Senin, 24 Juni 2013

RASULULLAH S.A.W. MELIHAT NUR ALLAH

 

Dari Abdullah bin Syaqiq, katanya, “Kataku kepada Abu Dzar, ‘Seandainya saya bertemu dengan Rasulullah s.a.w. pasti akan kutanyakan kepada beliau suatu hal.’ Abu Dzar berkata, ‘Mengenai apa ?’ Jawab Abdullah, ‘Apakah tuan melihat Allah ?.” berkata Abu Dzar,' Hal itupun pernah aku tanyakan kepada Rasulullah s.a.w. dan dijawab, ‘Aku hanya melihat sinar (Nur).’”

Baca Selengkapnya >>

NABI MUHAMMAD S.A.W. SHALAT MENJADI IMAM PARA NABI

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Teringat saya akan pertanyaan kaum Quraisy kepadaku yang berhubungan dengan kejadian Isra Mi’raj. Ketika itu sya sedang berada di Hidjir. Meraka bertanya tentang Baitul Maqdis, sedangkan saya tidak dapat menjawab dengan tepat. Karena itu saya merasa sangat sulit menjawab.’ Berkata Rasulullah s.a.w. ‘Lalu Allah memperlihatkan Baitul Maqdis kepadaku sehingga setiap pertanyaan kaum Quraisy dapat aku jawab dengan tepat. Dan saya teringat juga ketika saya berada di tengah para Nabi-Nabi, NAbi Musa sedang berdiri Shalat, ia seorang laki-laki yang tangkas, cerdas dan tegap, seperti laki-laki dari suku suku Syanu”ah, dan Isa bin Maryam sedang berdiri shalat juga, wajahnya hampir mirip dengan Urwah bin Mas’ud, demikian juga kulihat Nabi Ibrahim sedang berdiri Shalat juga, wajahnya sama dengan diriku. Pada saat itu waktu Shalat telah tiba, lalu sayapun menjadi imam dari para Nabi. Ketika selesai Shalat, tiba-tiba terdengar suara berkata,’Ini malaikat Malik penjaga Neraka, beri salam kepadanya.’ Sayapun menoleh kepadanya lalu Malikat Malik lebih dahulu mengucapkan salam.’” 

Baca Selengkapnya >>

REAKSI KAUM QURAISY MENGENAI PERISTIWA ISRA MI’RAJ

 

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Ketika kaum Quraisy tidak mempercayai aku (mengenai peristiwa Isra Mi’raj), aku lalu berdiri di Hijr Star dan di perlihatkan Allah Baitul Maqdis, lalu menceritakan keadaannya sambil aku melihatnya.’”

 

Star. Sebuah ruangan letaknya disamping  Ka’bah di sebelah Utara

Baca Selengkapnya >>

PERJUMPAAN NABI MUHAMMAD S.A.W. DENGAN NABI MUSA A.S. DAN NABI ISA A.S.

 

Dari Ibnu Abbas r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Saya bertemu dengan Musa bin Imran a.s. pada malam Isra, dia berperawakan tinggi tegap berkulit hitam manis yang mirip kepada putih, hampit mirip seperti seorang laki-laki Syanu’ah dan Isa bin Maryam, berperawakan sedang, berkulit putih kemerah-merahan dan berambut lurus, dan aku juga melihat Malaikat Malik penjaga Neraka serta Dajjal, dan yang lainnya lagi, dari kenyataan-kenyataan yang diperlihatkan Allah kepadanya.’”

Baca Selengkapnya >>

PERJUMPAAN NABI MUHAMAD S.A.W. DENGAN NABI ADAM A.S.

 

Dari Abu Dzar r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Pada suatu waktu, ketika saya masih di Mekkah, terbukalah atap rumahku lalu Malaikat Jibril turun membelah dadaku dan dibasuhnya dengan air Zamzam. Setelah selesai dpegangnya tangaku lalu naik kelangit. Tatkala kami tiba pada langit yang paling rendah, berkatalah Jibril kepada Malaikat penjaga pintu langit, ‘Bukalah!’ Jawab Malaikat penjaga pintu langit,  ‘Siapa Tuan.’ Jawab Jibril, ‘ Saya Jibril.’ Malaikat penjaga pintu bertanya, ‘Apakah anda membawa teman ?’ Jawab Jibril, ‘Saya bersama Muhammad.’ ‘Telah diangkat menjadi Rasulkah ia ?’ Tanya Malaikat penjaga pintu kembali. ‘Benar.’ Jawab Jibril. Maka dibukalah pintu langit itu, disana ada seorang laki-laki yang di sebelah kanan dan kirinya terdapat sekelompok Ruh manusia. Apabila lelaki itu moleh kekelompok yang berada sebelah kanan, lelaki itu tertawa, dan bila ia menoleh kepada kelompok ruh yang ada disebelah kirinya maka ia menangis. Berkata lelaki tersebut, ‘Selamat datang Nabi yang Shaleh dan anak yang Shaleh.’ Rasulullah s.a.w. berkata, ‘Siapakah gerangan orang itu ?’ Jawab Jibril. ‘Inilah Adam a.s. dan kelompok ruh yang berada di sebelah kanan dan kirinya ini ialah ruh anak cucunya, yang disebelah kanan Ruh ahli Surga dan yang di sebelah kirinya Ruh ahli Neraka, karena itulah apabila ia menoleh ke kelompok yang berada disebelah kanan ia tertawa, dan bila menoleh ke kelompok yang berada di senelah kirinya maka ia menangis.Akhirnya saya dimasukkan kedalam surga, dimana terdapat bangunan-bangunan yang terbuat dari mutiara, sedangkan tanahnya adalah kasturi.’”

Baca Selengkapnya >>

PERISTIWA ISRA MI’RAJ

 

Dari Anas bin Malik r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Didatangkan kepadaku hewan yang bernama Buraq, yaitu hewan yang berbulu putih, badannya panjang, lebih besar dari Baghol (peranakan antara kuda dan keledai), ia dapat melompat jauh sepandangan mata,’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Saya tunggangi binatang itu sampai Baitu Maqdis, disana Buraq aku tambatkan pada sebuah gelang yang biasa tempat Nabi-Nabi terdahulu menambatkan kendaraan.’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Kemudia saya masuk Masjid dan Shalat sunnah dua Raka’at. Setelah itu saya keluar dan bertemu dengan Malaikat Jibril membawakan dua buah gelas yanng masing-masing gelas berisi Arak dan Susu, lalu saya memiih susu.’ Kata Jibril, ‘Tuan telah memilih yang sesuai dengan Fitrah.’ Kemudian kami dibawa naik kelangit, Jibril segera minta dibukakan, dan ditanya, ‘Siapa Tuan?’ Jawabnya. ‘Saya Jibril.’ Siapa yang bersamamu ? ‘Muhammad.’ Jawab Jibril. Telah diangkat menjadi Rasulkah ia ? ‘Benar.’ Jawab Jibril lagi. Setelah itu barulah dibukakan kepada kami, Kiranya saya berjumpa dengan Nabi Adam, dan diterimanya dengan gembira dan saya di Doakannya dengan kebaikan. Setelah itu kami meneruskan perjalanan naik kelangit kedua. Demikianlah selanjutnya Rasulullah s.a.w. terus melanjutkan naik kelangit ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh Star. Kata Rasulullah s.a.w., selanjutnya, bahwa Nabi Ibrahim dijumpai oleh beliau sedang bersandar kepada Baitul Ma’mur dimana pada tiap-tiap hari masuk kedalamnya tujuh puluh ribu Malaikat, masing-masing tidak kembali lagi untuk selama-lamanya. Kemudian saya pergi dengan Jibril ke Sidratul Muntaha, daunnya seperti telinga Gajah, dan buahnya seperti tempayan. Kata Rasulullah s.a.w., ‘Tatkala perintah Allah datang kepadanya (Sidratil Muntaha), berubahlah pohon yang agung itu sehingga tidak seorangpun dari Mahluk Allah yabg dapat menerangkan keindahaannya. Ketika itu juga Allah mewahyukan kepadaku beberapa perintah. Maka diwajibkannya atas diriku Lima Puluh kali Shalat dalam sehari semalam. Aku kemudian turun kepada Nabi Musa a.s. lalu ia berkata kepadaku. ‘Apakah yang diwajibkan Allah kepada umat mu tuan ?’ Jawabku, ‘Lima Puluh kali Shalat sehari semalam.’ Berkata Nabi Musa a.s., ‘Kembalilah kepada Allah dan mohonlah keringanan, karena umat mu tidak akan dapat melaksanakannya, saya sendiri telah menguji Bani Israil.’ Berkata Rasululullah s.a.w., ‘Sayapun kembali menghadap Allah dan memohon. ‘Ya Tuhanku! Berilah keringanan kepada umat hamba.’ Permohonan saya di perkenankan oleh Allah dengan menjadikan Lima kali Shalat. Sayapun kembali menemui Nabi Musa a.s. serta menceritakan tentang keringanan yang diberikan Allah, mendengar itu Nabi Musa kembali berkata, ‘Sesungguhnya umat mu belum tentu kuat melaksanakannya, kembalilah kepada Allah, dan mintalah keringanan kembali.’ Demikianlah saya pergi beberapa kali antara Arasy dan Nabi Musa a.s., hingga akhirnya Allah berfirman, ‘Wahai Muhammad!’ sesungguhnya lima kali Shalat dalam sehari semalam, sekali Shalat mendapatkan sepuluh Pahala, jadi semua jumlahnya Lima Puluh. Dan barang siapa yang mengerjakan satu kebajikan tetapi tidak dilaksanakan, tetap dituliskan satu kebajikan baginya, namun jika dikerjakan akan dituliskan Sepuluh kebajikan, dan barangsiapa yang ingin melaksanakan satu kejahatan namun tidak dikerjakan, tidak akan aku catat kejahatan,  namun bila kejahatan itu dikerjakan, aku akan menuliskannya satu kejahatan.’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Setelah itu saya kembali menemui Nabi Musa a.s. dan menceritakan tentang apa yang diperintakan Allah.’ Nabi Musa a.s. berkata kembali, ‘Kembalilah kepada Allah untuk meminta keringanan lagi.’ Jawabku, ‘Saya telah beberapa kali mengadap Allah sampai saya malu kepada-Nya.’”

 

Star.

  • 1.Tiap-tiap Rasulullah s.a.w. tiba pada suatu tingkatan langit, Malaikat Jibrillah yang meminta dibukakan dan selalu meminta izin terlebih dahulu dengan penjaga langit seperti kejadian ketika akan menaiki langit yang pertama.
  • 2.Dari tiap Nabi yang berdiam di masing-masing langit itu Rasulullah s.a.w. mendapat sambutan yang baik dan selalu di doakan,
  • Pada langit yanng kedua Rasulullah s.a.w. bertemu dengan Nabi Isa a.s. dan Zakaria .a.s., dilangit yang ketiga bertemu dngan Nabi Yusuf a.s., dilangit yang keempat bertemu dengan Nabi Idris a.s., dilangit yang kelima bertemu dengan Nabi Harun a.s., dilangit yang ke enam bertemu dengan Nabi Musa a.s. dan dilangit yang ke tujuh bertemu dengan Nabi Ibrhim a.s.
Baca Selengkapnya >>

KISAH TURUNNYA WAHYU YANG KEDUA

 

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya, ”Bersabda Rasulullah s.a.w. tentang terputusnya Wahyu, ’Ketika saya sedang berjalan , tiba-tiba saya mendengar suara dari langit, lalu saya mengengkat kepala, kiranya tampak olehku Malaikat yang mendatangi ku di gua Hira beberapa waktu yang lalu, ia duduk diatas kursi antara langit dengan bumi.’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Karena ketakutan, saya merasa tubuhku berat, lalu saya pulang kerumah dan berkata, ‘Selimutilah aku, selimutilah aku, lalu aku diselimuti. Ketika itu Allah S.W.T. menurunkan ayat, ‘Hai orang-orang yang sedang berselimut! Bangunlah! Peringatkan kaum mu, agungkan Tuhanmu, Sucikan lahir batin mu, hancurkan semua berhala itu (Surah Mudatstsir ayat 1,2,3, dan 5).’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Setelah itu, maka turunlah wahyu berturut-turut.’”

Baca Selengkapnya >>

KISAH TURUNNYA WAHYU PERTAMA NABI MUHAMMAD S.A.W.

 

