Senin, 24 Juni 2013

MENGUTAMAKAN ORANG YANG MASIH LEMAH IMAN

 

Dari Sa’ad r.a. katanya, “RAsulullah s.a.w. membagi-bagikan suatu barang kepada orang-orang yang tidak mendapat bagian banyak, tetapi ada pula orang yang tidak mendapat bagian, dan Sa’ad sendiri berpendapat bahwa orang itu baik dan harus diutamakan dalam pembagian itu. Oleh sebab itu ia bertanya kepada Rasulullah s.a.w. mengenai alasan Nabi tidak memberikan pembagian kepada orang yang dimaksud, katanya, ‘Demi Allah, saya tahu benar bahwa dia itu Mu’min (beriman).’ Jawab RAsululullah s.a.w., ‘Lebih baik katakan saja Muslim.’ Kata Sa’ad, ‘Saya Terdiam sebentar, kemudian saya minta Beliau kembali agar memberikan bahagian kepada orang itu, karena saya tahu benar keimanannya.’ Demikianlah Sa’ad berulang ulang sampai tiga kali menegaskan, Tetapi Rasulullah s.a.w. selalu menjawab, ‘Katakanlah Muslim.’ Akhirnya beliau berkata, ‘Sesungguhnya kuberi oranng-orang itu karena khawatir berubah iman mereka, lalu dimasukkan kadalam api neraka, sedangkan sebenarnya ada orang lain yang lebih kucintai (Orang-orang yang imannya lebih kuat).’”

 

-. Salah satu contoh dari keputusan Rasulullah s.a.w. beliau lebih mengutamakan orang orang yang masih lemah imannya dari pada yang lain.

Tidak ada komentar: