Senin, 24 Juni 2013

RASULULLAH S.A.W. MELIHAT NUR ALLAH

 

Dari Abdullah bin Syaqiq, katanya, “Kataku kepada Abu Dzar, ‘Seandainya saya bertemu dengan Rasulullah s.a.w. pasti akan kutanyakan kepada beliau suatu hal.’ Abu Dzar berkata, ‘Mengenai apa ?’ Jawab Abdullah, ‘Apakah tuan melihat Allah ?.” berkata Abu Dzar,' Hal itupun pernah aku tanyakan kepada Rasulullah s.a.w. dan dijawab, ‘Aku hanya melihat sinar (Nur).’”

Baca Selengkapnya >>

NABI MUHAMMAD S.A.W. SHALAT MENJADI IMAM PARA NABI

 

Dari Abu Hurairah r.a. Katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Teringat saya akan pertanyaan kaum Quraisy kepadaku yang berhubungan dengan kejadian Isra Mi’raj. Ketika itu sya sedang berada di Hidjir. Meraka bertanya tentang Baitul Maqdis, sedangkan saya tidak dapat menjawab dengan tepat. Karena itu saya merasa sangat sulit menjawab.’ Berkata Rasulullah s.a.w. ‘Lalu Allah memperlihatkan Baitul Maqdis kepadaku sehingga setiap pertanyaan kaum Quraisy dapat aku jawab dengan tepat. Dan saya teringat juga ketika saya berada di tengah para Nabi-Nabi, NAbi Musa sedang berdiri Shalat, ia seorang laki-laki yang tangkas, cerdas dan tegap, seperti laki-laki dari suku suku Syanu”ah, dan Isa bin Maryam sedang berdiri shalat juga, wajahnya hampir mirip dengan Urwah bin Mas’ud, demikian juga kulihat Nabi Ibrahim sedang berdiri Shalat juga, wajahnya sama dengan diriku. Pada saat itu waktu Shalat telah tiba, lalu sayapun menjadi imam dari para Nabi. Ketika selesai Shalat, tiba-tiba terdengar suara berkata,’Ini malaikat Malik penjaga Neraka, beri salam kepadanya.’ Sayapun menoleh kepadanya lalu Malikat Malik lebih dahulu mengucapkan salam.’” 

Baca Selengkapnya >>

REAKSI KAUM QURAISY MENGENAI PERISTIWA ISRA MI’RAJ

 

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Ketika kaum Quraisy tidak mempercayai aku (mengenai peristiwa Isra Mi’raj), aku lalu berdiri di Hijr Star dan di perlihatkan Allah Baitul Maqdis, lalu menceritakan keadaannya sambil aku melihatnya.’”

 

Star. Sebuah ruangan letaknya disamping  Ka’bah di sebelah Utara

Baca Selengkapnya >>

PERJUMPAAN NABI MUHAMMAD S.A.W. DENGAN NABI MUSA A.S. DAN NABI ISA A.S.

 

Dari Ibnu Abbas r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Saya bertemu dengan Musa bin Imran a.s. pada malam Isra, dia berperawakan tinggi tegap berkulit hitam manis yang mirip kepada putih, hampit mirip seperti seorang laki-laki Syanu’ah dan Isa bin Maryam, berperawakan sedang, berkulit putih kemerah-merahan dan berambut lurus, dan aku juga melihat Malaikat Malik penjaga Neraka serta Dajjal, dan yang lainnya lagi, dari kenyataan-kenyataan yang diperlihatkan Allah kepadanya.’”

Baca Selengkapnya >>

PERJUMPAAN NABI MUHAMAD S.A.W. DENGAN NABI ADAM A.S.

 

Dari Abu Dzar r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Pada suatu waktu, ketika saya masih di Mekkah, terbukalah atap rumahku lalu Malaikat Jibril turun membelah dadaku dan dibasuhnya dengan air Zamzam. Setelah selesai dpegangnya tangaku lalu naik kelangit. Tatkala kami tiba pada langit yang paling rendah, berkatalah Jibril kepada Malaikat penjaga pintu langit, ‘Bukalah!’ Jawab Malaikat penjaga pintu langit,  ‘Siapa Tuan.’ Jawab Jibril, ‘ Saya Jibril.’ Malaikat penjaga pintu bertanya, ‘Apakah anda membawa teman ?’ Jawab Jibril, ‘Saya bersama Muhammad.’ ‘Telah diangkat menjadi Rasulkah ia ?’ Tanya Malaikat penjaga pintu kembali. ‘Benar.’ Jawab Jibril. Maka dibukalah pintu langit itu, disana ada seorang laki-laki yang di sebelah kanan dan kirinya terdapat sekelompok Ruh manusia. Apabila lelaki itu moleh kekelompok yang berada sebelah kanan, lelaki itu tertawa, dan bila ia menoleh kepada kelompok ruh yang ada disebelah kirinya maka ia menangis. Berkata lelaki tersebut, ‘Selamat datang Nabi yang Shaleh dan anak yang Shaleh.’ Rasulullah s.a.w. berkata, ‘Siapakah gerangan orang itu ?’ Jawab Jibril. ‘Inilah Adam a.s. dan kelompok ruh yang berada di sebelah kanan dan kirinya ini ialah ruh anak cucunya, yang disebelah kanan Ruh ahli Surga dan yang di sebelah kirinya Ruh ahli Neraka, karena itulah apabila ia menoleh ke kelompok yang berada disebelah kanan ia tertawa, dan bila menoleh ke kelompok yang berada di senelah kirinya maka ia menangis.Akhirnya saya dimasukkan kedalam surga, dimana terdapat bangunan-bangunan yang terbuat dari mutiara, sedangkan tanahnya adalah kasturi.’”

Baca Selengkapnya >>

PERISTIWA ISRA MI’RAJ

 