Dari Aisyah r.r., katanya, “Permulaan wahyu datang kepada Rasulullah s.a.w. merupakan mimpi yang terang diwaktu tidur, tiba dengan jelas dan terang bagai cuaca pagi. Kemudian beliau menjadi senang menyendiri dan memilih tempat di gua gunung Hira. sambil membawa bekal. disanalah Rasulullah s.a.w. beribadah dengan tekun selama beberapa hari. Apabila bekalnya telah habis beliau kembali ke rumah Siti Khadijah, untuk mengambil bekal kembali. Hal seperti ini berjalan selama beberapa saat, sampai suatu saat beliau di kejutkan oleh kedatangan Wahyu ketika beliau sedang berada didalam gua di gunung itu. Pada suatu saat ketika Rasulullah s.a.w. berada dalm gua Hira, tiba-tiba datang Malaikat kepadanya lalu berkata, ‘Bacalah.’ Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Saya tidak bisa membaca.’ Rasul-pun di pegang dan dipeluknya sampai lelah, kemudian dilepaskan sambil berkata, ‘Bacalah!’ Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Saya tidak bisa membaca.’ Rasul-pun di pegang dan dipeluknya sampai lelah, kemudian dilepaskan sambil berkata kembali, ‘Bacalah!’ Rasul-pun kembali menjawab, ‘Saya tidak bisa membaca.’ Rasul-pun di pegang dan dipeluk untuk yang ketiga kalinya sambil berkata, ‘Bacalah dengan nama Tuhan-mu yang menciptakan manusia dari segumpal darah beku. Bacalah! dan Tuhan-mu yang maha pengasih yang mengajarkan dengan tulisan, dan mengajarkan manusia apa-apa yang belum diketahui-nya. (Surah Al-Alaq ayat 1-5, ayat inilah yang pertama kali turun).’ Setelah kejadian itu, Rasulullah s.a.w. pulang kerumah dengan tubuh gemetar dan mengigil menuju istrinya Siti Khadijah, sambil berkata, ‘Selimutilah aku, selimutilah aku!’ maka seluruh penghini rumahpun segera menelimutinya sampai hilang rasa takutnya. Beliau lalu menceritakan kejadian itu kepada Istrinya Siti Khadijah, lalu beliau berkata, ‘Saya benar benar khawatir Star atas apa yang saya alami.’ Jawab Khadijah, ‘Jangan Takut! Bergembiralah tuan, demi Allah, tidaklah Allah akan mencelakakan tuan selama-lamanya. Tuan biasa menolong semua saudara, berkata jujur, membantu orang yang susah, membantu, memuliakan tamu, dan membantu orang yang sulit karena membela kebenaran.’ Maka pergilah Siti Khadijah bersama dengan Rasulullah s.a.w. menemui Waraqah bin Naufal, yaitu anak dari paman Siti Khadijah (Sepupu) yang telah memeluk Nasrani pada masa Jahiliyah. Dia pandai menulis huruf Arab, dan banyak menterjemahkan kitab Injil kedalam bahasa Arab. Dia seorang yang sangat tua dan buta penglihatannya. Berkata Siti Khadijah kepadanya, ‘Wahai anak paman ! dengarkanlah kisah dari kemenakanmu ini (Rasulullah s.a.w.).’ Berkata Waraqah bin Naufal kepada Rasulullah s.a.w., ‘Hai kemenakan-ku! Apakah yang anda lihat?’ Maka Rasulullah s.a.w. segera menceritakan semua kejadian yang telah ia alami. Mendengar cerita tersebut Waraqah berkata, ‘Inilah Malaikat yang telah di utus kepada Nabi Musa a.s. dahulu, Seandainya saya masih muda, atau saya masih hidup ketika anda diusir oleh kaummu kelak.’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Apakah saya akan diusir oleh mereka ?’ Waraqah menjawab, ‘Belum pernah ada seorangpun yang telah mendapat wahyu seperti anda, tanpa diusir oleh kaumnya, kalau usiaku panjang sampai kepada hari itu, pasti saya akan membantumu dengan sekuat tenaga.’”

 

Star. Khawatir kalau kejadian tersebut menjadi pertanda buruk

Baca Selengkapnya >>

AKIBAT BENCANA DALAM SEJARAH ISLAM

 

Dari Huzaifah, katanya, “Ketika kami sedang berada bersama Rasulullah s.a.w. beliau bersabda, ‘Hitunhlah oleh anda jumlah kamu Muslimin.’ Jawab kami, ‘Rasulullah, apakah tuan khawatir atas jumlah kami, sedangkan kami berjumlah enam sampai tujuh ratus orang ?’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Kamu tidak tahu kemungkinan-kemungkinan yang akan menimpa.’ Setelah beberapa waktu dari wafatnya Rasulullah s.a.w. berkata Huzaifah, ‘Benar kami kena Ujian, sehingga ada diantara kami yang melaksanakan Shalat secara sembunyi-sembunyi.’” Star

 

Star. Terjadi ketika huru hara kaum Khawarij atau setelahnya.

Baca Selengkapnya >>

MENGUTAMAKAN ORANG YANG MASIH LEMAH IMAN

 

Dari Sa’ad r.a. katanya, “RAsulullah s.a.w. membagi-bagikan suatu barang kepada orang-orang yang tidak mendapat bagian banyak, tetapi ada pula orang yang tidak mendapat bagian, dan Sa’ad sendiri berpendapat bahwa orang itu baik dan harus diutamakan dalam pembagian itu. Oleh sebab itu ia bertanya kepada Rasulullah s.a.w. mengenai alasan Nabi tidak memberikan pembagian kepada orang yang dimaksud, katanya, ‘Demi Allah, saya tahu benar bahwa dia itu Mu’min (beriman).’ Jawab RAsululullah s.a.w., ‘Lebih baik katakan saja Muslim.’ Kata Sa’ad, ‘Saya Terdiam sebentar, kemudian saya minta Beliau kembali agar memberikan bahagian kepada orang itu, karena saya tahu benar keimanannya.’ Demikianlah Sa’ad berulang ulang sampai tiga kali menegaskan, Tetapi Rasulullah s.a.w. selalu menjawab, ‘Katakanlah Muslim.’ Akhirnya beliau berkata, ‘Sesungguhnya kuberi oranng-orang itu karena khawatir berubah iman mereka, lalu dimasukkan kadalam api neraka, sedangkan sebenarnya ada orang lain yang lebih kucintai (Orang-orang yang imannya lebih kuat).’”

 

-. Salah satu contoh dari keputusan Rasulullah s.a.w. beliau lebih mengutamakan orang orang yang masih lemah imannya dari pada yang lain.

Baca Selengkapnya >>

BILA MATAHARI TELAH TERBIT DARI BARAT

 

Dari Abu Dzar r.a., katanya, “Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. bertanya, ‘Tahukah kamu kemana Matahari itu pergi ?’ Jawab yang hadir, ‘Allah dan Rasul-Nyalah yang tahu.’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Matahari ini berjalan sehingga sampai pada pemberhentiannya di bawah Arasy lalu bersujud beberapa lama sehingga dikatakan kepadanya, naiklah engkau kembali dari tempat kedatangan mu. Matahari itu pun kembali ke tempat semula, kemudian berjalan lagi hingga tempat pemberhentiannya di bawah Arasy lalu bersujud pula. Demikianlah matahari itu selalu muncul seperti biasa pulang dan pergi antara tempat terbitnya dengan Arasy, tiba-tiba pa suatu saat matahari itu diperintahkan supaya terbit dari sebelah barat, matahari pun patuh.’ Berkata kembali Rasulullah s.a.w. kepada Hadirin, ‘Tahukah kamu bagaimana bila terjadi hal seperti itu ? ialah ketika taubat seseorang tidak berguna lagi jika sebelum itu dia belum lagi beriman atau belum pernah berbuat kebaikan.’”

Baca Selengkapnya >>

AL-QUR’AN MUKJIZAT NABI MUHAMMAD S.A.W.

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap-tiap Nabi telah diberi olah Allah berbagai macam Mu’jizat yang dapat menarik kaumnya kepada keimanan, dan saya hanya di beri Allah Mu’jizat Al-Qur’an, dan dengan itu saya akan memiliki pengikut yang terbanyak di hari kiamat kelak.’”

Baca Selengkapnya >>

MENOLAK SERUAN ISLAM

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap-tiap  orang yang telah pernah mendengar kenabianku, baik Nasrani maupun Yahudi, kemudian mati tidak dalam memeluk Islam, Niscaya ia dari ahli neraka.’”

Baca Selengkapnya >>

GOLONGAN YANG AKAN DIBERI GANJARAN BERLIPAT

 

Dari Abu Burdah bin Abu Musa dari bapaknya, katanya, “bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap golongan orang yang akan di beri ganjaran dua kali, yaitu ahli kitab yang percaya kepada Nabinya kemudian percaya kepada Nabi Muhammad s.a.w., lalu patuh pula kepada agamanya, sahaya yang menunaikan kewajibannya kepada Allah dan kepada Tuannya, dan seorang yang mempunyai sahaya perempuan yang diurusnya, diurus makanannya, dan pendidikannya sampai baik, kemudian dimerdekakannya lalu dikawininya,’”

Baca Selengkapnya >>

TURUNNYA NABI ISA A.S.

 

Dari Abu Hurairah r.a., katanya, “Bersabda RAsulullah s.a.w., ‘Demi Allah, sesungguhnya anak Maryam (Nabi Isa a.s.) itu pasti akan turun menjadi Hakim yang adil. Ia akan membasmi tanda salib, membunuh Babi, dan membebaskan Pajak. Pada masa itu orang tidak akan mencari harta lagi, bahkan barang-barang berharga yang ada padanya ditinggalkan, hilang hasut dan dengki, benci-membenci dan saling memusuhi. Ia berseru kepada orang untuk membagi-bagikan harta, tetapi tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.’”

Baca Selengkapnya >>

KEHORMATAN DARI ALLAH S.W.T. KEPADA UMAT MUHAMMAD S.A.W

 

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Senantiasa ada golongan dari umatku hingga datangnya hari Kiamat yang berjuang membela kebenaran dan akan menang. Pada saat itulah Nabi Isa a.s. akan turun. Berkata pimpinan mereka itu kepada Nabi Isa a.s., ‘Silahkan Tuan menjadi imam Shalat kami.’ Jawab Nabi Isa a.s. ‘Tidak, karena anda dapat saling memimpin antara sesamamu, sebagai kehormatan dari Allah kepada umat ini.’”

Baca Selengkapnya >>

IMAN DITERIMA SEBELUM TERJADI TIGA PERKARA

 

Dari AbuHurairah r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiga perkara apabila telah keluar, tidaklah berguna lagi keimanan seseorang, jika sebelum itu ia tidak beriman atau tidak pernah bebuat baik, matahari telah terbit dari barat, dan keluar Dajjal juga Dabbah bumi. Star

 

Star. Dabbah menurut riwayat adalah binatang yang sangat dasyat,

Baca Selengkapnya >>

Kamis, 20 Juni 2013

IMAN MENUNDA DATANGNYA HARI KIAMAT

Dari Anas bin Malik r.a. katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Hari kiamat itu tidak akan datang selama di muka bumi masih terdapat orang yang beriman kepada Allah.'"

Baca Selengkapnya >>

Rabu, 19 Juni 2013

ISLAM AGAMA ASING

 

Dari Abu Hurairah r.a. “Telah bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Permulaan Islam itu asing, dan akan kembali asing pula, maka gembiralah orang-orang yang asing.’”

Baca Selengkapnya >>

PEMBUNUH KHALIFAH UMAR SUMBER FITNAH

 

Dari Huzaifah, katanya, ‘Tatkala kami berada di sisi Khalifah Umar bin Khatab r.a., bertanya Beliau, ‘Siapa diantara kalian yang pernah mendengar Rasulullah s.a.w. menyebut soal-soal  sekitar fitnah (huru hara).’ Jawab hadirin, ‘Kami pernah mendengarnya,’ Kata Umar r.a., ‘Barangkali anda menyangka maksudku tentang fitnah yang bertalian dengan kerusuhan rumah tangga seseorang dan tetangganya.’ Jawab hadirin, ‘Ya.’ Kata Umar r.a. ‘Kalau fitnah itu dosanya dapat dihapuskan oleh Shalat, Puasa, dan ber Derma, yang saya maksud adalah fitnah umum yang hebat dan dasyat laksana gelombang yang menggelegar Star.’ Berkata Huzaifah, ‘Hadirin terdiam lalu saya menjawab, ‘Saya tuan!’ Kata Umar r.a. ‘Baiklah.’ Huzail lalu bercerita, katanya, ‘Saya dengar Rasulullah s.a.w. bersabda, ‘Akan dibentangkan fitnah dilubuk hati masyarakat ramai, kemudian bekasnya akan kelihatan. Adapun hati yang menolak fitnah itu, akan terdapat bekas titik putih licin diatasnya, Golongan ini tidaklah akan dapat dipengaruhi fitnah-fitnah itu selagi langit terbentang dan bumi terhampar (orang Mu’min selalu berpendirian yang hak, tidak dapat dipengaruhi oleh bujukan siapapun juga, Hatinya putih bersih berpegang kepada kebenaran). Adapun hati yang dapat dipengaruhinya, maka akan berjejak titik hitam pekat, atau dapat dimisalkan dengan cerek yang tertelungkup, golongan ini tidaklah dapat mengenal kebajikan, dan tidak pula akan menolak kemungkaran, selama-lamanya hanya akan menuruti keinginan hawa nafsunya (Orang yang lemah imannya segera terpengaruh, lalu menuruti bujukan hawa nafsu). Kata Huzaifah, ‘Sayaterangkan kepada Umar r.a., bahwa antara tuan dengan zaman fitnah itu, ada pintu tertutup (bahwa huru hara tersebut tidak akan terjadi pada masa pemerintahan Umar) dan hampir terpecahkan.’ Kata Umar r.a. ‘Akan terpecahkan ?’ ‘Kalaupun pintu itu terbuka saja barangkali dapat ditutup lagi.’ Jawab ku. ‘Tidak! bahkan akan terpecahkan.’ Kata Umar r.a. ‘Saya terangkan kepada Beliau, bahwa pintu itu adalah seorang laki-laki yang akan mati terbunuh.’”

 

Star. Fitnah besar yang di maksud pada hadis ini yaitu huru-hara yang akan terjadi pada zaman sesudah Khalifah Umar r.a., yaitu zaman Utsman dan seterusnya, dimana senantiasa ada huru-hara dalam negeri dan pemberontakan.

