Minggu, 05 Mei 2013

ABU MUTTHALIB MENINGGAL BELUM MEMELUK ISLAM

(10). Dari Sa'id bin Musayab dari bapaknya, katanya :
"Tatkala Abu Thalib (Bapak Ali r.a. paman Rasulullah) hampir meninggal dunia, datanglah Rasulullah s.a.w kepadanya, disana telah ada Abu Jahil dan Abdullah bin Abi Umaiyah. Maka berkatalah Rasulullah s.a.w. 'Hai paman, ucapkanlah syahadat! Sepatah kata yang akan kujadikan bukti untuk membelamu di hadapan Allah kelak.' Maka ketika itu pula berkatalah Abu Jahil dan Abdullah bin Umar r.a. 'Hai Abu Thalib! bencikah anda kepada agama Abdul Mutthalib?' Rasulullah s.a.w pun terus menerus mengulangi dan memperdengarkan ajarannya kepada Abu Thalib, dan kata terakhir yang diperdengarkan Abu Thalib kepada Rasulullah s.a.w. dan tamu yang lain ialah tetap diatas agama Abdul Mutthalib, tidak mau mengucapkan syahadat. Maka berkatalah Rasulullah s.a.w. 'Demi Allah, sesungguhnya saya akan memohonkan ampunan untukmu selagi saya tidak dilarang.' (Sebagai ratapan Rasulullah s.a.w. karena beliau sangat cinta kepadanya) Ketika itu juga Allah menurunkan ayat (yang dimaksud), 'Tidaklah layak bagi Nabi dan orang-orang yang beriman akan memohonkan ampunan bagi kaum musyrikin walaupun mereka itu kaum kerabatnya, setelah nyata bahwa musyrikin itu ahli neraka.' (QS. At-Taubah). Dan diturunkan Allah pula ayat yang khusus bertalian dengan peristiwa kematian Abu Thalib. 'Sesungguhnya engkau (Muhammad) tak kuasa memberi petunjuk kepada orang yang kamu cintai, tetapi hanya Allah-lah yang kuasa memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang yang dapat menerima petunjuk.'" (QS. Qashash).

Tidak ada komentar: