan ampunan untukmu selagi saya tidak dilarang.' (Sebagai ratapan Rasulullah s.a.w. karena beliau sangat cinta kepadanya) Ketika itu juga Allah menurunkan ayat (yang dimaksud), 'Tidaklah layak bagi Nabi dan orang-orang yang beriman akan memohonkan ampunan bagi kaum musyrikin walaupun mereka itu kaum kerabatnya, setelah nyata bahwa musyrikin itu ahli neraka.' (QS. At-Taubah). Dan diturunkan Allah pula ayat yang khusus bertalian dengan peristiwa kematian Abu Thalib. 'Sesungguhnya engkau (Muhammad) tak kuasa memberi petunjuk kepada orang yang kamu cintai, tetapi hanya Allah-lah yang kuasa memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang yang dapat menerima petunjuk.'" (QS. Qashash).

Baca Selengkapnya >>

Sabtu, 04 Mei 2013

KALIMAT SYAHADAT MENJAMIN KESELAMATAN YANG MENGUCAPKANNYA

(9). Dari Abu Malik dari bapaknya, katanya :
"Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Barang siapa yang mengucapkan kalimat Syahadat dan mengingkari penyembahan selain kepada Allah,  maka terjagalah harta dan darahnya, sedangkan perhitungan bathin orang itu terserah kepada Allah.'"

Baca Selengkapnya >>

PEMERINTAH BERHAK MENGAMBIL ZAKAT

(8). Dari Abu Hurairah r.a. Katanya :
"Setelah Rasulullah s.a.w. meninggal dunia dan setelah selesai pelantikan Abu Bakar r.a. sebagai Khalifah dimana telah murtad sebagian dari bangsa Arab, maka berkata Umar bin Khattab r.a. kepada Abu Bakar r.a.'Bagaimana anda akan memerangi kaum itu, sedangkan Rasulullah s.a.w. telah bersabda, 'Saya telah diperintahkan untuk menaklukkan orang, sehingga mereka mengucapkan Lailahaillallah, barang siapa yang telah mengucapkan itu maka terpeliharalah harta dan jiwanya kecuali apabila ia melanggar hukum tertentu, sedangkan perhitungan bathin atas ucapannya terserah kepada Allah.' Maka jawab Abu Bakar r.a. 'Demi Allah saya pasti akan membersihkan siapa saja yang membeda bedakan antara kewajiban Shalat, dan zakat, karena zakat itu kewajiban mengenai harta. Demi Allah, jika seandainya mereka itu menahan penyerahan seuntas tali unta yang biasanya diserahkan oleh mereka kepada Rasulullah s.a.w. niscaya saya akan perangi mereka itu.' Maka berkatalah Umar r.a. 'Demi Allah, sesungguhnya saya berpendapat bahwa Allah akan memberi petunjuk kepada Abu Bakar r.a. untuk membersihkan mereka itu, saya yakin dialah yang benar.'"

Baca Selengkapnya >>

DOA ORANG YANG TERANIAYA

(7). Dari Mu'az, Katanya :
"Saya diutus (ke Yaman) oleh Rasulullah s.a.w. dengan wasiat, kata beliau, 'Anda akan mendatangi kaum ahli kitab, ajaklah mereka itu kepada dua kalimat Syahadat, jika mereka telah menurut, maka sampaikan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan Shalat lima kali sehari semalam, jika mereka telah menurut, sampaikan juga bahwa Allah mewajibkan pengeluaran zakat yang dipungut dari kaum hartawan (yang telah sampai batas nishab hartanya kewajiban zakat) kemudian diberikan kepada fakir miskin, jika mereka telah patuh tentang ini, maka hindarilah pemungutan yang terbaik (Pemungutan Zakaj harus dari jenis yang pertengahan antara yang buruk dan yang baik) dari harta mereka, dan hendaklah anda memelihara dari kutukan orang yang teraniaya, karena doa mereka sangat makbul.'"

Baca Selengkapnya >>

PENYERAHAN 1/5 HARTA RAMPASAN PERANG

(6). Dari Ibnu Abbas r.a, katanya ;
"Rasulullah s.a.w, dikunjungi oleh delegasi Adulqais; kata mereka, 'Kami dari perkampungan suku Rabi'ah, antara tempat kami dan tuan (Madinah) dibatasi oleh kaum Mudhar yang masih kafir. Dan kami tidak dapat sampai kepada tuan kecuali pada bulan-bula
n haram (bulan yang dilarang mengadakan peperangan yaitu: Zulqa'idah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Oleh sebab itu perintahkanlah kepada kami dengan satu kewajiban untuk kami kerjakan sendiri dan mengajak kaum kami kepadanya.' Kata Rasulullah s.a.w. 'Kuperintahkan kepada anda empat perkara, keimanan kepada Allah.' Lalu dijelaskan oleh beliau dengan katanya. 'Mengakui keesaan Allah dan mengakui kerasulan Muhammad, mendirikan Shalat, mengeluarkan Zakat, dan menyerahkan seperlima (untuk baitul mal negara) dari harta rampasan perang. Dan kamu kularang dari pembuat arak (melarang menjual, membeli, dan meminum arak) di dalam wadah dari labu guci kayu, dan dalam wadah yang di cat dengan ter.'"