Dari Anas bin Malik r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Didatangkan kepadaku hewan yang bernama Buraq, yaitu hewan yang berbulu putih, badannya panjang, lebih besar dari Baghol (peranakan antara kuda dan keledai), ia dapat melompat jauh sepandangan mata,’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Saya tunggangi binatang itu sampai Baitu Maqdis, disana Buraq aku tambatkan pada sebuah gelang yang biasa tempat Nabi-Nabi terdahulu menambatkan kendaraan.’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Kemudia saya masuk Masjid dan Shalat sunnah dua Raka’at. Setelah itu saya keluar dan bertemu dengan Malaikat Jibril membawakan dua buah gelas yanng masing-masing gelas berisi Arak dan Susu, lalu saya memiih susu.’ Kata Jibril, ‘Tuan telah memilih yang sesuai dengan Fitrah.’ Kemudian kami dibawa naik kelangit, Jibril segera minta dibukakan, dan ditanya, ‘Siapa Tuan?’ Jawabnya. ‘Saya Jibril.’ Siapa yang bersamamu ? ‘Muhammad.’ Jawab Jibril. Telah diangkat menjadi Rasulkah ia ? ‘Benar.’ Jawab Jibril lagi. Setelah itu barulah dibukakan kepada kami, Kiranya saya berjumpa dengan Nabi Adam, dan diterimanya dengan gembira dan saya di Doakannya dengan kebaikan. Setelah itu kami meneruskan perjalanan naik kelangit kedua. Demikianlah selanjutnya Rasulullah s.a.w. terus melanjutkan naik kelangit ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh Star. Kata Rasulullah s.a.w., selanjutnya, bahwa Nabi Ibrahim dijumpai oleh beliau sedang bersandar kepada Baitul Ma’mur dimana pada tiap-tiap hari masuk kedalamnya tujuh puluh ribu Malaikat, masing-masing tidak kembali lagi untuk selama-lamanya. Kemudian saya pergi dengan Jibril ke Sidratul Muntaha, daunnya seperti telinga Gajah, dan buahnya seperti tempayan. Kata Rasulullah s.a.w., ‘Tatkala perintah Allah datang kepadanya (Sidratil Muntaha), berubahlah pohon yang agung itu sehingga tidak seorangpun dari Mahluk Allah yabg dapat menerangkan keindahaannya. Ketika itu juga Allah mewahyukan kepadaku beberapa perintah. Maka diwajibkannya atas diriku Lima Puluh kali Shalat dalam sehari semalam. Aku kemudian turun kepada Nabi Musa a.s. lalu ia berkata kepadaku. ‘Apakah yang diwajibkan Allah kepada umat mu tuan ?’ Jawabku, ‘Lima Puluh kali Shalat sehari semalam.’ Berkata Nabi Musa a.s., ‘Kembalilah kepada Allah dan mohonlah keringanan, karena umat mu tidak akan dapat melaksanakannya, saya sendiri telah menguji Bani Israil.’ Berkata Rasululullah s.a.w., ‘Sayapun kembali menghadap Allah dan memohon. ‘Ya Tuhanku! Berilah keringanan kepada umat hamba.’ Permohonan saya di perkenankan oleh Allah dengan menjadikan Lima kali Shalat. Sayapun kembali menemui Nabi Musa a.s. serta menceritakan tentang keringanan yang diberikan Allah, mendengar itu Nabi Musa kembali berkata, ‘Sesungguhnya umat mu belum tentu kuat melaksanakannya, kembalilah kepada Allah, dan mintalah keringanan kembali.’ Demikianlah saya pergi beberapa kali antara Arasy dan Nabi Musa a.s., hingga akhirnya Allah berfirman, ‘Wahai Muhammad!’ sesungguhnya lima kali Shalat dalam sehari semalam, sekali Shalat mendapatkan sepuluh Pahala, jadi semua jumlahnya Lima Puluh. Dan barang siapa yang mengerjakan satu kebajikan tetapi tidak dilaksanakan, tetap dituliskan satu kebajikan baginya, namun jika dikerjakan akan dituliskan Sepuluh kebajikan, dan barangsiapa yang ingin melaksanakan satu kejahatan namun tidak dikerjakan, tidak akan aku catat kejahatan,  namun bila kejahatan itu dikerjakan, aku akan menuliskannya satu kejahatan.’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Setelah itu saya kembali menemui Nabi Musa a.s. dan menceritakan tentang apa yang diperintakan Allah.’ Nabi Musa a.s. berkata kembali, ‘Kembalilah kepada Allah untuk meminta keringanan lagi.’ Jawabku, ‘Saya telah beberapa kali mengadap Allah sampai saya malu kepada-Nya.’”

 

Star.

  • 1.Tiap-tiap Rasulullah s.a.w. tiba pada suatu tingkatan langit, Malaikat Jibrillah yang meminta dibukakan dan selalu meminta izin terlebih dahulu dengan penjaga langit seperti kejadian ketika akan menaiki langit yang pertama.
  • 2.Dari tiap Nabi yang berdiam di masing-masing langit itu Rasulullah s.a.w. mendapat sambutan yang baik dan selalu di doakan,
  • Pada langit yanng kedua Rasulullah s.a.w. bertemu dengan Nabi Isa a.s. dan Zakaria .a.s., dilangit yang ketiga bertemu dngan Nabi Yusuf a.s., dilangit yang keempat bertemu dengan Nabi Idris a.s., dilangit yang kelima bertemu dengan Nabi Harun a.s., dilangit yang ke enam bertemu dengan Nabi Musa a.s. dan dilangit yang ke tujuh bertemu dengan Nabi Ibrhim a.s.
Baca Selengkapnya >>

KISAH TURUNNYA WAHYU YANG KEDUA

 

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya, ”Bersabda Rasulullah s.a.w. tentang terputusnya Wahyu, ’Ketika saya sedang berjalan , tiba-tiba saya mendengar suara dari langit, lalu saya mengengkat kepala, kiranya tampak olehku Malaikat yang mendatangi ku di gua Hira beberapa waktu yang lalu, ia duduk diatas kursi antara langit dengan bumi.’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Karena ketakutan, saya merasa tubuhku berat, lalu saya pulang kerumah dan berkata, ‘Selimutilah aku, selimutilah aku, lalu aku diselimuti. Ketika itu Allah S.W.T. menurunkan ayat, ‘Hai orang-orang yang sedang berselimut! Bangunlah! Peringatkan kaum mu, agungkan Tuhanmu, Sucikan lahir batin mu, hancurkan semua berhala itu (Surah Mudatstsir ayat 1,2,3, dan 5).’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Setelah itu, maka turunlah wahyu berturut-turut.’”