Baca Selengkapnya >>

AMANAH DARI MASA KE MASA

 

Dari Huzaifah, katanya, “Diajarkan oleh Rasulullah s.a.w. kepada kami dua buah hadis, salah satunyabtelah saya lihat kenyataannya, dan sekarang saya sedang menunggu kenyataan hadis yang kedua. Hadis yang pertama, bahwa amanat itu turun lalu masuk ke dalam hati seseorang, kemudian turun ayat Al-Qur’an sebagai pedomannya, demikian juga sunah Rasulullah s.a.w. Hadis yang kedua, tentang pencabutan amanat, kata Rasulullah s.a.w. ‘Seorang tidur sebentar lalu dicabut amanat dari hatinya, dan ditinggalkanlah  bekasnya seperti titik yang kecil, kemudian ia tidur dan dicabut lagi sisa amanat itu, dan hanya sisa seperti bengkak kecil di telapak tangan yang timbul setelah mengerjakan sesuatu dengan memakai kampak atau sebagai bengkak di kaki karena menginjak bara, isinya hanya sedikit cairan. Pada masa itu kelak hampir saja tidak ada lagi amanat di dalam masyarakat sehingga dikatakan, ‘O, disana ada orang yang amanat.’ kata orang kapadanya, Alangkah sabarnya, alangkah baiknya, alangkah cerdiknya, tetapi sebenarnya bathin orang itu kosong dari keimanan. Kata Huzaifah, ‘Pada masa yang silam, zaman kejujuran itu telah kualami, sehingga saya bisa berniaga dengan siapapun, jika dengan orang muslim ia jujur karena agamanya, jika dengan orang Nasrani atau Yahudi maka kejujuran itu ada ditangan atasannya, Adapun zaman sekarang aku tidak mau lagi berniaga kecuali dengan si Anu dan si Anu (karena keamanatannya).’”

Baca Selengkapnya >>

PEMIMPIN YANG TIDAK BEKERJA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH TIDAK MASUK SURGA

 

Dari Ma’qal bin Yasar Al-Muzani, katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap-tiap kepala pemerintahan (Penguasa) yang diberikan tugas memimpin kaum Muslimin, tetapi tidak bekerja dengan bersungguh-sungguh dan tidak memberikan petunjuk-petunjuk, maka tidaklah pemimpin itu akan masuk surga seperti kaumnya.’”

Baca Selengkapnya >>

PEMIMPIN YANG CURANG HARAM MASUK SURGA

 

Dari Ma’qal bin Yasar Almuzani, katanya, “Saya dengar RAsulullah s.a.w. bersabda, ‘Tiap-tiap hamba Allah yang diberikan amanah untuk memimpin rakyat, namun ia curang kepada rakyatnya itu, maka Allah mengharamkan Surga baginya.’”

Baca Selengkapnya >>

MATI SYAHID BILA MEMPERTAHANKAN HARTA

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Datang seseorang kepada Rasulullah s.a.w. dan bertanya, ‘Apakah yang harus saya perbuat terhadap seseorang yang datang untuk merampas harta saya ?’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Jangan kamu berikan harta mu !.’ Orang itu bertanya, ‘Jika ia hendak membunuh ?.’ JAwab Rasulullah s.a.w. ‘Bunuh juga dia !’ Bertanya orang itu, ‘Kalau saya mati.’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Kamu Syahid.’ Bertanya lagi orang itu, ‘Kalau dia yang mati.’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Dia masuk neraka.’

Baca Selengkapnya >>

SYAITAN MEMBISIKKAN SIAPA PENCIPTA ALLAH S.W.T.

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Kadang-kadan Syaitan itu datang kepada kamu sambil berkata, siapa yang telah menciptakan ini, menciptakan itu, sampai ia berkata, siapa yang telah menciptakan Tuhan kamu ? Apabila telah sampai seperti itu (bila terlintas dalam hati seseorang mengenai siapa yang telah menciptakan Tuhan itu) maka mintalah perlindungan Allah S.W.T. daripadanya dan usirlah bisikan itu.’”

Baca Selengkapnya >>

HUKUM BISIKAN HATI YANG BERKAITAN DENGAN KEIMANAN

 

Dari Abdullah, katanya, “Rasulullah s.a.w. ditanhya tentang hukum bisikan hati (was was) yang berhubungan dengan keimanan, Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Itu hanya semata-mata iman'.’”

Baca Selengkapnya >>

BISIKAN HATI

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Datanglah beberapa orang dan sahabat Rasulullah s.a.w. dan bertanya kepada Beliau, ‘Kadang-kadang kami merasa bahwa ada bisikan Star hati kami yang sangat berat untuk dikatakan.’ Bertanya Rasulullah s.a.w. ‘Apakah hal tersebut menimpa kalian ?’ Jawab para sahabat itu ‘Ya!’ Rasulullah bersabda, ‘Itu hanya menunjukkan iman yang sebenarnya.’”

 

Star. Rasa was-was tidak merusak keimanan

Baca Selengkapnya >>

TANGIS KEINSYAFAN TANDA KEIMANAN

 

Dari Ibnu Syumasah, katanya, “Kami Hadir ketika keadaan Amr bin Ash hampir meninggal dunia, ia lama menangis sambil menghadapkan mukanya ke dinding. Kata Anaknya, "’Bukankah bapak telah di gembirakan oleh Rasulullah s.a.w. dengan ini dan itu ?’ Perkataan itu diulangi sampai dua kali. Amr lalu menghadapkan mukanya sambil berkata, ‘Sesungguhnya seutamanya persiapan kita untuk Akhirat ialah dua kalimat syahadat, aku ini telah melalui tiga jaman, pernah aku sebagai orang yang paling benci kepada Rasulullah s.a.w. sehinga ada keinginanku yang paling besar ialah niat membunuhnya, Andaikata akku mati diwaktu itu tentulah aku ini ahli neraka. Setelah Allah S.W.T. menanamkan rasa cinta didalam hatiku kepada Islam, kudatangi Rasulullah s.a.w. seraya berkata kepadanya, ‘Ulurkan tangan mu wahai Rasulullah s.a.w. untuk ku bai’at.’ Maka Rasulullah s.a.w. mengulurkan tangannya tetapi saya tetap menggenggam tangan ku, Rasulullah s.a.w. berkata, ‘Mengapa kamu Amr ?’ Jawabku, ‘Aku akan masuk Islam Dengan syarat.’ Kata Rasulullah s.a.w. ‘Syarat apa ?.’ Jawabku, ‘Supaya Allah S.W.T. mengampuni dosa ku.’ kata Rasulullah s.a.w. ‘Apakah kamu belum tahu bahwa Islam itu menghapuskan dosa sebelumnya ? Hijrah menghapuskan dosa sebelumnya dan Haji menghapuskan dosa sebelumnya juga.’ Kata Amr, ‘Sejak itu tidak ada orang yang lebih aku cintai dari pada Rasulullah s.a.w. dan tidak ada pula yang lebih mulia dimataku lebih dari beliau, dan karena untuk memuliakannya, aku tidak kuasa untuk bertatap mata dengan Beliau, tidaklah aku dapat menerangkan dengan tepat, karena belum sekali pun juga aku bertatapan mata dengan Beliau. Andai kata aku mati pada saat itu, besar harapanku akan dapat masuk surga. Kemudian dari zaman itu telah banyaklah pekerjaan-pekerjaan yang kulakukan sehingga aku dapat menduga apa yang kan terjadi atas diriku kelak, karenanya jika aku telah wafat janganlah jenazahku diikuti oleh perempuan-perempuan yang meraung-raung meratapiku, atau diiringi dengan api. Apabila aku telah dikuburkan, maka ratakan tanah diatasnya, kemudian tunggulah sebentar sekedar masa menyembelih unta dan membagi-bagi dagingnya, sampai hilang kesepian ku, dan sementara aku berfikir, dangan apa akan aku jawab pertanyaan Mungkar dan Nakir.’”