Baca Selengkapnya >>

LIMA PERKARA DALAM ISLAM

(5). Dari Abdullah bin Umar, katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Islam itu dibina atas lima perkara; dua kalimat syahadat, mendirikan Shalat, mengeluarkan Zakat, melaksanakan haji, dan berpuasa bulan Ramadhan.'"

Baca Selengkapnya >>

MENGERJAKAN YANG WAJIB

(4). Dari Jabir katanya, "Rasulullah s.a.w. didatangi oleh Nu'man bin Qauqal, katany, 'Harap penjelasan tuan, apabila saya mengerjakan Shalat yang wajib, dan menghalalkan yang halal serta mengharamkan yang haram, apakah mungkin saya akan masuk surga ?' Jawab Rasulullah s.a.w. 'Ya.'

Baca Selengkapnya >>

MENGAMALKAN LIMA TIANG ISLAM MENJAMIN KEBAHAGIAAN

(3). Dari Anas bin Malik, Katanya :
"Kami dilarang bertanyakan sesuatu kepada Rasulullah s.a.w. karenanya kami senantiasa mengharapkan kedatangan seseorang yang cerdik dari daerah pedalaman untuk Bertanya kepada Rasulullah s.a.w, dan kami mendengarnya. Pada suatu ketika kebetulan datanglah seorang laki-laki dari pedalaman, lalu bertanya kepada Rasulullah s.a.w. katanya, 'Telah datang utusan tuan kepada kami dan berkata bahwa tuan mengaku telah diangkat  Allah menjadi Rasul.' Jawab Rasulullah s.a.w. 'Benar.' Bertanya pula orang itu. 'Siapakah yang telah menciptakan langit, bumi, memancang gunung gunung serta menjadikan makhluk-makhluk yang ada padanya?' jawab Rasulullah s.a.w. 'Allah.' kata orang itu, 'Demi Allah yang telah menciptakan langit, bumi, dan yang telah memancangkan gunung-gunung ini, adakah sebenarnya Allah telah mengutus tuan sebagai Rasul-Nya?' Jawab Rasulullah s.a.w. 'Ya!' Kata orang itu lagi, 'Utusan tuan mengatakan, bahwa kami berkewajiban lima kali Shalat sehari semalam, mengeluarkan zakat harta kami, puasa bulan Ramadhan tiap tahun, dan pergi haji jika mampu, apakah benar tuan diutus dengan ini semuanya?' maka Rasulullah menjawab tiap tiap bahagian dari pertanyaan orang itu dengan jawaban.  'Benar.' Kata Anas, 'Orang itupun berlalu sambil berkata, 'Demi Allah yang mengutus tuan dengan kebenaran, tidaklah saya akan melebihi dan mengurangi dari pada ini.' maka bertanya Rasulullah s.a.w. 'Jika benar ditepatinya, niscaya ia akan masuk Syurga'

Baca Selengkapnya >>

SUNNAH SELAIN YANG WAJIB

(2). Dari Thalhah bin Ubaidillah, katanya, "Datang kepada Rasulullah s.a.w seorang laki-laki dari Nadji dengan rambut yang kusut, kami mendengar gema suaranya tapi tidak mengerti apa yang dikatakannya, ia mendekati Rasulullah s.a.w. Kiranya ia bertanya tentang Islam. Jawab Rasuluallah s.a.w. 'Lima kali Shalat dalam waktu sehari semalam, puasa bulan Ramadhan dan mengeluarkan Zakat.' Orang itu bertanya lagi tentang tiap tiap bahagian dari jawaban Rasulullah itu, katanya. 'Adakah kewajibanku yang lain dari pada itu?' Jawab Rasulullah s.a.w, 'Tidak, kecuali jika anda mau mengerjakan Shalat Sunnah, Puasa Sunnah dan berderma.' berkata Thalhah, 'Orang itu pun lalu pergi sambil berkata, 'Demi Allah, tidaklah saya akan melebihi dan mengurangi daripadanya.' kata Rasulullah s.a w. 'Berbahagialah dia jika ditepatinya.'"

Baca Selengkapnya >>