Selasa, 07 Mei 2013

LARANGAN PERANG SESAMA SAUDARA DAN SESAMA MUSLIM

Dari Abdullah bin Umar r.a. Bersabda Rasulullah s.aw. pada haji Wada (ibadah haji terakhir Nabi Muhammad dan penghabisan ayat Qur'an turun). "Waspadalah kamu sekalian, janganlah kamu berbalik sepeninggalku kelak seperti kaum Kuffar, yaitu perang saudara diantara kalian."

Baca Selengkapnya >>

HUKUM MEMAKI SESAMA MUSLIM

Dari Abdullah bin Mas'ud. Bersabda Rasulullah s.a.w. "Memaki-maki (menghina, memarahi) orang Muslim itu kedurhakaan dan membunuhnya, adalah kekafiran."

Baca Selengkapnya >>

MENGAKUI ORANG LAIN SEBAGAI BAPAKNYA

Dari Abu Dzar. Bersabda Rasulullah s.a.w. "Barangsiapa mengakui orang lain sebagai bapaknya dengan sadar, kafirlah ia. Barangsiapa mengakui hak orang lain, bukanlah ia dari golongan kita (kaum Muslimin) dan pastilah akan berkedudukan dalam api neraka. Dan barang siapa yang memanggil seseorang dengan kata 'Kafir' atau 'musuh Allah' sedangkan orang itu tidak seperti yang dituduhkan, niscaya kata itu akan berbalik kepada dirinya sendiri."

Baca Selengkapnya >>

LARANGAN MENGHINA SESAMA MUSLIM SEBAGAI KAFIR

Dari Ibnu 'Umar r.a. Bersabda Rasulullah s.a.w. "Barangsiapa berkata kepada saudaranya, 'Hai Kafir!' Maka kalimat itu berpulang kepada salah seorang dari keduanya, jika kekafiran itu benar ada, namun jika tidak, maka kekafiran berbalik kepada diri yang mengucapkan."

Baca Selengkapnya >>

TETAP DIANGGAP ORANG MUNAFIQ WALAUPUN BERPUASA DAN SHALAT

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda, "Tanda orang munafiq itu ada tiga yaitu, apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia tidak menepati, dan apabila ia dititipi sesuatu ia berkhianat. Walaupun ia berpuasa dan mengaku orang Islam."

Baca Selengkapnya >>

TANDA -TANDA ORANG MUNAFIQ

Dari Abdullah bin 'Amr. Bersabda Rasulullah s.aw. "Barang siapa yang ada padanya empat perkara, adalah dia munafiq benar, dan barang siapa ada padanya satu sifat dari itu adalah dia munafiq dilihat dari sudut sifat itu sebelum ditinggalkannya, apabila bercakap-cakap ia berdusta, apabila memberi jaminan ia berkhianat, apabila berjanji ia tidak menepatinya, dan  apabila bertengkar ia mengeluarkan kata-kata keji.'"

Baca Selengkapnya >>

PINTU TAUBAT SELAKU TERBUKA

Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Tidaklah beriman orang yang berzina itu ketika melakukan perzinaan, pencuri ketika pencuriannya, yang meminum arak ketika meminumnya, sedangkan pintu taubat baginya masih terbuka juga sesudah itu.'"

Baca Selengkapnya >>

KEJAHATAN MENGURANGI KEIMANAN

Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Tidaklah beriman orang yang berzina itu ketika ia melakukan perzinaan, pencuri ketika ia mencuri, dan yang minum arak ketika ia meminumnya.'"

Baca Selengkapnya >>

NASIHAT KADAR KEKUATAN

Dari Jarir katanya, "Saya telah membai'at (berjanji) kepada Rasulullah s.a.w., akan patuh setia, dan menasehati tiap-tiap orang Muslimin." Kata beliau, "Sedapat anda."

Baca Selengkapnya >>

NASIHAT BUKAN KEPADA BAWAHAN SAJA

Dari Tamin Addari, katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Agama Islam itu nasihat,' kami bertanya kepada beliau, 'Nasihat terhadap siapa ?' Jawab beliau, 'Terhadap Allah, Qur'an, Rasul-Nya, pemimpin-pemimpin Islam, dan kaum Muslimin umumnya.'"

Baca Selengkapnya >>

SALAM DENGAN SESAMA

Dari Abu Hurairah r.a., katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w., 'Tidaklah kamu masuk surga tanpa beriman, dan tidaklah imanmu sempurna tanpa ber kasih-kasihan sesamamu, inginkah kamu kutunjukkan kepada sesuatu yang apabila kamu kerjakan, terwujudlah saling berkasih-kasihan sesamu ? Semarakkanlah salam antara sesamamu.'"

Baca Selengkapnya >>

TINGKAT KEIMANAN DARI WAKTU-KEWAKTU

(31). Dari Abdullah bin Mas'ud, katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Tiap-tiap Nabi yang diutus sebelum saya mempunyai pengikut-pengikut dan sahabat-sahabat yang terpilih dari umat mereka masing-masing, mereka itu berpegang teguh kepada contoh Nabinya dan menuruti perintahnya, kemudian setelah jaman itu berlalu mereka disambung oleh generasi yang hanya pandai berkata tidak berkerja, dan bekerja tidak mengikuti pedoman Nabinya. Barangsiapa menentang kaum itu dengan kekerasn, mukminlah ia, menentang perkataannya dengan perkataan, mukmin pula, dan menentang dengan hatinya mukmin juga, dan telah habislah iman dari orang orang yang tidak menentan kemungkaran, walaupun dengan hatinya.'"

Baca Selengkapnya >>

KEWAJIBAN MENCEGAH KEMUNGKARAN

(30). Dari Thariq bin Syihab, katanya, :
"Orang yang pertama berkhotbah sebelum shalat hari raya, ialah Marwan, maka pada saat itu pula datang seorang laki-laki kepadanya lalu berkata, 'Shalat terlebih dahulu dan khotbah!' Jawab Marwan, 'Cara itu tidak berlaku lagi.' Kata Abu Said, 'Bukankah orang ini telah menunaikan kewajibannya?' Saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda, 'Barang siapa dari kamu melihat kemungkaran, wajiblah ia merubah dengan tangannya, jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan tindakan yang terakhir ini menunjukkan selemah-lemahnya iman.'"

Baca Selengkapnya >>