Baca Selengkapnya >>

AMAL BAIK SEBELUM MEMELUK ISLAM TETAP DIHITUNG

 

Dari Hakim bin Nizam, katanya, “Bahwa ia bertanya kepada Rasulullah s.a.w. ‘Terangkanlah kepada saya tentang hukum pekerjaan  ibadat pada zaman jahiliyah, adakah saya akan mendapat ganjaran dari pada pekerjaan itu ?’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Anda masuk Islam bersama-sama dengan amalmu yang baik sebelumnya.’”

Baca Selengkapnya >>

BISIKAN HATI TIDAK DIPERHITUNGKAN

 

Dari Ibnu Abbas katanya, ‘Ketika turun ayat : ‘Meskipun kamu nyatakan, atau sembunyikan apa yang dikandung dihatimu, namun Allah akan memperhitungkannya (Surah Al-Baqarah ayat 283).’ maka gelisahlah para sahabat Rasulullah s.a.w. (karena bingung menghidari bisikan hati), berkata Rasulullah s.a.w. ‘Katakanlah ! Kami dengar dan akan kami Taati.’ Kata Ibnu Abbas, ‘Maka Allah S.W.T. memasukkan iman kedalam hati mereka itu, dan kemudian turun juga ayat, ‘Allah tidak akan memaksakan kepada diri hambanya diluar kemampuannya, baik atau buruk yang dilakukannya berakibat untung atau rugi baginya. Ya Tuhan! Janganlah kami diberatkan dengan beban sebagaimana Engkau telah membebankan kepada umat-umat sebelum kami. Ampuni dan kasihanilah kami. Engaku Tuhan kami Star.’ Kata Abdullah bin Abbas, ‘Apa yang berkenan dengan doa-doa di dalam ayat ini, Allah S.W.T. telah berkata, Permohonan kamu telah Kukabulkan.’”

 

Star. Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 284

Baca Selengkapnya >>

NIAT JAHAT DIDALAM HATI TIDAK DIPERHITUNGKAN SELAMA TIDAK DILAKSANAKAN

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, ‘Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Sesungguhnya Allah S.W.T. tidak akan memperhitungkan bisikan yang jahat di dalam hati seseorang, selagi orang itu tidak melaksanakan lisan atau perbuatan.’”

Baca Selengkapnya >>

BERNIAT BAIK DITULIS SATU KEBAIKAN

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Berkata Allah S.W.T ‘Apabila HambaKu berniat akan mengerjakan suatu kebaikan, maka kutuliskan satu kebaikan walaupun belum dikerjakan apa yang diniatkannya, dan apabila telah dikerjakannya maka akan Aku tuliskan sepuluh kali. Apabila ia akan berniat Keburukan maka Aku mengampuni niatnya selama belum dikerjakan niat buruknya, dan apabila telah dikerjakan keburukan apa yang ia niatkan maka akan Aku tuliskan satu keburukan.’ Berkata Malaikat, ‘Ya Allah! itu hambaMu ingin berbuat jahat! (sedangkan Allah sebenarnya mengetahui).’ Berkata Allah S.W.T. ‘Perhatikanlah dia, apabila dikerjakannya maka tuliskanlah satu kejahatan, dan apabila dia membatalkan niatnya, maka tulislah satu kebajikan, karena perbuatan itu di urungkannya sebab takut kepada Aku.’ Selanjutnya Rasulullah s.a.w. Bersabda, ‘Apabila telah baik ke-Islaman seseoranng dari padamu, maka tiap kebajikan yang telah dikerjakannya ditulis sepuluh kali sampai tujuh ratus lipat ganda, dari tiap-tiap keburukan yang dikerjakannya ditulis sekali saja sampai matinya.’”

Baca Selengkapnya >>

Selasa, 18 Juni 2013

PERHITUNGAN AMAL ORANG MUNAFIQ

 

Dari Abdullah r.a. katanya, “Banyak orang telah bertanya kepada Rasulullah s.a.w. ‘Apakah pekerjaan kami pada masa Jahiliyah (Sebelum masuk Islam) akan diperhitungkan juga ?’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Bagi yang benar-benar berbuat baik setelah masuk Islam, ia tidak akan dituntut. Tetapi bagi yang berbuat Jahat (Munafiq) maka perbuatannya di saat sebelum masuk Islam dan saat telah memeluk Islam akan di Perhitungkan semua.’”

Baca Selengkapnya >>

SADAR AKAN KESALAHAN DIRI BERARTI TAUBAT

 

DAri Abas bin Malik, Katanya, “Saat turun ayat (Surah Al-Hujurat ayat 2), Hai orang yang beriman! Janganlah suaramu melebihi / lebih tinggi dari suara Nabi, dan janganlah bicara keras-keras seperti berbicara dengan sesamamu, sebab hal itu dapat menghapuskan amal kebajikanmu tanpa kamu ketahui.” Maka Tzabit bin Kaiz berdiam diri dirumahnya dalam beberapa waktu dan tidak mendatangi Rasulullah s.a.w., Katanya, ‘Aku ini dari ahli neraka.’ Rasulullah bertanya kepada Saad bin Muad, ‘Apakah Tzabit sakit ?’ Jawab Saad, ‘Ia Tetanggaku dan aku tidak mendengar ia sedang sakit.’ Pertanyaan Rasulullah di sampaikan kepada Tzabit, lalu katanya, ‘Ayat itu telah turun, sedangkan kamu mengetahui bahwa suara akulah yang paling keras dihadapan Rasulullah s.a.w. dan karenanya aku ahli neraka.’ Oleh Saad perkataan itu disampaikan kepada Rasulullah s.a.w. Lalu Rasulullah s.a.w. berkata, ‘Sebaliknya ia termasuk dari ahli Surga Star.’”

 

Star. Sadar akan kesalahan, terutama dalam urusan agama, berarti taubat dan menjadi tanda keimanan.

