Minggu, 05 Mei 2013

MALU SEBAGIAN DARI IMAN

(18). Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w., 'Keimanan itu mempunyai cabang lebih dari tujuh puluh, dan sifat malu itu satu cabang dari keimanan.'"

Baca Selengkapnya >>

NIKMAT IMAN

(17). Dari Abbas bin Abdul Mutthalib, katanya :
"Rasulullah s.a.w. bersabda. 'Telah dapatlah menikmati kelezatan iman, barangsiapa yang rela bertuhan kepada Allah, beragamakan Islam, dan mengakui Muhammad sebagai utusan Allah.'"

Baca Selengkapnya >>

DUA KALIMAT SYAHADAT MENGHINDARKAN API NERAKA

(16). Dari Mahmud bin Rabi dari Itban bin Malik, katanya :
"Sesampainya saya di Madinah dan bertemu dengan 'Itban, maka saya bertanya kepadanya, 'Ada sebuah hadist yang sampai kepadamu dari riwayatmu.' Kata Itban, 'Karena saya sakit mata maka saya meminta seseorang untuk memanggil Rasulullah s.a.w. agar beliau sudi datang ke rumahku untuk shalat, yang kemudian tempat beliau shalat itu kelak kujadikan tempat shalat yang khusus.' Kata 'Itban, seterusnya, 'Rasulullah s.a.w. pun datang bersama beberapa sahabatnya, beliau lalu masuk shalat, sedang pengiring-pengiringnya bercakap-cakap diantara mereka. Dalam percakapan itu ada menyinggung beratnya perbuatan Malik bin Dukhsyum (orang yang dituduh munafik oleh para sahabat Rasulullah s.a.w.).' Mereka ingin jika Rasulullah s.a.w. mau mendoakan agar Malik ini mati atau setidak-tidaknya terkena kesusahan. Setelah Rasulullah s.a.w. selesai shalat, beliau berkata, 'Bukankah dia telah mengucapkan dua kalimat syahadat ?' Jawab pengiring-pengiring beliau, 'Dia mengucapkan itu bukan dari hatinya.' Berkata Rasulullah s.a.w. 'Tidaklah seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat itu akan masuk api neraka atau dimakannya.'"

Baca Selengkapnya >>

KEYAKINAN HARUS DIIKUTI DENGAN AMAL PERBUATAN

(15). Dari Abu Hurairah r.a. katanya:"Ketika kami sedang duduk mengelilingi Rasulullah s.a.w. beserta kami ada Abu Bakar, Umar dan beberapa orang lain pula, tiba-tiba Rasulullah s.a.w. pergi meninggalkan kami, dan karena lamanya, kami khawatir kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atas diri Beliau, kami pun segera bangun dan saya adalah orang yang pertama khawatir, saya lalu keluar mencari Rasulullah s.a.w. sehingga sampai kepada pagar sebidang kebun milik orang Anshar di Bani Najjar, saya berkeliling mencari pintu, tetapi tidak berjumpa, tiba-tiba ada sebuah parit yang mengalir kedalam sebidang kebun yang berasal dari sebuah telaga sebelah luar. Dari situlah saya melompati seperti serigala, lalu saya masuk menjumpai Rasulullah s.a.w. dan beliau menegurku, katanya 'Anda Abu Hurairah?' Jawabku. 'Ya' berkata beliau, 'Mengapa engkau?' Jawabku, 'Tuan tadi duduk bersama kami kemudian tuan pergi lama, kami khawatir kalau ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi atas diri tuan, saya adalah orang yang pertama-tama khawatir, lalu saya segera datang ke kebun ini dengan melompati seperti serigala, kawan-kawan yang lain segera akan tiba pula.' Maka berkata Rasulullah s.a.w., 'Hai Abu Hurairah!' sambil beliau memberikan alas kakinya kepadaku, 'Pergilah anda dengan sepasang sandalku ini, barang siapa yang anda jumpai di luar kebun ini dari orang yang beriman sepenuh hatinya dengan kalimat syahadat, maka gembirakankanlah dia dengan syurga.' Singkat cerita orang yang pertama ku temui ialah Umar r.a. Katanya, 'Apa itu Sepasang sandal, hai Abu Hurairah?' Jawabku, 'Sandal Rasulullah s.a.w., dan saya di utus dengan sepasang sandal ini untuk menerangkan bahwa siapa saja yang kutemui dan dia tahu akan syahadat dengan keyakinan sepenuh hatinya, kugembirakan dengan syurga.' Mendengar itu Umar r.a. lalu memukul diantara dua susuku (dada) dengan tangannya, lalu saya jatuh terduduk, dan Umar r.a. berkata, 'Kembalilah anda kepada Rasulullah s.a.w.' sayapun kembali kepada Rasulullah s.a.w. hampir menangis, dan Umar r.a. mengikuti saya di belakang. Maka berkata Rasulullah s.a.w. 'Ada apa dengan anda hai Abu Hurairah?' sayapun segera menceritakan segala sesuatu seputar kejadian dengan Umar r.a. maka Rasulullah s.a.w. lalu berkata kepada Umar r.a., 'Hai Umar, mengapa anda melakukan semua ini ?' Jawab Umar r.a. 'Hai Rasulullah, apakah benar tuan telah mengutus Abu Hurairah dengan sandal tuan untuk menggembirakan dengan syurga kepada orang yang mengucapkan syahadat dengan sepenuh hatinya ?' Jawab Rasulullah s.a.w., 'Ya !' Kata Umar r.a. kepada Rasulullah s.a.w., 'Hendaklah jangan demikian tuan, karena saya Khawatir bahwa orang akan bersandar kepada ucapan itu, lebih baik mereka dibiarkan beramal.' Berkata Rasulullah s.a.w., 'Biarkanlah mereka itu beramal.'"

Baca Selengkapnya >>

HAK DAN KEWAJIBAN HAMBA ALLAH

(14). Dari Mu'az bin Jabal katanya :
"Saya pernah naik unta dibelakang Rasulullah s.a.w. sedang antaraku dengan beliau hanya dipisah oleh ujung pelana until. Berkata Rasulullah s.a.w., 'Hai Mu'az!' Jawabku, 'Ya!' Tidak lama kemudian dipanggilnya pula saya, dan kujawab, 'Ya!' Kemudian beliau berkata, 'Adakah anda tahu akan kewajiban hamba terhadap Allah?' Jawabku, 'Allah dan Rasul-Nyalah yang tahu.' Sabda Rasulullah s.a.w. 'Sesungguhnya kewajiban hamba terhadap Allah, ialah supaya mereka itu menyembah-Nya tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu makhluk.' Setelah berjalan pula beberapa lama Rasulullah s.a.w. berkata, 'Hai Mu'az!' Jawabku, 'Ya!' Katanya, 'Hai Rasulullah, adakah anda tahu akan ketentuan Allah terhadap mereka yang telah menjalankan kewajiban itu?' Jawabku, 'Allah dan RasulNyalah yang mengetahui.' Kata Rasulullah s.a.w. 'Ketentuannya bahwa Dia tidak akan menyiksa mereka itu.'"

Baca Selengkapnya >>