Baca Selengkapnya >>

KISAH TURUNNYA WAHYU PERTAMA NABI MUHAMMAD S.A.W.

 

Dari Aisyah r.r., katanya, “Permulaan wahyu datang kepada Rasulullah s.a.w. merupakan mimpi yang terang diwaktu tidur, tiba dengan jelas dan terang bagai cuaca pagi. Kemudian beliau menjadi senang menyendiri dan memilih tempat di gua gunung Hira. sambil membawa bekal. disanalah Rasulullah s.a.w. beribadah dengan tekun selama beberapa hari. Apabila bekalnya telah habis beliau kembali ke rumah Siti Khadijah, untuk mengambil bekal kembali. Hal seperti ini berjalan selama beberapa saat, sampai suatu saat beliau di kejutkan oleh kedatangan Wahyu ketika beliau sedang berada didalam gua di gunung itu. Pada suatu saat ketika Rasulullah s.a.w. berada dalm gua Hira, tiba-tiba datang Malaikat kepadanya lalu berkata, ‘Bacalah.’ Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Saya tidak bisa membaca.’ Rasul-pun di pegang dan dipeluknya sampai lelah, kemudian dilepaskan sambil berkata, ‘Bacalah!’ Jawab Rasulullah s.a.w., ‘Saya tidak bisa membaca.’ Rasul-pun di pegang dan dipeluknya sampai lelah, kemudian dilepaskan sambil berkata kembali, ‘Bacalah!’ Rasul-pun kembali menjawab, ‘Saya tidak bisa membaca.’ Rasul-pun di pegang dan dipeluk untuk yang ketiga kalinya sambil berkata, ‘Bacalah dengan nama Tuhan-mu yang menciptakan manusia dari segumpal darah beku. Bacalah! dan Tuhan-mu yang maha pengasih yang mengajarkan dengan tulisan, dan mengajarkan manusia apa-apa yang belum diketahui-nya. (Surah Al-Alaq ayat 1-5, ayat inilah yang pertama kali turun).’ Setelah kejadian itu, Rasulullah s.a.w. pulang kerumah dengan tubuh gemetar dan mengigil menuju istrinya Siti Khadijah, sambil berkata, ‘Selimutilah aku, selimutilah aku!’ maka seluruh penghini rumahpun segera menelimutinya sampai hilang rasa takutnya. Beliau lalu menceritakan kejadian itu kepada Istrinya Siti Khadijah, lalu beliau berkata, ‘Saya benar benar khawatir Star atas apa yang saya alami.’ Jawab Khadijah, ‘Jangan Takut! Bergembiralah tuan, demi Allah, tidaklah Allah akan mencelakakan tuan selama-lamanya. Tuan biasa menolong semua saudara, berkata jujur, membantu orang yang susah, membantu, memuliakan tamu, dan membantu orang yang sulit karena membela kebenaran.’ Maka pergilah Siti Khadijah bersama dengan Rasulullah s.a.w. menemui Waraqah bin Naufal, yaitu anak dari paman Siti Khadijah (Sepupu) yang telah memeluk Nasrani pada masa Jahiliyah. Dia pandai menulis huruf Arab, dan banyak menterjemahkan kitab Injil kedalam bahasa Arab. Dia seorang yang sangat tua dan buta penglihatannya. Berkata Siti Khadijah kepadanya, ‘Wahai anak paman ! dengarkanlah kisah dari kemenakanmu ini (Rasulullah s.a.w.).’ Berkata Waraqah bin Naufal kepada Rasulullah s.a.w., ‘Hai kemenakan-ku! Apakah yang anda lihat?’ Maka Rasulullah s.a.w. segera menceritakan semua kejadian yang telah ia alami. Mendengar cerita tersebut Waraqah berkata, ‘Inilah Malaikat yang telah di utus kepada Nabi Musa a.s. dahulu, Seandainya saya masih muda, atau saya masih hidup ketika anda diusir oleh kaummu kelak.’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Apakah saya akan diusir oleh mereka ?’ Waraqah menjawab, ‘Belum pernah ada seorangpun yang telah mendapat wahyu seperti anda, tanpa diusir oleh kaumnya, kalau usiaku panjang sampai kepada hari itu, pasti saya akan membantumu dengan sekuat tenaga.’”

 

Star. Khawatir kalau kejadian tersebut menjadi pertanda buruk

Baca Selengkapnya >>

AKIBAT BENCANA DALAM SEJARAH ISLAM

 

Dari Huzaifah, katanya, “Ketika kami sedang berada bersama Rasulullah s.a.w. beliau bersabda, ‘Hitunhlah oleh anda jumlah kamu Muslimin.’ Jawab kami, ‘Rasulullah, apakah tuan khawatir atas jumlah kami, sedangkan kami berjumlah enam sampai tujuh ratus orang ?’ Berkata Rasulullah s.a.w., ‘Kamu tidak tahu kemungkinan-kemungkinan yang akan menimpa.’ Setelah beberapa waktu dari wafatnya Rasulullah s.a.w. berkata Huzaifah, ‘Benar kami kena Ujian, sehingga ada diantara kami yang melaksanakan Shalat secara sembunyi-sembunyi.’” Star

 

Star. Terjadi ketika huru hara kaum Khawarij atau setelahnya.

Baca Selengkapnya >>

MENGUTAMAKAN ORANG YANG MASIH LEMAH IMAN

 

Dari Sa’ad r.a. katanya, “RAsulullah s.a.w. membagi-bagikan suatu barang kepada orang-orang yang tidak mendapat bagian banyak, tetapi ada pula orang yang tidak mendapat bagian, dan Sa’ad sendiri berpendapat bahwa orang itu baik dan harus diutamakan dalam pembagian itu. Oleh sebab itu ia bertanya kepada Rasulullah s.a.w. mengenai alasan Nabi tidak memberikan pembagian kepada orang yang dimaksud, katanya, ‘Demi Allah, saya tahu benar bahwa dia itu Mu’min (beriman).’ Jawab RAsululullah s.a.w., ‘Lebih baik katakan saja Muslim.’ Kata Sa’ad, ‘Saya Terdiam sebentar, kemudian saya minta Beliau kembali agar memberikan bahagian kepada orang itu, karena saya tahu benar keimanannya.’ Demikianlah Sa’ad berulang ulang sampai tiga kali menegaskan, Tetapi Rasulullah s.a.w. selalu menjawab, ‘Katakanlah Muslim.’ Akhirnya beliau berkata, ‘Sesungguhnya kuberi oranng-orang itu karena khawatir berubah iman mereka, lalu dimasukkan kadalam api neraka, sedangkan sebenarnya ada orang lain yang lebih kucintai (Orang-orang yang imannya lebih kuat).’”

 

-. Salah satu contoh dari keputusan Rasulullah s.a.w. beliau lebih mengutamakan orang orang yang masih lemah imannya dari pada yang lain.

Baca Selengkapnya >>

BILA MATAHARI TELAH TERBIT DARI BARAT

 

Dari Abu Dzar r.a., katanya, “Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. bertanya, ‘Tahukah kamu kemana Matahari itu pergi ?’ Jawab yang hadir, ‘Allah dan Rasul-Nyalah yang tahu.’ Kata Rasulullah s.a.w., ‘Matahari ini berjalan sehingga sampai pada pemberhentiannya di bawah Arasy lalu bersujud beberapa lama sehingga dikatakan kepadanya, naiklah engkau kembali dari tempat kedatangan mu. Matahari itu pun kembali ke tempat semula, kemudian berjalan lagi hingga tempat pemberhentiannya di bawah Arasy lalu bersujud pula. Demikianlah matahari itu selalu muncul seperti biasa pulang dan pergi antara tempat terbitnya dengan Arasy, tiba-tiba pa suatu saat matahari itu diperintahkan supaya terbit dari sebelah barat, matahari pun patuh.’ Berkata kembali Rasulullah s.a.w. kepada Hadirin, ‘Tahukah kamu bagaimana bila terjadi hal seperti itu ? ialah ketika taubat seseorang tidak berguna lagi jika sebelum itu dia belum lagi beriman atau belum pernah berbuat kebaikan.’”

Baca Selengkapnya >>

AL-QUR’AN MUKJIZAT NABI MUHAMMAD S.A.W.

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap-tiap Nabi telah diberi olah Allah berbagai macam Mu’jizat yang dapat menarik kaumnya kepada keimanan, dan saya hanya di beri Allah Mu’jizat Al-Qur’an, dan dengan itu saya akan memiliki pengikut yang terbanyak di hari kiamat kelak.’”

Baca Selengkapnya >>

MENOLAK SERUAN ISLAM

 

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap-tiap  orang yang telah pernah mendengar kenabianku, baik Nasrani maupun Yahudi, kemudian mati tidak dalam memeluk Islam, Niscaya ia dari ahli neraka.’”

Baca Selengkapnya >>

GOLONGAN YANG AKAN DIBERI GANJARAN BERLIPAT

 

Dari Abu Burdah bin Abu Musa dari bapaknya, katanya, “bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiap golongan orang yang akan di beri ganjaran dua kali, yaitu ahli kitab yang percaya kepada Nabinya kemudian percaya kepada Nabi Muhammad s.a.w., lalu patuh pula kepada agamanya, sahaya yang menunaikan kewajibannya kepada Allah dan kepada Tuannya, dan seorang yang mempunyai sahaya perempuan yang diurusnya, diurus makanannya, dan pendidikannya sampai baik, kemudian dimerdekakannya lalu dikawininya,’”

Baca Selengkapnya >>

TURUNNYA NABI ISA A.S.

 

Dari Abu Hurairah r.a., katanya, “Bersabda RAsulullah s.a.w., ‘Demi Allah, sesungguhnya anak Maryam (Nabi Isa a.s.) itu pasti akan turun menjadi Hakim yang adil. Ia akan membasmi tanda salib, membunuh Babi, dan membebaskan Pajak. Pada masa itu orang tidak akan mencari harta lagi, bahkan barang-barang berharga yang ada padanya ditinggalkan, hilang hasut dan dengki, benci-membenci dan saling memusuhi. Ia berseru kepada orang untuk membagi-bagikan harta, tetapi tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.’”

Baca Selengkapnya >>

KEHORMATAN DARI ALLAH S.W.T. KEPADA UMAT MUHAMMAD S.A.W

 

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Senantiasa ada golongan dari umatku hingga datangnya hari Kiamat yang berjuang membela kebenaran dan akan menang. Pada saat itulah Nabi Isa a.s. akan turun. Berkata pimpinan mereka itu kepada Nabi Isa a.s., ‘Silahkan Tuan menjadi imam Shalat kami.’ Jawab Nabi Isa a.s. ‘Tidak, karena anda dapat saling memimpin antara sesamamu, sebagai kehormatan dari Allah kepada umat ini.’”

Baca Selengkapnya >>

IMAN DITERIMA SEBELUM TERJADI TIGA PERKARA

 

Dari AbuHurairah r.a., katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w., ‘Tiga perkara apabila telah keluar, tidaklah berguna lagi keimanan seseorang, jika sebelum itu ia tidak beriman atau tidak pernah bebuat baik, matahari telah terbit dari barat, dan keluar Dajjal juga Dabbah bumi. Star

 

Star. Dabbah menurut riwayat adalah binatang yang sangat dasyat,

Baca Selengkapnya >>