Baca Selengkapnya >>

PASANG SURUT KEIMANAN

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, bersabda Rasulullah s.a.w. “Dahuluilah olehmu dengan amal-amal shaleh akan kedatangan huru-hara dasyat seperti saat-saat malam gelap gulita yang pada waktu itu akan terjadi seorang pada paginya beriman dan petangnya kafir, atau petangnya beriman paginya kafir, agamanya dijual dengan keimanan.Star’”

 

Star Bila ada pertentangan antara kepentingan dunia dan kepentingan agama, maka di pilihnya kepentingan dunia."

Baca Selengkapnya >>

HIJRAH AKAN MENGAMPUNI DOSA-DOSA TERDAHULU

 

Dari Jabir, Katanya, “Bahwa sahabat At-Thufailnmenawarkan kepada Rasulullah s.a.w. agar beliau mau tinggal didalam benteng kabilah Daus supaya terjaga dari ganguan kaum kafir (Tawaran ini ketika Rasulullah s.a.w. masih di Mekah). Tetapi Rasulullah menolak tawaran itu karena beliau percaya kepada kekuatn kaum Muslimin di Madinah, dimana beliau dalam waktu yanng singkat akan hijrah ke Madinah. Setelah Beliau Hijrah ke Madinah, hijrah pula At-Thufail bin Amar bersama-sama seorang laki-laki dari sukunya. Karena udara Madinah tak sesuai bagi mereka itu, orang laki-laki itu sakit, karena tidak sabar lalu lalu diambilnya pedangnya lalu dikerat-keratnya perbukuan jarinya, darah keluar lalu ia mati, dalam mimpi At-Thufail dilihatnya orang itu dengan gaya yang gagah, tetapi kedua tangan ditutupnya. Tanya At-Thufail, ‘Apakah yang telah diperbuat tuhanmu kepada mu ? Jawab lelaki itu, ‘Dosaku telah diampuni-Nya karena aku hijrah ke Madinah menuju Nabi Muhammad s.a.w.’ Kata At-Thufail, ‘Kenapa engkau tutupi kedua tangan mu ?’ Jawabya, ‘Telah dikatakan kepadaku, ‘Kami tidak akan memperbaiki apa yang telah kamu rusakkan sendiri.’ Setelah bermimpi itu lalu At-Thufail bercerita kepada Rasulullah s.a.w. berdoalah beliau, ‘Ya Tuhan! ampunilah pula dosanya mengerat tangannya.’”

Baca Selengkapnya >>

HUKUMAN ALLAH S.W.T BAGI YANG MENYEMBUNYIKAN HARTA RAMPASAN PERANG YANG BELUM DIBAGI

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Kami pergi bersama-sama Rasulullah s.a.w. untuk menggempur Khaibar dan akhirnya dapatlah Khaibar itu ditaklukkan. Kami tidak mendapat harta rampasan emas, perak, tetapi hanya mendapat perabot rumah tangga, makanan, dan pakaian. Setelah itu kami menuju suatu dataran disana, sedangkan RAsulullah s.a.w. membawa seorang sahayanya bernama Rifa’ah bin Zaid, pemberian seseorang dari kabilah Juzam. Tatkala kami berhenti di lembah, dan Rifa’ah sedang membuka pelana kendaraannya, tiba-tiba ia dipanah musuh lalu mati seketika itu juga. Kata kami, ‘Berbahagialah dia!’ Dia mati Syahid ya Rasulullah s.a.w. ‘Tidak! Demi Allah, bahwa api menyala-nyala pada kain selendang yang dipakainya itu, karena diambilnya dari pada kain harta rampasan pada perang Khaibar tadi sebelum pembagiannya, ‘Mendengar itu datanglah seorang laki-laki mengemballikan tali sandal yang diambilnya dari barang rampasan pada perang Khaibar juga. Kata Rasulullah s.a.w., ‘Tali sandal dari api, tali sandal dari api.’”

Baca Selengkapnya >>

LARANGAN MENYEMBUNYIKAN HARTA RAMPASAN PERANG SEBELUM DIBAGI

 

Dari Umar Bin Khattab r.a. katanya, “Setelah selesai pertempuran pada peperangan Khaibar, data beberapa sahabat Nabi sambil berkata, ‘Fulan mati Syahid, dan Orang itu juga mati Syahid’, akhirnya mereka berjumpa dengan mayat seorang laki-laki, lalu sahabat sahabat berkata lagi, ‘Orang ini mati Syahid,’ Jawab Rasulullah s.a.w. ‘Tidak, saya melihat orang itu berada di dalam neraka, karena ia menyembunyikan  sehelai baju dan harta rampasan sebelum dibagi.’ Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata, ‘Wahai Ibnu Khattab! Pergilah anda mengumumkan, bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beriman.’”

 

*. Dalam Islam harta rampasan itu harus dibagi oleh komandan pertempuran kepada tentara-tentara yang ikut bertempur, setelah mengeluarkan 1/5 nya untuk Baitul Mal. Dan menyembunyikan harta rampasan perang sebelum dibagikan menurut yang seharusnya adalah kejahatan yang menghilangkan iman.

Baca Selengkapnya >>

LARANGAN MEMBUNUH DIRI PADA AGAMA LAIN

 

Dari Hassan, Katanya, Rasullullah s.a.w. berkata, “Pada zaman dahulu ada seorang kena penyakit bisul, tatkala bisul itu menggangunya dikeluarkannya anak panah dari tempatnya lalu dibedahnya bisul itu hingga darahnya mengucur, lalu mati. Allah S.W.T. berkata, ‘Kuharamkan Surga baginya’”

Baca Selengkapnya >>

TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG MENYERAH

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya “Kami turut serta dengan Rasulullah s.a.w. pada peperangan Hunain, Kata Rasulullah s.a.w. tentang seseorang yang dikataka telah masuk Islam, ‘Orang ini ahli neraka.’ Tatkala pertempuran terjadi, kami melihat orang itu juga bertempur dengan sungguh sungguh dan mendapat luka. Kata orang kepada Rasululah s.a.w. ‘orang yang tuan katakan ahli neraka itu, telah ikut bertempur dengan sungguh-sungguh hari ini, dan sekarang ia telah mati.’ Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Ke api neraka dia’ mendengar itu hampir saja sebagian tentara muslim ragu. Di saat meraka dalam keadaan ragu-ragu itu, tiba tiba terdengar orang berkata, ‘Ia bukan mati dalam pertempuran, tetapi ia hanya luka parah, pada mala harinya ia tidak sabar akan lukanya, lalu membunuh diri. Kabar itu disampaika kepada Rasulullah s.a.w. Kata Rasulullah s.a.w. ‘Allahu Akbar! Aku yakin aku ini hamba Allah dan pesuruhNya’ *. Kemudian beliau memerintahkan bilal untuk mengumumkan kepada khalayak banyak, ‘Bahwa tidaklah akan masuk surga kecuali jiwa yang menyerah, dan kadang-kadang Allah S.W.T memperkuat agama ini dengan orang-orang Fasiq.

 

*. Ucapan gembira dari Rasulullah s.a.w. karena apa yang terjadi benar-benar seperti yang dikatakan Beliau sebelum itu, dan inilah arti ayat Al-Quran :’Nabi Muhammad itu tidak berkata sembarangan, tetapi semua itu wahyu Allah S.W.T (Surah An-Najmi ayat 3)

Baca Selengkapnya >>

Kamis, 13 Juni 2013

HUKUM BUNUH DIRI

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Rasulullah s.a.w. bersabda, ‘Barangsiapa yang membunuh diri dengan barang tajam maka barang itu jugalah yang aka di tusuk-tusukkannya ke perutnya di dalam api neraka kelak, dan ia akan mentap untuk selama-lamanya, dan barang siapa yang membunuh diri dengan mempergunakan racun, maka racun itu jugalah yang akan di minumnya di dalam api neraka, dimana ia akan menetap untuk selama-lamanya, dan barangsiapa yang membunuh diri dengan menerjunkan dirinya dari gunung atau tempat tinggi, maka dari sana pula ia akan menerjunkan dirinya di dalam api neraka,dimana ia akan menetap selama-lamanya di neraka.’”

Baca Selengkapnya >>

NAZAR WAJIB DILAKSANAKAN BILA DINIATKAN UNTUK ALLAH S.W.T

 

Dari Tsabit bin Dhahak, katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Tidaklah wajib bagi seseorang menepati nazarnya*, jika kemudian ia tidak dapat memenuhi barang yang dijanjikan. Mencerca (mengutuk) orang mukmin seperti mumbunuhnya. Barang siapa membunuh dirnya dangan sesuatu benda di dunia ini, maka akan disiksa di akhirat dengan barang itu juga. Barangsiapa menggunakan pendakwaan bohong untuk memperbanyak miliknya, atau bersumpah dusta untuk menguasai harta orang lain maka Allah S.W.T. bukan akan menambahkannya namun akan mengurangi harta yang ada padanya.’”

*. Nazar yang diucapka atau di niatkan seseorang terhadap orang lain, bahwa ia akan akan menunaikan sesuatu untuk orang itu, apabila keinginannya tercapai. Hukum menepati Nazar itu wajib apabila untuk kebaikan dan diniatkan untuk Allah S.W.T. Tetapi haram menepatinya apabila ditujukan untuk maksiat atau diniatkan untuk selain Allah S.W.T. seperti untuk tempat tempat keramat.

Baca Selengkapnya >>

TIGA MACAM ORANG YANG AKAN MENDAPAT SIKSA PEDIH DI HARI KIAMAT

 

Dari Abu Hurairah, Katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Tiga macam orang yang bukan hanya tidak akan mendapat layanan dan ampunan pada hari kiamat kelak, dan bahkan akan mendapat siksa yang pedih, yaitu Seseorang yang mempunyai kelebihan air di tengah padang pasir, tetapi ia tidak mau memberikannya kepada orang yang kehausan*, seseorang yang menjajakan barang dagangannya sesudah lewat waktu Ashar sambil bersumpah dusta berpromosi barang dagangannya kepada pembeli, dan seorang lagi yang membai’at pemimpin hanya untuk bermaksud untuk mencari kepentingan dunia, dan apabila maksudnya telah tercapai ia patuh, dan jika tidak ia ingkar.’”

*. Menahan sesuatu yang kelebihan dari hajat hidup kita terhadap orang yang sangat membutuhkannya.

Baca Selengkapnya >>

Rabu, 12 Juni 2013

TIGA MACAM ORANG YANG TIDAK AKAN MENDAPAT AMPUNAN DI HARI KIAMAT

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiga MAcam orang yang tidak akan mendapat Layanan dan ampunan dari Allah S.W.T. pada hari kiamat, bahkan akan mendapat siksa yang sangat pedih, yaitu orang tua yang suka berzina, Pengasa yang Pendusta, dan si miskin yang sombong.’”

 

Technorati Tags:
Baca Selengkapnya >>

ORANG YANG TIDAK DI HIRAUKAN ALLAH DI HARI KIAMAT

 

Dari Abu Dzar katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Tiga macam orang yang tidak akan diindahkan oleh Allah S.W.T. di hari kiamat kelak, orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya kepada orang lain, yang menjual dagangannya dengan sumpah dusta, dan yang menggunakan pakaina dengan menyeret ke tanah.”’

Technorati Tags:
Baca Selengkapnya >>

HUKUM ORANG YANG SUKA MEMFITNAH

Dari Huzaifah, katanya, "Ia mendengar kabar bahwa ada seorang yang membuat fitnah (profokasi) dengan perkataan, maka berkatalah ia, saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Tukang Fitnah (provokasi) tidaklah akan masuk surga'".

*. Didalam Qur'an surah Al-Baqarah ayat 191, bahwa fitnah itu yang akibatnya menyusahkan orang langsung maupun tidak langsung terhitung lebih besar dosanya dari pada pembunuhan.

Baca Selengkapnya >>

HAL YANG DILARANG MERATAPI SUATU KEMATIAN

Dari Abu Burdah bin Abu Musa. Katanya, "Abu Musa sakit keras, ia pingsan dan kepalanya diatas seorang perempuan, Melihat itu salah satu istrinya menjerit-jerit. Abu Musa tidak kuasa melarngnya, setelah ia siuman (sadar), berkatalah ia, 'Saya berlepas dari pada sesuatu yang Rasulullah s.a.w. telah berlepas daripadanya. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah berlepas diri dari orang yang meraung-raung, mencukur rambut dan mengoyak-ngoyak pakaian ketika terjadi kematian.'"

Baca Selengkapnya >>

Minggu, 09 Juni 2013

LARANGAN MERATAPI KEMATIAN SECARA BERLEBIHAN

Dari Abdullah, katanya, "Bersabda Rasulullah s.a.w. 'Bukan dari golongan kita barang siapa yang memukul-mukul pipi, atau merobek-robek baju, atau meratap seperti ratapan kaum Jahiliyah.'"

Baca Selengkapnya >>

HUKUM MENYAMPUR BAHAN MAKANAN

Dari Abu Hurairah r.a. katany, "Rasulullah s.a.w. lewat pada setumpuk jualan barang makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan itu dan jari beliaupun basah. Rasulullah s.a.w. bertanya kepada pemilik barang itu, 'Apakah ini ?' Jawabnya, 'Itu karena hujan tuan!' Berkata pula Rasulullah s.a.w. 'Bukanlah lebih baik yang basah itu anda taruh disebelah atas supaya orang dapat melihatnya ?' Barang siapa mengecoh maka ia bukan dari umatku.'"

Baca Selengkapnya >>

HUKUM MENIPU

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barangsiapa menyatakan perang permusuhan terhadap kita, maka ia bukan dari golongan kita, dan barangsiapa yang menipu kita, maka bukanlah ia dari golongan kita (Muslimin)."

Baca Selengkapnya >>